(FF SWITCH GENDER/ JINBOON/ 1S/ PG 15) Gloomy Summer

Cast:

 

Jinboon

Hyoyeon

Taemin

 

Rating: Parenting Guide (?) > 15

 

Leght: Oneshot

 

Genre: Family (?) life (?)

 

 

FFnya sekelam yang nulisnya. Pikiran lg belibet makannya FFnya juga belibet. Yang penting hati tenang karena nih FF kelabu udah di post.

tadinya buat MLR, tp berhubung ceritanya hampir mirip self hurting, jd dibuka untuk umum ajah~

 

HAPPY READING!!!!

 

 

 

*************************************

 

 

 

 

Hujan deras menjebak setiap orang didalam rumah. Gelegar petir menggema dilangit malam. Awan hitam menutupi cahaya bulan, bahkan kedipan bintang tak nampak. Hanya kilatan cahaya petir yang menerangi malam sesekali waktu.

 

Seorang lelaki berdiri disebuah teras, memandangi mobil yang terparkir cukup jauh dari tempatnya berdiri kini. Memperkirakan dan menimbang-nimbang seberapa basah dirinya jika terpaksa harus menembus hujan.

 

“Bawa saja payungku.”

 

Dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita menggunakan dress putih gading, terlihat anggun dengan payung putih ditangannya.

 

Lelaki tersebut tersenyum,

“Terima kasih.”

Menerima payung yang ditawarkan kekasihnya tersebut, membukanya hingga membentang membentuk lingkaran sempurna. Mereka, terlihat serasi.

 

“Hati-hati.”

“Tentu saja. Aku belum mau mati sebelum menikah.”

 

Candaan yang membuat keduanya terkekeh ditengah suara hujan. Memekarkan hati sang wanita yang sedang berbunga. Hatinya memang sedang berbahagia, setelah lelaki yang dicintainya datang untuk membicarakan pertunangan kepada kedua orang tuanya. Tak ada yang lebih membahagiakan dirinya selain Lee Jinki saat ini.

 

“Jumuseyo.”

 

Mengecup kening sang kekasih sebelum berlari membelah hujan dengan payung putih. Sementara yang dikecup masih mematung, wajahnya menghangat karena sikap kekasihnya yang selalu membuatnya merona.

 

Jinki senang karena akhirnya dia tidak harus membuat jasnya basah. Terlebih karena memang hatinya sedang bahagia. Dia menyempatkan diri untuk tersenyum pada wanita yang sedang berdiri diteras rumah bergaya eropa sebelum membuka pintu mobilnya.

 

Mata sabitnya tak lepas dari wanita yang sudah dikenalnya sejak empat bulan yang lalu. Bahkan setelah berada didalam mobil pun, dia terus menatap kekasihnya.

 

Dia baru saja menyalakan mesin mobil kesayangannya, lalu matanya menangkap sesuatu dari jendela atas rumah Hyeoyeon kekasihnya. Seorang gadis sedang menatapnya dari jendela. Lampu kamar dimana gadis itu berada begitu terang. Hingga Jinki dapat melihat dengan jelas wajah gadis yang berada dibalik jendela tersebut.

 

Dia cantik, walau dengan ekspresi dinginnya.

 

Tapi, siapa gadis itu? dia tidak melihat gadis berambut hitam itu pada saat perjamuan dengan keluarga kekasihnya tadi. Atau memang gadis itu bukan anggota keluarga Hyeoyeon?

 

Ada perasaan yang berbeda ketika Jinki menatap mata gadis tersebut. Dia terlihat rapuh walau dengan mata tajamnya. Dia seperti ditinggal sendirian. Seolah menarik Jinki untuk melindunginya.

 

 

 

*******

 

 

 

Dapatkah hati seorang lelaki berubah untuk wanitanya?

 

Langit diselimuti awan kelam. Siang jadi tak seterik biasanya. Dari dalam mobilnya, Jinki mengawasi seorang gadis yang baru saja keluar dari gerbang sekolah.

 

Gadis berperawakan kurus berjalan seorang diri. Tidak ada asa dalam setiap langkah gadis tersebut. Manik hitam yang hampa dengan bingkai mata tajam. Dia terlihat seperti boneka hidup tanpa jiwa.

 

Beberapa tetes air jatuh diatas kaca mobil Jinki. Hanya dalam hitungan detik tetesan air yang jatuh bagai tak terbendung.

Hujan deras tak membuat gadis berambut panjang itu berlari mencari tempat berlindung. Tidak juga sebuah payung digunakannya. Tubuhnya hampir kuyup namun dia masih berjalan seolah tak menyadari hujan yang menyerangnya.

 

Jinki mencari sesuatu dibelakang joknya. Dia tergesa. Menemukan sebuah payung putih dan segera meraihnya. Segera keluar dari mobil, berlari menghampiri gadis tersebut dengan payung yang masih terlipat.

 

“Kau bisa sakit.”

 

Membuka payung putih kemudian memayungi gadis yang sudah terlanjur kuyup. Dan ikut berlindung dipayung yang sama.

Kini Jinki dapat melihat wajah gadis itu dari dekat. Jinki tersenyum meskipun gadis tersebut hanya memasang raut muka yang datar.

 

Gweboon tak terkejut dengan kemunculan Jinki. Jinki bukan orang asing. Dia tahu lelaki ini tak lama lagi akan bertunangan dengan kakaknya.

 

“Sebaiknya kuantar kau pulang.”

 

 

 

*******

 

 

 

Jinki sendiri tidak mengerti. Mengapa dia memiliki sayang dan perhatian terhadap dua perempuan yang berbeda.

 

Hati-hati, Jinki menarik buku yang menjadi bantalan tidur seorang gadis yang tertidur diperpustakaan. Perlahan, akhirnya berhasil mengambil buku yang tertindih kepala Gweboon.

 

Gweboon sedikit terusik, namun kembali pulas dalam beberapa saat.

 

Jinki sangat menikmati pemandangan dihadapannya. Bulu mata Gweboon saat gadis itu mengatupkan matanya. Memperhatikan irama nafas sang putri tidur.

Ingin mengelus wajahnya. Ingin membelai rambut hitamnya. Tapi tak tega membangunkan Gweboon dan mungkin akan merusak mimpi indahnya.

 

Jinki memutuskan untuk membaca buku yang baru dia dapatkan. Sekedar menghilangkan rasa keingin tahuannya akan buku yang tampaknya sedang menjadi bacaan Gweboon. Hanya sebuah novel romance dengan kisah cinta sederhana.

Bukan tipe buku bacaan Jinki. Maka Jinki menaruhnya dimeja dan kembali memandangi setiap lekuk wajah Gweboon.

 

Wajah yang tertidur itu, seakan tertutup dari dunia luar. Semakin Jinki memandanginya, semakin besar keinginannya menyelami Gweboon lebih dalam.

Apa yang makanan favoritnya? Apa warna kesukaannya? Apa yang dapat membuatnya senang? Jinki ingin mengabulkan semuanya untuk Gweboon.

 

Yang dia tahu hanyalah, Gweboon tak memiliki teman yang dekat disekitarnya. Dia akan pergi ketempat yang tak terlalu ramai seperti perpustakaan atau sekedar duduk dipinggir sungai Han.

 

Apa yang mendasari Jinki melakukan semua ini?

 

Dia seorang bisnis man dengan usia yang menginjak kepala tiga sementara Gweboon hanyalah siswi SMA.

Hanya karena Jinki ingin selalu menemani gadis yang selalu menyendiri. Iba kah? Tidak, Jinki yakin yang dia rasakan bukanlah kasihan. Ada debaran setiap kali dia menangkap mata Gweboon.

 

Kelopak mata itu perlahan terbuka. Gerak tubuhnya santai menegapkan duduknya. Seakan enggan untuk bangun karena tak ada yang harus dia kejar. Matanya menemukan Jinki saat menatap lurus kedepan. Tak ada ekspresi terkejut ketika melihat Jinki duduk diseberang mejanya.

 

“Apa kakakku tahu kau mengikutiku?”

 

Pertanyaan yang mengganggu mood Jinki. Lelaki ini memang selalu menepis pemikiran yang menyatakan apa yang dilakukannya salah. Tentu saja Hyoyeon tidak mengetahuinya. Calon tunangan Jinki itu bahkan tidak mengetahui bahwa Jinki sudah bertemu Gweboon. Sejak memang tidak dikenalkan oleh Hyoyeon.

 

Pasti ada alasan mengapa Hyoyeon tidak memperkenalkan adiknya.

Dan hal itu membuat Jinki yang hanya ingin mengenal dan berada lebih dekat dengan sosok Gweboon menjadi tampak seperti sebuah kejahatan.

 

Bunyi perut Gweboon memecah suasana yang sempat canggung. Jinki menyeringai dan berdiri dari duduknya. Menyerahkan buku yang sempat diambilnya kepada sipemilik. Pemiliknya tak berkutik, masih menatap mata Jinki dengan dingin.

 

“Kau lapar? Bagaimana kalau kutraktrir makan malam.”

 

 

 

*********

 

 

 

Adalah hujan yang selalu menggambarkan isi hati Gweboon.

 

“Aku tidak mau.”

 

Senyum Jinki sedikit memudar ketika mendengar penolakan dari Gweboon. Tangannya masih menahan pintu mobil agar tetap terbuka.

 

“Kau tidak ingin kuantar pulang?”

 

Tidak karena Gweboon tidak ingin mencari masalah dengan kakaknya jika sampai Hyoyeon melihatnya turun dari mobil Jinki.

Gadis itu melanjutkan langkahnya. Tak sampai dua langkah Jinki sudah menarik pergelangan tangan Gweboon.

 

“Bagaimana kalau menonton Film?”

 

Film? Apa maksudnya bioskop? Karena gadis ini belum selangkah pun menapakan kakinya ditempat dimana banyak orang pergi untuk menonton film. Dengan layar raksasa dan kursi yang nyaman. Gweboon hanya mengetahui bioskop dari menguping obrolan teman-temannya.

 

“Aku mau.”

 

Senyum kemenangan tersungging pada wajah Jinki. Seolah mempersilahkan tuan putri masuk kedalam mobil, Jinki membungkuk dengan tangan yang mempersilahkan Gweboon untuk masuk.

 

 

……..

 

 

 

Mata Gweboon tidak focus pada layar didepannya. Bukan karena film fantasi yang ditontonnya tidak menarik. Begitu banyak hal yang membuatnya terkagum-kagum. Atap langit bioskop yang luas. Kursi yang berjejer. Orang-orang yang menonton disekitarnya. Semuanya. Termasuk lantai yang dilapisi karpet yang kini sedang ia injak.

 

Bagaimana dengan popcornnya?

Popcorn dalam mangkuk yang besar dan beraroma caramel manis. Ia sangat ingin mencicipi. Tapi karena popcorn itu berada ditangan Jinki, maka Gweboon memilih untuk meneguk colanya saja.

 

Dia menikmati setiap detiknya. Pengalaman baru. Dunia baru. Baginya semuanya menyenangkan. Kecuali Jinki yang berada disampingnya.

 

Gweboon menoleh. Gelap tapi dia masih dapat melihat wajah Jinki dari samping. Setiap kali melihatnya. Hatinya tak tenang. Banyak hal yang membuat hatinya tak tenang.

Seperti, tak mau menyakiti kakaknya Hyoyeon. Takut jika perasaannya pada Jinki semakin kuat. Lalu apa dia siap jika pada akhirnya Jinki akan meninggalkannya? Seperti yang sudah-sudah.

 

 

………

 

 

Karena Gweboon terus memandangi stand kedai ice cream, Jinki membawanya pada kedai tersebut. Pasti lapar setelah menonton film.

 

Berbagai rasa dan warna terpampang pada papan menu.

 

“Kau mau rasa apa?”

 

Jinki menemukan arah pandang Gweboon kesuatu tempat. Dia mengikuti arah pandang gadis disampingnya. Sebuah zone permainan dengan lampu berwarna-warni bagai menghipnotis Gweboon.

 

“Kau mau bermain disana?”

 

Gweboon tersadarkan oleh suara Jinki.

 

“Tidak. Aku harus segera pulang.”

 

Dia kembali pada papan menu ice cream yang semula mencuri perhatiannya.

 

“Pilihlah rasa yang kau suka.”

 

“Aku suka vanilla.”

 

Satu hal yang kini Jinki ketahui. Walau hanya rasa ice cream kesukaan Gweboon, sudah cukup membuatnya tahu akan Gweboon.

 

 

******

 

 

Satu tikungan lagi Jinki akan sampai didepan sekolah Gweboon. Lelaki ini, sudah menjadi kebiasaan baginya untuk menjemput seseorang.

 

Tak ada seorang pun yang mengenakan seragam Jinki temui sepanjang jalan. Semua siswa sudah pulang kira-kira dua jam lalu. Mungkin beberapa diantara mereka sudah sampai dirumah. Tapi memang Gweboon selalu keluar dari gerbang sekolah pada jam-jam seperti sekarang ini.

 

Jinki sudah sampai didepan gerbang sekolah. Pagar sekolah yang sudah menutup rapat gerbang bukanlah hal yang ingin Jinki lihat.

 

“Apa aku terlambat?”

 

Bergumam pada diri sendiri. Melaju mobilnya perlahan. Menyusuri rute jalan yang biasa dilalui Gweboon. Berharap bisa masih bisa menemukan gadis pendiam itu dijalan.

 

Mata Jinki terbelalak ketika melihat seorang gadis sedang berusaha mempertahankan sesuatu dari seorang lelaki.

 

Setelah menepikan mobilnya, Jinki berlari.

 

“HEY!!!”

 

Teriakan Jinki justru membuat lelaki tersebut semakin panik. Dalam satu tarikan yang kuat, lelaki berbaju hitam itu berhasil merampas tas Gweboon. Lalu kabur.

 

“YA!!!”

 

Jinki mengejar si pencuri. Gweboon ikut berlari kecil dibelakang Jinki.

 

Dan saat Jinki berhasil menarik baju si pencuri itu…

 

Bughh!

 

Satu kepal tinjuan mendarat dipipi Jinki. Lalu dia limbung. Tapi tak lama.

 

Bughh!

 

Balas meninjunya, bahkan merobohkan lelaki yang terbilang masih remaja. Mengambil barang milik Gweboon yang dicurinya. Lalu membiarkan remaja itu pergi.

 

Sesaat setelahnya, Gweboon sampai dengan nafas yang tak berirama dan terbatuk-batuk.

 

“Kau tidak apa-apa? Apa dia melukaimu?”

 

Jinki memeriksa wajah Gweboon. Tangan Gweboon. Belakang Gweboon. Juga kaki Gweboon.

 

“Ahahahhahah.”

 

Gadis ini justru tertawa ketika Jinki memeriksa tubuhnya.

Bagaimana tidak tertawa. Lelaki yang menghawatirkan keadaan Gweboon, justru mengeluarkan darah dari hidungnya. Jinki seharusnya menghawatirkan dirinya sendiri.

 

Meski Jinki tidak tahu apa yang ditertawakan gadis ini. Dia tak ambil pusing. Ini kali pertama dia melihat Gweboon tertawa. Membuat Jinki diam merekam tawa Gweboon dalam ingatannya.

 

 

 

********

 

 

 

Hari ini. Sesuai janjinya pada Jinki. Gweboon menunggu didepan gerbang sekolah sampai Jinki menjemputnya.

 

Tak mengapa Gweboon menuruti perintah Jinki. Apa dia takut bertemu dengan pencuri lagi? Atau sekedar ingin pulang bersama Jinki?

 

Tak dapat membohongi diri, senang ketika melihat mobil Jinki berhenti didepannya.

 

Dia mematung. Tidak menghampiri dan masuk kedalam mobil jika Jinki belum menyuruhnya. Kaca jendela mobil perlahan terbuka. Dari dalam Jinki sudah mengumbar senyum kepada Gweboon.

 

“Cepat masuk!”

 

Sesuatu didalam dada Gweboon meletup-letup. Menunjukan gambaran hatinya dengan berjalan cepat memasuki mobil Jinki. Tidak ada semburat senyum. Bagaimana bisa tersenyum jika dadanya terus bergemuruh?

 

“Kau pernah pergi karaoke?”

 

Gweboon menggelengkan kepalanya dengan cepat. Begitu antusias untuk pergi kedunia baru yang dikenalkan Jinki. Akan seperti apa karaoke nantinya?

 

“Ok! Lets go!”

 

Sangat bersemangat untuk melajukan kemudinya. Mengepalkan tangannya diudara sebelum menginjak gas. Menyaksikannya, Gweboon tersenyum meski hanya tipis.

 

“Apa kita bisa pergi ke namsan tower?”

 

“Huh? Kau mau kenamsan tower? Tentu saja bisa.”

 

Esok adalah hari libur. Yang pasti akan dihabiskan Gweboon didalam rumah. Hari ini, dia ingin pergi ketempat yang belum dikunjunginya. Walau sampai malam. Bersama Onew tentu saja.

 

 

 

**********

 

 

 

Malam sangat gelap. Tertutup awan hitam. Tak ada cahaya bulan yang menyumbangkan cahaya.

 

Gweboon membuka tirai jendela kamarnya. Menatap keatas langit yang hitam tak bercelah. Dia selalu suka memandangi gelap. Karena ketika dia menemukan sebuah titik saja cahaya, entah itu bintang atau sekedar lampu pesawat, dia mendapatkan kepuasan tersendiri. Seperti menemukan harapan.

 

Pandangan Gweboon teralihkan pada sebuah cahaya lampu mobil yang memasuki pekarangan rumah. Dari pintu kemudi keluar seorang lelaki. Dia tampan. Gweboon menempelkan jari-jarinya pada kaca jendela, seolah menyentuh sosok Jinki yang berjalan untuk membuka pintu penumpang.

 

Menggerakan jarinya pada kaca jendela, ingin menyentuh sosok laki-laki yang sudah mengambil hatinya.

 

Mengepalkan tangan ketika seorang wanita muncul dari dalam mobil. Mencium lelaki yang membukakan pintu untuknya.

 

Langit mulai bergemuruh. Wanita tersebut melambaikan tangan sambil berjalan kearah rumah. Jinki membalas lambaian tangan kekasihnya. Senyumnya merekah menunjukan kebahagiaannya.

 

Disisi lain, seorang gadis meneteskan air matanya. Air mata yang perlahan menuruni wajah gadis yang memandangi Jinki dengan wajah yang datar. Ada sebuah kekecewaan. Kekecewaan pada dirinya sendiri yang lagi-lagi menyukai lelaki yang sudah menjadi milik kakaknya sendiri.

 

Jinki berlari untuk membuka pintu kemudi setelah Hyoyeon memasuki rumah. Senyum Jinki menghilang saat melihat jendela dimana seorang gadis terlihat sedang mengawasinya.

 

“Gwe..”

 

Menggumamkan nama gadis tersebut tepat setelah gadis berambut hitam itu menutup tirai jendelanya.

 

 

*******

 

 

Jinki memeriksa jam tangannya. Sudah lewat pukul empat dan gerbang sekolah pun sudah ditutup. Cukup lama Jinki menunggu didepan sekolah seseorang yang ditunggunya. Gweboon tidak masuk sekolah kah?

 

Menyerah dan menyalakan mesin mobilnya. Melajukan kendaraannya menuju tempat dimana Jinki harus melanjutkan pekerjaannya.

Melirik sebuah boneka besar yang duduk dikursi penumpang. Hati Jinki belum dapat tenang sebelum melihat Gweboon. Rasa bersalahnya terus menghantui. Menyayangkan benda yang dibelinya sebagai bentuk permintaan maaf tidak diterima Gweboon.

 

Sedangkan gadis yang ditunggunya, terbaring lemah diatas tempat tidur.

 

Tubuhnya panas dan tak dapat berbuat apapun selain berbaring. Mengistirahatkan tubuh yang tiba-tiba tidak dapat diandalkan.

 

Knok knok knok.

 

Hyoyeon masuk kedalam kamar setelah mengetuk. Membawa nampan berisi buah dan beberapa makanan.

Menaruhnya diatas meja dekat tempat tidur, kemudian duduk diatas kasur. Memeriksa kening Gweboon dengan telapak tangannya.

 

“Kau tidak apa-apa ditinggal seorang diri?”

 

Gweboon hanya dapat membuka matanya, menatap kakaknya yang sudah berdandan rapih. Lalu memejamkan matanya kembali.

 

“Aku dan eomma harus pergi. Jika terjadi sesuatu telefon kami saja.”

 

Gweboon sudah terbiasa ditinggal seorang diri. Tidak masalah baginya. Hyoyeon berdiri, memandangi Gweboon, tak tega melihatnya yang tampak tak berdaya.

Ini kali pertama Hyoyeon mendapati adiknya sakit. Gweboon tidak pernah sakit sampai harus berbaring. Maka wajar jika dia khawatir.

 

Suara ketukan hak sepatu terdengar seiring dengan langkah Hyoyeon. Suara ketukan itu tak terdengar lagi. Langkah Hyoyeon terhenti sesaat dia menyentuh kenop pintu. Matanya menemukan payung putih miliknya berada diatas meja belajar adiknya.

 

Hyoyeon meraih benda tersebut. Benda yang seharusnya ada ditangan Jinki, ia temukan dikamar Gweboon.

 

Dadanya sakit. Kerongkongannya mulai sesak, kepalanya dikuasai oleh emosi.

 

Hyoyeon berbalik dan memandangi Gweboon dengan mata yang marah. Berjalan cepat kearah Gweboon. Membuka kasar selimut yang menutupi tubuh adiknya.

 

“Bangun!”

 

Menarik kerah Gweboon dan menarik tubuh yang lemah tersebut hingga terjatuh kelantai. Gweboon hanya dapat mengernyitkan keningnya dengan nafas yang berat. Dia hanya merasakan tubuhnya semakin sakit. Tak dapat menggerakan tubuhnya yang terkapar dilantai.

 

“MENGAPA KAU SELALU MELAKUKANNYA PADAKU!!”

 

Membangunkan Gweboon hingga terduduk. Menggungcang-guncangkan tubuh lemas tersebut. Air mata membanjiri pipi Hyoyeon. Tangisannya pilu, terdengar begitu kesakitan. Hingga dia sendiri terduduk lemas dengan menundukan kepala. Membiarkan air matanya jatuh membasahi roknya.

 

Mendengar tangis yang cukup kencang, ibu kedua gadis ini memasuki kamar Gweboon. Mendapati anak gadisnya terduduk dilantai. Menangis meremas roknya sendiri.

Anak gadisnya yang lain bersandar pada tempat tidur. Menahan rasa sakit yang sangat pada kepalanya. Matanya terpejam dengan dada yang naik turun, seakan mengalami kesulitan dalam bernafas.

 

“Ada apa dengan kalian?”

 

Memeluk Hyoyeon dan mengelus kepalanya untuk menenangkan putri sulungnya. Mengelus punggung Hyoyeon, membantunya berdiri dan meninggalkan kamar Gweboon.

 

Gweboon yang masih bersandar para tempat tidur, meramas seprai yang terjuntai menyentuh lantai. Ibunya meninggalkannya, seolah dialah penyebab semuanya.

 

 

******

 

 

Dahulu, seorang gadis ceria selalu mencerahkan setiap tempat yang dipijaknya. Menularkan keceriaan pada semua orang didekatnya.

 

Semua orang menyayanginya. Bahkan sang kakak tidak keberatan adik yang baru berusia empat belas tahun itu mencuri perhatian semua orang dihari pernikahannya.

 

Gweboon yang cantik. Dengan senyum atraktif dan membawa suasana penuh tawa. Seperti musim panas. Dimana semua orang bersuka ria dibawah cerahnya matahari.

 

Gweboon bermainlah denganku. Gweboon ikutlah denganku. Gweboon.. Gweboon. Gweboon..

 

Hingga satu waktu, perhatian Gweboon disalah artikan oleh iparnya.

 

Saat suami kakaknya sendiri menaruh hati, menggoda dan bahkan secara terang-terangan membandingkan Gweboon dengan Hyoyeon. Apa yang dipikirkan oleh gadis berusia empat belas tahun pada saat itu?

 

Dia memang menyayangi iparnya. Sosok kakak laki-laki yang dapat melindungi dan memanjakan. Tak pernah menyangka dirinya menjadi penyebab hancurnya rumah tangga kakaknya sendiri.

 

“Aku tak yakin apakah pada saat itu aku mencintai iparku atau tidak.”

 

Jinki menaruh kain hangat pada kening Gweboon.

 

“Jangan terlalu banyak bicara. Tidurlah.”

 

Membenahi selimut agar menutupi tubuh gadis yang ditemukannya didepan perpustakaan. Sendiri dan rapuh.

 

“Bukan salahku..”

 

“Iya, bukan salahmu.”

 

Mengambil kursi dan menaruhnya didekat tempat tidur miliknya. Duduk, menghadap Gweboon yang mulai memejamkan matanya diatas kasur. Mematikan lampu kamar. Menghangatkan diri dengan melipat kedua tangannya didada.

 

Berencana untuk tidak tidur malam ini. Ingin selalu siap saat Gweboon membutuhkannya.

 

Kilat cahaya menerangi kamar yang remang beberapa detik. Diluar rumah Jinki hujan mulai membasahi kaca jendela.

 

Pengaruh obat membawa gadis ini terlelap. Bayangan masa lalu muncul dikepalanya. Masa lalu yang menjadikannya seperti Gweboon saat ini.

 

Semua diawali sejak kakaknya mulai menjaga jarak dengan Gweboon. Sang adik merasa dia seperti harus menanggung salah atas kegagalan rumah tangga kakaknya. Siapa yang dapat tersenyum pada posisi seperti Gweboon saat ini?

 

Semuanya sempat membaik. Ketika Hyoyeon mendapatkan pria pengganti yang lebih baik. Dia menikah untuk kedua kalinya. Membangun keluarga kecil, berdua tinggal disebuah apartemen sederhana.

 

Hubungan antara kakak beradik ini pun kembali harmonis. Senyum kembali menghiasi wajah Gweboon. Dia bersumpah akan selalu menjaga hubungan baiknya dengan sang kakak dan suaminya.

 

Lalu kemudian, kenangan yang lama terkubur itu terulang kembali. Lebih buruk. Namun hanya Gweboon yang mengetahuinya.

 

Dan senyum itu, tak pernah kembali.

 

 

 

********

 

 

“Pernikahanku harus gagal sampai dua kali.”

 

Seorang ibu merelakan bahu untuk putrinya. Tangannya tak lelah mengelus kepala putri sulung yang belum reda bersedih.

 

Dalam hati seorang ibu yang memiliki dua putri, tak dapat dia memihak salah satunya.

 

“Haruskah Jinki menjadi pria yang ke tujuh meninggalkanku karena Gweboon? Aku bahkan menghitung setiap pria yang mencampakkanku.”

 

Mengecup lembut kepala Hyoyeon. Bahkan tak bisa mengatakan sepatah kata pun lagi sejak kepalanya dipusingkan dengan Gweboon yang tidak ia temukan dikamar sejak semalam. Ketakutan akan apa yang dikatakan Hyoyeon tentang Gweboon merisaukannya.

 

Bagaimana jika benar Gweboon pergi ketempat Jinki.

 

Memejamkan matanya, mulai menenangkan diri dan menahan air mata agar tak menetes. Merutuki dirinya atas apa yang menimpa pada kedua putrinya.

Kutukan kah? Bagaimana pun seorang ibu tak dapat menyalahkan Gweboon atas semua yang menimpa Hyoyeon. Semua lelaki yang mencintai Hyoyeon akan berakhir berpaling pada Gweboon.

 

Ibu ini, mencintai kedua putrinya.

 

Hyoyeon yang menghabiskan malamnya dengan menangis. Dia pun dapat merasakan sakit hati putrinya. Namun lebih mencemaskan keberadaan Gweboon.

 

Sinar matahari membiaskan cahaya dari tetesan embun pada setiap daun. Melalui jendela, wanita dengan garis keriput yang tergores disekitar matanya ini melihat kebunnya yang basah. Hujan turun sepanjang malam. Dan apakah semalam Gweboon mendapatkan tempat untuk berteduh? Wanita ini berharap putrinya baik-baik saja.

 

Meski pada kenyataannya tidak. Suhu tubuh Gweboon meningkat. Masih terbaring dengan wajah memerah, kemudian Jinki mencabut thermometer dari mulut Gweboon. Angka 39 bukanlah angka yang dapat membuat Jinki tenang.

 

Dasinya masih tergantung dilemari. Menyingsingkan lengan kemeja dan bergegas berlari ke arah dapur. Ada sebuah panci dengan bubur mendidih didalamnya yang harus Jinki bereskan.

Mengambil seujung sendok, kemudian meniupkan udara agar bubur tersebut dingin sebelum dia masukan kedalam mulut.

Menaburkan beberapa bubuk lada setelah itu mematikan kompornya. Selfonnya terus berbunyi. Jinki mengabaikan nada panggil pada selfonnya, dan menuangkan bubur kedalam mangkuk dimana sudah tersedia segelas susu disampingnya.

 

Dering selfonnya sempat berhenti, lalu kembali berbunyi dan sekali lagi tak dihiraukan Jinki. Bukan karena letak yang jauh dari jangkauannya, tapi karena Jinki terlalu sibuk menghawatirkan Gweboon.

 

Hati-hati membawa nampan kedalam kamar. Menaruhnya di meja samping tempat tidurnya.

Melihat gweboon yang tertidur, Jinki tak tega untuk membangunkannya. Tapi bagaimana jika buburnya dingin?

 

Duduk disisi tempat tidur dengan perlahan. Berusaha untuk tidak membuat guncangan yang dapat membangunkan Gweboon. Merapihkan helaian rambut yang menutupi wajah gadisnya. Membelai pipi dan menyeka keringat pada leher Gweboon dengan punggung tangannya.

 

Disela kecemasannya Jinki tersenyum. Suatu kebahagiaan baginya dapat merasakan Gweboon sedekat ini. Merendakan tubuhnya, mencium kening Gweboon lembut. Kecemasan kembali menghantuinya saat nafas panas Gweboon dapat dirasakannya.

 

“Cepatlah sembuh.”

 

Membisikan doanya sebelum mengecup pipi Gweboon. Beranjak untuk kembali duduk dikursi. Melakukan kembali apa yang ia lakukan sepanjang malam. Hanya duduk  untuk mengawasi Gweboon. Mengenai bubur yang dingin, Jinki akan menghangatkannya kembali jika Gweboon sudah terbangun.

 

Sepertinya hari ini Jinki akan mengambil ijin tidak masuk kerja.

 

 

********

 

 

“Untukku?”

 

“Tentu saja.”

 

Beruang teddy bear ditangan Gweboon. Manis, kau ingin selalu menyentuh bahkan memeluknya. Kini boneka itu sudah jadi milik Gweboon. Menggunakan ibu jari, Gweboon menyusuri wajah sang beruang. Mata yang hitam, hidung yang menonjol, juga senyum yang serupa dengan lelaki yang telah memberikannya.

 

“Terima kasih.”

 

Suaranya pelan seolah bergumam. Juga tidak menatap mata Jinki ketika mengatakannya. Seolah terpesona dengan sang beruang, terus menatap wajah si tuan beruang.

 

“Akan kau beri nama siapa?”

 

“Jinki.”

 

Seketika menyebut nama lelaki disampingnya. Karena memang hanya nama itu yang terlintas dikepalanya ketika melihat boneka yang dipenuhi dengan bulu putih gading.

 

“Kau suka?”

 

Lama tak memiliki boneka. Tentu saja Gweboon sangat senang.

Terlihat dari senyum yang belum juga hilang dari bibirnya. Dan Jinki pun ikut tersenyum melihat senyum yang membuat gadis ini tampak lebih cantik.

 

Petir menggelegar dilangit gelap.

 

Melalui kaca mobil Jinki memandangi langit yang penuh dengan cahaya kilat.

 

“Sebaiknya kau cepat masuk kedalam. Sebelum hujan.”

 

Seketika senyum Gweboon hilang saat matanya menatap lurus pada pintu rumahnya. Beberapa hari bermalam ditempat Jinki sempat mengembalikan keceriaannya. Sampai akhirnya kini beban itu datang kembali.

 

“Terima kasih karena sudah merawatku.”

 

Ucapan yang terdengar seperti keengganan untuk berpisah.

 

“Jangan sampai sakit lagi.”

 

Melemparkan senyum sekenanya pada Jinki sebelum membuka pintu mobil. Berdiri dipekarangan rumah, mengawasi dan menunggu sampai mobil Jinki keluar melintasi gerbang rumahnya.

 

Lalu berjalan malas kedalam rumah.

Bagaimana pun, Gweboon harus pulang. Dia masih mempunyai ibu yang membukakan pintu, dan memandang marah bercampur cemas padanya.

 

“Kenapa tidak menghubungiku? Kau tahu setiap malam aku mencemaskan keadaanmu?”

 

Tersenyum miris mendengar ucapan selamat datang dari ibunya.

Karena lebih tepatnya, ibu mencemaskan keberadaan Gweboon di apartemen Jinki.

 

“Aku baik-baik saja.”

 

Memeluk wanita yang dia sayangi lalu berjalan menuju kamarnya.

 

Melihat boneka yang dipeluk Gweboon, sang ibu hampir saja menangis. Frustasi karena menghawatirkan kanflik ‘hantu’ diantara kedua putrinya.

 

Mengapa Gweboon masih saja berhubungan dibelakang orang tua dan kakaknya?

 

“Gwe..”

 

Gweboon berhenti melangkah untuk menoleh saat ibunya memanggil.

 

“Ya?”

 

“Kau tahu beberapa hari lagi kakakmu akan bertunangan bukan?”

 

Sempat terdiam beberapa saat. Hingga Gweboon memaksakan diri untuk tersenyum dihadapan ibunya.

 

“Iya. Aku tahu.”

 

Kembali melangkah menuju kamarnya.

Dadanya sesak. Mempercepat langkah agar ingin cepat sampai dikamarnya. Mengurung diri disana dan menangis.

 

Tak dapat membohongi hatinya sendiri. Dia tidak ingin Jinki menikah dengan kakaknya. Atau bertunangan.

Tidak adil baginya jika harus menahan sakit setiap kali melihat kakaknya bersama Jinki. Karena dia pun merasa berhak untuk bahagia dengan perasaannya pada Jinki.

 

 

 

********

 

 

 

 

Sudah menjadi rahasia umum jika Gweboon dan Jinki kini semakin dekat.

 

Seperti setiap pagi sebelum-sebelumnya, Gweboon mengambil duduk dan mulai memakan sarapannya dalam diam.

 

Semangkuk bubur gandum dan potongan pisang didalamnya. Seharusnya terasa manis. Jika saja aura diruang makan ini lebih hangat. Terasa hambar.

 

Semua orang yanga manis. gan selera makan.” ada diruangan ini diam. Mereka semua tahu apa yang Gweboon lakukan bersama Jinki, seakan sengaja mengucilkan Gweboon.

Tahu seperti apa rasanya dianggap tidak ada? Bahkan oleh keluargamu sendiri..

 

Tolonglah.. pagi ini Gweboon bergabung untuk sarapan setelah beberapa hari tidak dirumah. Setidaknya tanyakan mengenai keadaannya. Apakah sudah sembuh? Atau tanyakan dimana dia berada selama ini?

 

“Aku berangkat.”

 

Hyoyeon beranjak dari tempat duduknya. Mengecup pipi kedua orang tuanya dan melewati Gweboon. Menganggapnya seolah tak terlihat.

 

Ibu yang tersenyum manis, juga beranjak menyusul Hyoyeon. Samar Gweboon mendengar percakapan antara kakaknya bersama ibunya, mengenai persiapan pertunangan. Suara percakapan tersebut semakin hilang seiring dengan semakin jauhnya mereka menuju pintu rumah.

 

“Aku dan ibumu sudah merencanakan sesuatu untuk masa depanmu.”

 

Gweboon merasa awal pembicaraan dengan ayahnya bukanlah hal yang menyenangkan.

 

“Masa depanku?”

 

“Kami akan mengirimmu sekolah diluar kota. Mungkin bersama nenekmu atau pamanmu di..”

 

“Keluar kota?”

 

Memotong kalimat ayahnya karena mendengarnya akan diungsikan sudah cukup menyakitkan baginya.

Bukankah itu tandanya dia akan sulit bertemu dengan Jinki lagi?

 

“Ya. Segera kami akan mengurus surat kepindahan sekolahmu.”

 

Ingin rasanya Gweboon berontak untuk menolak. Atau marah pada ayahnya karena sama menyalahkan dirinya atas kejadian yang dialami Hyoyeon.

 

Gweboon hanya dapat menundukan kepalanya. Menatap kosong pada mangkuk oat mealnya.

 

 

“Aku harus bergegas.”

 

Dada Gweboon bagai tercabik ketika mendengar suara kursi yang digeser. Sesak karena merasa semua orang meninggalkannya sarapan seorang diri. Termasuk ayahnya.

 

“Kau ingin pergi bersama ayah?”

 

Hatinya terlanjur sakit.

 

“Tidak. Aku bisa naik bis.”

 

Menepuk bahu Gweboon lalu mengambil tas kerjanya.

Air mata gadis itu menetes setelah mendengar suara langkah kaki ayahnya semakin jauh. Mengambil selfon, jarinya mulai menekan nomor seseorang yang dianggapnya menjadi satu-satunya orang didunia ini yang peduli padanya. Dan seseorang harus tahu mengenai hal ini.

 

“Hallo.. apa oppa bisa menjemputku?”

 

“….”

 

Suaranya serak. Dia kesulitan menelan ludahnya sendiri. Sakit sekali saat harus menahan tangis.

 

Jika mereka tahu Gweboon sedang dekat dengan Jinki, lalu menurut mereka hal itu adalah salah. Dan Gweboon sendiri tahu jika dialah yang semua orang salahkan. Mengapa tidak ada satu pun dari mereka yang memulai untuk menyelesaikannya, membicarakannya secara baik-baik?

 

Justru memilih untuk mengasingkan Gweboon ketempat lain.

Yang mungkin akan membuat Gweboon semakin kesepian.

 

 

 

……..

 

 

 

“Kau tidak ingin kesekolah?”

 

“Tidak.”

 

Sorot matanya kosong. Pandangan mata yang mengarah keluar jendela mobil. Dikepalanya dipenuhi dengan pertanyaan.

 

Apa yang harus dia lakukan?

Kemana harus pergi?

 

Apa.. yang sedang terjadi padanya?

 

Matanya menangkap jalanan yang dilewatinya. Pohon-pohon. Rumah. Gedung.

Ya.. pohon, gedung. Semua hanya benda. Apa bisa juga merasakan yang Gweboon rasakan saat ini? Maka dari itu Gweboon pun tak memperdulikan semua yang ada diluar jendela mobil Jinki.

Lalu dia memejamkan matanya. Pasrah, kemanapun Jinki akan membawanya pergi. Terserah.

 

 

……

 

 

 

Gelap. Meski terpejam Gweboon dapat mengetahui dia berada ditempat yang gelap.

 

Dia terbangun. Dengan mobil yang berjejer rapih disekelilingnya.

 

“Ah.. kau sudah bangun?”

 

Jinki melepas sabuk pengamannya. Mengambil tas dari jok belakang. Memeriksa penampilannya pada kaca spion. Jinki terlihat sibuk. Dimana Gweboon hanya diam memperhatikannya.

 

“Kita dimana?”

 

Gweboon tahu dia berada disebuah basement. Tempat parkir. Tapi dimana?

 

“Aku harus bekerja Gwe..”

 

Merapihkan dasinya sendiri. Menempatkan untuk melirik pada Gweboon ang masih belum melepaskan sabuk pengamannya.

 

“Didekat sini ada sebuah pusat perbelanjaan. Kau bisa menghabiskan waktu disana.”

 

Tangannya cepat mengambil sebuah kartu kredit dan menyodorkannya pada Gweboon. Tidak diambil oleh gadis itu. Yang Gweboon lakukan, memandangi kartu tersebut seperti tak berarti.

 

“Kau bisa berbelanja, menonton, atau makan. Lakukan apa yang kau suka.”

 

Menyesal Gweboon mengandalkan Jinki. Gweboon merasa Jinki tidak mengerti pa yang gweboon inginkan saat ini. Dia melepaskan seat beltnya.

 

“Ini. Pakailah punyaku.”

 

Jinki masih menyodorkan kartu kredit miliknya.

 

“Tidak perlu.”

 

Membuka pintu mobil dan keluar tanpa menerima kartu kredit dari Jinki. Berjalan mencari jalan keluar dari tempat parkir bawah tanah ini. Tempat yang pengap.

 

Melihat Gweboon yang semakin menjauh dari mobilnya. Jinki keluar dari mobilnya.

 

“Gwe! Aku akan menjemputmu pukul dua siang!”

 

Berteriak pada Gweboon. Yang hanya dibalas dengan diam oleh Gweboon. Gadis berseragam SMA itu, terus berjalan keluar dari tempat yang gelap ini.

 

Pandangannya lurus, namun berjalan tanpa memperhatikan orang disekitarnya. Menatap lurus jalanan dan bertanya pada dirinya sendiri kemana harus pergi.

 

Langkah kakinya mengantarkannya dihalte depan sebuah pusat perbelanjaan.  Haruskah masuk kedalam? Jika mau tinggal menyeberang jalan saja.

 

Belum juga memutuskan kemana dia harus melanjutkan langkahnya, kakinya seolah terpaku tak dapat bergerak. Semua karena pikiran-pikiran dikepalanya mengenai satu ketidak pastian. Where to go?

 

Dan kemudian, sebuah bis berhenti tepat dihadapannya. Beberapa orang masuk kedalam bis, lalu muncul keinginan untuk masuk kedalam bis, tidak perduli bis itu akan mengantarnya kemana, yang penting pergi dari tempatnya.

 

Satu langkah ragu menuju pintu bis.

 

“Apa kau akan masuk?”

 

Tanya seorang supir bis kepada gadis yang ragu untuk naik. Pertanyaan yang membulatkan keputusan Gweboon untuk pergi kemanapun bis itu pergi.

 

“Iya.”

 

Gweboon menapakkan kakinya pada anak tangga bis. Tapi terhenti karena seseorang menarik tangan Gweboon.

 

“Maaf paman. Kami tidak jadi naik.”

 

Jinki menggenggam pergelangan tangan Gweboon dan menahan gadis itu disampingnya. Supir bis kemudian menutup pintu bis dan melaju pergi.

 

Kecurigaan Jinki karena melihat sikap Gweboon benar. Pria ini menatap mata Gweboon seolah marah. Marah karena gadis ini tidak menurutinya untuk menunggu di tempat yang dia serukan.

 

“Jadi kau mau pergi kemana?”

 

Bukankah kau harus bekerja?

Pernyataan yang Gweboon pendam dalam hatinya. Dia lebih memilih untuk diam dan menatap lurus pada jalan. Gadis ini tidak lagi mempercayai Jinki. Menganggap Jinki sama saja seperti yang lainnya. Tidak peduli padanya.

 

“Ayo kita pergi.”

 

Jinki tidaklah yang seperti Gweboon pikirkan saat ini. Dia paham betul gadis ini sedang memendam masalah. Mengetahuinya bahkan sejak Gweboon meminta untuk dijemput.

 

Meski terpaksa, Jinki harus mengorbankan pekerjaannya lagi.

Menuntun tangan Gweboon, membawanya kembali ketempat dimana Jinki memarkir mobilnya. Berencana untuk membawanya berkeliling, memancing Gweboon untuk menceritakan semuanya.

 

 

…………….

 

 

 

Kejadian selalu berulang.

 

Berkali-kali Gweboon berusaha untuk menghindar, demi menciptakan cerita yang baru bagi dirinya. Tetapi, dia akan kembali pada akhir cerita yang sama. Seakan ada sesuatu yang memaksanya seperti itu.

Takdir kah?

 

Seorang lelaki datang untuk kakaknya. Kemudian semua lelaki yang menjalin hubungan dengan kakaknya akan menaruh hati pada Gweboon.

Selalu seperti itu.

Apapun yang Gweboon lakukan, menghindar, menolak, bahkan bersembunyi, lelaki tersebut akan dapat mendekati Gweboon. Begitu juga dengan Jinki.

 

Gweboon memandangi wajah Jinki. Dimatanya pria ini semakin tampan dari hari kehari.

 

“Jadi?”

 

Jinki mendesak Gweboon untuk melajutkan janjinya untuk mengatakan sesuatu jika sudah berada di pantai. Dan mobil Jinki sudah terparkir disisi pantai saat ini.

 

“Aku ini… siapa bagimu?”

 

Bukan pertanyaan yang diharapkan oleh Jinki. Lelaki ini tersentak. Tidak menyangka gadis ini akan bertanya mengenai posisinya.

 

“Kau adalah.. gadis yang tiba-tiba muncul dimataku, membuatku khawatir setiap hari maka aku ingin membuatmu tersenyum.”

 

“Apa artinya?”

 

Jinki menatap langit beberapa saat. Langit tak secerah biasanya siang ini karena memang sudah masuk akhir musim gugur.

Menimang jawaban yang akan diberikan untuk Gweboon. Dia harus berhati-hati pada setiap ucapannya. Seorang gadis yang sedang sensitive mudah terluka.

 

“Kau.. membuatku ingin melindungimu.”

 

“Sebatas itu saja?”

 

Tidak pernah Jinki sebingung ini. Dia tidak bisa terlalu jujur dan mengungkapkan cinta pada gadis ini. Karena dia sadar betul sedang menjalin hubungan dengan kakaknya.

 

Perasaan yang rumit dihati Jinki. Cinta pada Gweboon memang sudah tumbuh dengan baik dihatinya. Tapi tidak juga bisa melukai seorang wanita lainnya.

 

Keduanya termenung memandangi deru ombak.

Memikirkan kembali mengenai perasaan masing-masing. Gweboon merasa dirinya hanya bertepuk sebelah tangan. Tapi bukankah itu bagus? Maka dengan itu, dia tidak merusak hubungan kakaknya dengan Jinki.

 

Dia akan menjadi ipar yang baik. Meski itu sangat menyakitkan.

 

“Aku, akan tinggal bersama nenek.”

 

“Huh?”

 

“Beberapa hari lagi aku akan pindah sekolah.”

 

Menyadari bahwa rencana kedua orang tuanya adalah yang terbaik. Merelakan Jinki dan kakaknya bahagia, tapi akan sakit jika melihatnya dengan mata kepala sendiri. Lebih baik berada jauh.

 

Ada sesuatu yang bergejolak didada Jinki ketika mendengar rencana kepergian Gweboon. Separuh hatinya ingin mencegah, separuh hatinya mengatakan memang lebih baik jika Gweboon berada jauh darinya.

 

Lelaki yang lain mungkin akan melindungi Gweboon. Membuat Gweboon tersenyum, dan bertanggung jawab atasnya.

 

Jinki.. memikirkan hal itu justru membuatnya semakin gila.

 

Dia tidak ingin ada pria lain untuk Gweboon. Harus dirinya yang bertanggung jawab atas Gweboon.

Tidak! Jinki tidak ingin jika sampai Gweboon pergi.

 

Jinki memandangi Gweboon yang sedang menatap lurus kelaut. Pikiran gilanya memerintah Jinki melakukan sesuatu diluar nalarnya.

 

Otaknya terus memerintah untuk memiliki Gweboon. Memandangi bibir Gweboon, kemudian turun kelehernya.

 

Pikirannya semakin tidak terkendalikan saat dikepalanya hanya ada tujuan untuk memiliki semua yang ada pada Gweboon. Termasuk tubuhnya.

 

“Gwe..”

 

Menyerang bibir Gweboon secara tiba-tiba. Mendesak tubuh Gweboon, menghimpit gadis itu hingga membentur kaca jendela mobil. Tangan Jinki mulai meremas dada Gweboon kasar.

 

Gadis ini panik. Air matanya jatuh.

 

“Tolong jangan lakukan..”

Bukan kali pertama seseorang mencoba memperkosa Gweboon.  Sebelumnya pernah ada. Walau tidak berhasil, tapi luka itu membekas. Terutama pada sentuhan-sentuhan kasar seorang pria pada tubuhnya.

 

Meskipun saat ini Jinki yang melakukannya, lelaki yang dicintainya. Namun bekas luka itu lebih kuat menguasai emosinya.

 

Jinki semakin membabi buta. Tangannya bergeliria didaerah selangkangan Gweboon. Gadis ini berusaha mendorong tubuh Jinki. Bagi Jinki penolakan adalah alasan untuk terus memaksa Gweboon membuka lebar kakinya.

 

“Jangan! Huks..”

 

Tangis Gweboon semakin pecah. Justru membuatnya semakin lemah untuk melawan Jinki.

 

Jinki kembali pada dirinya sendiri. Memaksakan dirinya untuk berhenti. Melihat Gweboon yang menangis kencang, bahkan tubuhnya bergetar karena takut. Pemandangan yang membuat Jinki merasa begitu jahat.

 

“Ma. Maaf Gwe..”

 

Ingin mengelus pipi Gweboon namun gadis ini menepis tangan Jinki. Gweboon terus menangis. Tak ada yang dapat dilakukan Jinki untuk menenangkannya. Selain merutuki dirinya sendiri.

 

 

 

*********

 

 

 

Inilah kisah akhirnya.

 

Selalu sama.

 

Hyoyeon focus pada layar notebooknya. Menyibukan diri dengan pekerjaan untuk melupakan kegagalan kisah cintanya yang kedelapan kalinya.

 

Setelah Jinki membatalkan pertunangan, wanita ini memutuskan untuk mengejar karir. Hatinya sakit. Sangat sakit. Bahkan tidak ingin mengetahui dimana Jinki saat ini. Yang dia ketahui hanyalah Jinki pergi keluar negeri.

 

Lalu Gweboon.

 

Seorang gadis sedang merangkul bahunya. Sambil berjalan mengelilingi sekolah. Bercerita mengenai seluruh sudut sekolah yang kini Gweboon tempati.

 

“Jika ada yang mengganggumu, bilang saja padaku. Dan aku akan membereskannya untukmu.”

 

Gweboon hanya tersenyum mendengar teman barunya. Perilakunya tidak sesuai dengan wajah imutnya. Gadis bernama Lee Taemin yang adalah preman sekolah. Bertubuh kurus tak gentar pada siapa pun.

 

Setidaknya ditempat barunya kini, Gweboon memiliki seorang teman.

 

Teman yang dapat membuatnya tersenyum dan nyaman. Walaupun jauh didalam hatinya, dia merindukan seseorang.

 

Senyumnya hilang setiap kali mengingat nama Jinki. Begitu mencintainya, tapi harus merelakannya pergi.

Jinki tidak dapat memaafkan dirinya sendiri, maka dia memilih untuk pergi jauh dari hadapan Gweboon. Tidak juga dapat meneruskan hubungannya dengan Hyoyeon. Karena itu adalah kejahatan yang akan menyakiti semua pihak.

 

Tapi memang selalu seperti ini akhirnya bukan?

 

Tidak ada yang memiliki siapa pun.

 

 

-Tamat-

144 responses to “(FF SWITCH GENDER/ JINBOON/ 1S/ PG 15) Gloomy Summer

  1. Gwe sabar yah (˘̩̩̩.˘̩ƪ) resiko org cantik emang kyk gtu *ehh #plak hahah xD, yah jinki emang sepantasnya pergi!!kan ksian kalo gwe mlu yg disalahin ama keluarganya –”
    Tapi maunya sih jinki balik lagi trus minta balik ama gwe,trus kknya gwe jga dpet suami yg cocok buat dia~
    Hahahaha ga kebayang kalo si taem jadi preman :p *ga cocok ama muka* ㅋㅋㅋㅋㅋ

  2. Huft..
    Kenapa akhirny ga happy anding jinboonny…
    Huhuhu…
    Semua laki” yg pernah deket sma hyoyeon ska sma gwe…

  3. aku ngerasain bgt perasaan gweboon ky gmn… aku jg prnh ngalamin kejadian yg sdkt mirip… hehe jd curcol…
    entahlah perasaan ht jd campur aduk…,jd galau abis bc ini… jinki-shi,kau memang hny milik-ku.

  4. long time no read ur story Ghea oen… finally saya bisa ngubek2+baca epep disini lagi hehehe 😀

    o iya, saengil chuka hamida biat Ghea Oen, mian telah hehehe

    Saengil chukae jg buat uri baby maknae Taeminnie… 😀

    dan stelah lama hiatus baca epep, eh malah dapetnya yg begini, so sad… huhuhu
    ya tp emang smua yg terjadi g smua yg kayak kita inginkan kan?

    hehe dikit bgn ya koment saya, maklum mau ngubek2 yg lain…

    pokoknya FIGHTING y oen, ditunggu next epep nya hehehe
    paypay… #dadahgajebarengKeyyeoboygsekarangtambahmanly

  5. Aah, taemin’nya nongol diakhir, preman? Hihihiii, geli bayangin taem jdi preman..
    Bener2 gloomy, jgn salahkan kecantikan gwee, kka ipar’nya ajah yg maruk pengen punya istri ade-kka. Hmm..

  6. Huaaa~ (╥﹏╥)
    Galau tingkat dewa!
    Kenapa semua nyalahin Gweboon~
    Bukan mau dia jadi kayak gitu! (̾۳ ˘̶̀̾̾ Д˘̶́̾ ̾̾̾’̾̾)̾۳
    Kenapa dia harus di salahin mulu~
    Padahal Gweboon cuma cinta ma Jinki~
    Kenapa dia seolah-olah di buang gitu aja ma keluarganya~ (╥﹏╥)

  7. Yaaah.. Kepentok tamat…
    Berharapa ada lanjutannya,, stelah gwe tamat gitu, jinki kembali dan mereka bersama lagi n jinboon bersama kembali.. Horeeeee
    #ngarep
    kasian juga sih hyoyeon, tp kan bkn slh gweboon juga,, dsr cowonya aja tu yg gak kuat iman, liat gwe yg cantik lgsung terpesona, alaaah..
    Tp kalo jinki beda kali ya, karna emang udah takdirnya jinki tu wajib ama gweboon,, #maksa
    ff nya emang bener2 kelam + belibet deh,, daebak onnie 🙂

  8. sad ending ;_;
    padahal pengennya si nyunyu ama emak aja, jan ama hyoyeon u,u
    itu beneran si hyoyeon 7kali gagal gegara emak?! oWo kasian *puk.puk.hyoyeon*

  9. omegat !!!
    galau ini mah >.< perasaan di ombang ambing banget di cerita ini … aaaah sumpeh jadi gondok baca akhirnya …

    kenapa juga jinki gak bisa ngendaliin hasrat nyaa ??!! aaaarrgh .. klo gitu mah sama ajh sama laki2 lain

    teteh , kudu di bikinin ff fluff romance jinboon gini cerita nya mah .. sumpaaaah ga enak hati

    KEREEEEEEN ff nya pokoknya walaupun bikin sakit sebenernya ㅠ______ㅠ

  10. aaaaa ga rela jinki pergi,harus jadi sm gweboon >.<
    aku kalo jadi gweboon,sedih bgt ga di anggap sm kluarga sndri 😦
    emang salah ya klo gwe cantik,bnyak yg suka?
    kakanya aja yg sirik.
    sequel bisa kali ghea eonni,bkin jinki sama gwe bersatu.
    plissss ..

  11. apa ini??one shoot…tidak,aku gak puas..,sekueeeel…
    galau…aku galau…Jinki pergi k luar negri,trus.?ya ud pertemukan Gwe ama Minho…#eh
    Taemin cuma muncul dikit tp membekas sbgai preman yg krempeng,kekeke,eh jd yeoja yah…
    Hyoyeon ud jendes 2X gr2 c Gwe…ampuuun dah,..
    untung Gey,kita gak punya adik cewe…wkwkwk
    ini ff gak bikin nangis tp bikin nyesek sek sek…galauuu

  12. akhir yg tdk dsangka2
    gweboon pindah n mnemukn kehidupan barunya bersama seorang sahabat
    jinki pergi karena merasa bersalah

    dan mereka tidak berjodoh.
    jgn salahkan gweboon karena semua ini

  13. eonniii…
    sequeel…T.T
    kasian gwe,,
    emang pesonanya gwe gag bisa ditolak..
    hikkss..
    mau puasa malah dapet epep galau,,T.T
    sequeell eonn,,*teriak2 pake toa*
    mo bilang!
    saengil chukae uri magnae,,,TAEMIN!

  14. astagaaa, nyesek bacanya >.<

    kasian hyoyeon, ckckck~
    tapi emang bukan salah gwe juga sih, toh kan bukan dia yg ngegodain semua suami atau pacarnya hyoyeon.

    kalo jinki, hmm no komen lah saya. complicated banget. masalah perasaan emang ga bisa diatur. huahh rumit~

    galau galau galau.

    untung aku ga punya adik perempuan.fyuhh~~

  15. Kak ngga salah nih taemin cuma 1 scene doang? Hahaha
    Itu suami hyoyeon dr pernikahan yg kedua pernah mau merkosa juga ya? Gweboon sayang gweboon malang 😦
    Sungguh ironi~ pada akhirnya gweboon juga yg kembali tersakiti, menjadi yg disalahkan, dikucilkan dr keluarga sendiri yg notabene tempat dimana kita mengadu, smoga kamu dapat kebahagiaan ditempat yg baru gweboonie (┌_⌣̩̩̀)

  16. demiapa ini tamat…….. aku kira bakal jadi sequel.—–.
    sumpah serasa nonton sinetron banget wakkakaka keren kak. hebat. setiap adegan dibikin sempurna.. tapi aku masih penasaran ihh sama lanjutan taemin&gweboon. bakal seru kayaknya… kalo gwe ikutan jadi preman.. /slapped/

  17. huks huks… sedih yah jd gwiboon sllu jd pihak yg di salahkan

    yah jinki pergi… end kok cuma gtu sih…

    bkin sequel dong..

  18. Yuhu~ saya datang stlh nyari koneksi wifi kayak yakuza kebakaran jenggot 🙂

    Jadi intinya tidak ada pertunangan sama sekali antara keluarga kim dengan keluarga lee. Bukan salah gwiboon klo semua orang tertarik sama dia. Dia emang the best untuk urusan charm. Hahahaha. Seminggu di negeri orang tidak membuat saya pintar dalam menukus komen akhir” ini.

  19. huks huks huks…
    aku kasian sma semua na..
    gwe knpa si aura mu tu bisa memalingkan semua kaum laki2… huhuhu..
    hyeyeon knpa si kmu gx kayak semenarik kyk gwe…
    jinki knpa si gx milih dua,dua na za…
    hahhahahahhaahaaa

  20. Ya ampuuuunn…7x hyo gagal, n smuanya gegara gweboon? Dan jinki yg ke 8?
    Kyknya ga adil klw hanya melihat dari 1 sisi.
    Ku pikir, bukan hanya faktor “gwe yg cantik baik hati ceria dll”, tp ada faktor dari hyo sendiri yg ngebuat kisah cintanya slalu sad ending.
    Mungkin dari awalnya hyo udh berprasangka buruk klw kekasihnya akan tertarik sama gwe..
    Apa yg terjadi, itu sesuai prasangka kita kawan..

    Dari 8 lelaki itu, hanya jinki kah yg berhasil merebut hati mu gwe?

    Klw jodoh, sejauh apapun gwe n jin, pasti ktmu..
    Sayang, jodohnya ga dlm wkt dkt..

    Ini beda sama self hurting ah..
    Di self hurting ga ada kisah cinta yg gagal 8x..kekekeke

  21. huuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…. T^T
    kasihan gwe, hiks…
    tp kashan jinki jg sih, trjebal dlm 2 hati, ngerti rasanya, sakit. 😦
    hyaaa…keren, eon!!!!
    gini nih angst yg gw mau, eon!!! XD
    buat lagi!!! buat yg lebih sad lg, eon!!! XD

  22. Huooo,, cinta segitiga! Akhirnya tidak ada yang memilih. Itu malah lebih baik. Ckck. Jinki, matanya tetap aja stereo. Kesana kesini. Kekeke..

  23. deg .. deg .. deg .. deg ..
    ya ampun gwe .. menderita banget sih lu ??
    kalo aku jadi gwe , pengen mati aja deh …
    iah , pilihan jinki emang udah bener ..
    taemiiiiin !!!! kenapa lu baru muncul sh ???!!!
    keren nih eon .. penuh dengan derita !!! keren – keren !!! 😀

  24. bener2 resiko org cantik 😀

    lagian, ortunya jg salah.. umur 14thn yg sdg mekar2nya di kucilin gt,

    gmn mw pny temen -apalagi pacar-

    jadilah,, gwe cm tau cwo2 kakaknya…

    mungkin ini gak ada lanjutan lg ya kak???

    aku bikin ending sendiri deh,,

    pasti jinki balik lagi ke gwe

    dr cerita2 sebelumnya.. si jinki kalu mslh masa depan apalagi pendamping,,

    pasti dy milih yg klop bgt…

    nah kalu jinki mencoba perkosa -pdhl sblmnya dy blg mw melindungi gwe-

    pasti dy kesemsem bgt ama gwe dan pasti dy bkl tanggungjwb keke

    sepertinya alasannya ngalor ngidul haha

    yah pokoknya gt deh.. -iniapasih-

    sekian ——————

  25. Kesian gweeeeeee
    Hyoyeon kesian juga.
    inimh yg antagonis cowok cowoknya. Termasuk jinki. Ya! Imut imut jahat. :p

    Buat lagi. Jangan yg galau gini ka. Jadi tambah galau deh. Fighto!

  26. jadi ? ….
    kasiaaan gwe T^T
    benci sama keluarga gwe , kenapa semua yang nanggung harus gwe ? Mereka ga pernah tu kan hal yg bikin gwe kaya gitu ? T^T
    yaaaah ka nasib jinboon’a gmna ?m sequel dong~ jebaaaal , pleaseee , yaaaaah~ :DD hehheheee

  27. Resiko orang cantik emang banyak disukai namja,,

    kasian jg Hyoyeon nya,tp lebih kasian Gweboon jd korban mulu, yg sbar z y. .

    Jinki pergi emang lbh baik,jd g milin antara kduanya. .bgus bgus

    sad end. Hiks

  28. resiko orang cantiiiik wkwkwk
    kasian hyoyein, kasian gweboon juga. semuanya kasiaaaaan
    suka banget sama ffnyaaa u.u

  29. Resiko orang cantik emang banyak disukai namja,,

    kasian jg Hyoyeon nya,tp lebih kasian Gweboon jd korban mulu, yg sbar z y. .

    Jinki pergi emang lbh baik,jd g milin antara kduanya. .bgus bgus

    sad end. Hikss

  30. entah kenapa ngerasa ini nggak adil deh ama gwe karena sikap keluarganya..
    apa salahnya klo orang lain suka sama dia??
    walapun di ff ini di bilang ibunya nggak memihak siapa siapa di antara anaknya tapi tetep saja ibunya mihak hyoyeon..
    ibunya ngabaiin gwe,, ayahnya juga??
    nggak suka sama keluarganya..
    ckckkckckc
    sumpah kesel banget ama keluarganya..
    klo jadi gwe mungkin bakal benci ama keluarga sendiri, karena kakaknya dia harus di usir secara tidak langsung oleh orang tuanya sendiri..
    poor gwe..

  31. plis ghe, knapa dirimu jdi hobi nulis cerita yang bkin nyesek kayak gini?
    q kangen crita comedimu
    g tau mw komentar apa mengenai isi cerita ini
    masi nyesek

  32. 8 kali???? Kasian banget si hyeyeon, tp bukan salah gweboon suka sih, resiko orang cantik! Tapi knp harus sadden ending, knp JinBoon gak bersatu????

  33. huwaaaaa….:( ada yang salah dengan endingnya eon…..kenapa mereka g bersama,,,??hiks…hiks…kenapa sih orang tuanya harus menghukum gwe seperti itu,,,terasa aneh,kadang2 keluarga bisa jadi orang asing,,namun kadang2 orang asing bisa jadi saudara yg dekat,,,emg salah gwe kalo dia punya wajah cantik dan menarik,,,salahkan pacar2 kakaknya karna tidak bisa menahan diri karna melihat kecantikan gwe,,,,karna awalnya jinki juga tertarik karna sifat gwe yang pendiam dan aneh,,,dia juga selidiki gwe dulu g langsung serang,,,,,huwaaaa,,,,,,mereka g nyatu….,,,tapi g pa2,setidaknya gwe udah punya taemin,,,,:)

  34. HUWWEEEEEE GA JADI JINBOON YA? TT.TT
    JANGAN SALAHIN GWEBOON DONG.MUSTINY SALAHKN COWO2 ITU ;___;
    TOH YG TERGODA JG MRK -..-”
    JAHAT BGT ITU KELUARGA AISSSHHH
    Syukur ad Taemin 🙂 ㅋㅋ
    Daebak aku suk ceritany ~~~~♥

  35. Mwo? aku g habis pikir ma kluarga Gwe knp mreka nyalahi Gwe? tuh bkn slah Gwe! tuh uda takdir coz emg Gwe tuh mmpesona utk smw org…
    dsatu sisi sedih bgt JinBoon g brsatu…
    tp dsatu sisi lg lega klu JinBoon g brsatu coz pasti Gwe bkal makin dsalahin…
    Kasian Gwe TTT_TTT

  36. emank resiko orang cantik ya…tapi aku suka ff angst n yang nyesekin hati kayak gini apalagi sad ending aku suka banget..kalau nie ff dibikin lanjutan kayak orang tua gwe merasah bersalah gitu sama gwe karena udah ngucilin gwe pasti tambah seru…untuk bulan puasa ini bikin ff yang lucu n romantis aja ya eon..kalau angst kayak gini apalagi nc bisa batal donk hehehe…

  37. feelnya makin terasa kalo bacanya pas mendung kaya gini, cukung banget deh pokoknya 😀
    awalnya aku kira yg jadi kekasih jinki itu gweboon, ternyata bukan..
    Aduh nyesek banget jd gweboon, apa2 serba salah. Gweboon sih cantiknya ga nyantai *loh mlh ikutan nyalahin –*
    endingnya adil banget tuh, tidak ada yg mendapatkan siapapun. Btw nama onew nyempil satu tuh, disinikan namanya jinki tp saya maklumi kok. Hahaha 😀

  38. yah kenapa jinki ga jadian ama gwe?
    Tapi aku suka ama ff ini
    ga bisa ngebayangin kalau taem jadi preman
    haha

  39. wahhh,nyesek banget jadi gwe selalu di salahin,menurut ku gwe sama hyohyein masih cantik gwe*plaaakkk
    sabar aja ya gwe,kamu masih bisa dapetin minho atau dongwoon kok*plakkkkk
    benar2 nyesek…:(

  40. pilihan terbijaknya emang Jinki yang harus pergi. Tidak untuk gwibon ataupun kakaknya.
    Kayaknya bukan salah gwebon juga kalo semua cowo kakaknya berpaling ke gwebon. Merekanya aja yang gak gak bisa jaga diri. Kalo cinta ama kakaknya, kenapa bisa suka ama gwebon?
    FFnya bagussss..

  41. Ngenes banget ya ceritanya.. 😦
    Udah gitu settingnya juga pas lagi musim hujan.. halah.. becek deh.. #apasih??#

    Aq jadi ngeri sendiri sama cerita ini. Aq punya kakak cewe.. aq gak mau kena kutukan macam itu.. hiiiy

  42. sedih lah Gwe, tp kan bukan salah Gwe jg. cowok-cowoknya ga bisa menolak pesona Gwe itu. berpisah untuk kebaikan ya, tp Gwe dapet temen jg .. awal yang baik untuk Gwe huhu

  43. bukan salah Gwe jg kan itu. cowok-cowoknya ga bisa menolak pesona Gwe sih~ berpisah untuk kebaikan ya habis baca ini jadi kepikiran jg. ff nya selelu keren kak ^^b

  44. aigoo
    tu semua kn bukan salah gwe..
    salahkan aj tu namja2 yg suka ama gwe(jinki pengecualian,,keke)
    dah tau beristri masih aja ijo matanya..
    bahkan sampe hampir diperkosa???
    astaga..
    nyesek cerita nya..T^T*sroooot
    mski sad ending tapi suka..
    mank lebih baik berpisah dari pada harus melukai salah satu pihak aja…
    DAEBAK!!!!!
    100jmpol buat ghea oen meski onew nya nyempil atu…kekekeke

  45. emang nasib nya gwe jadi yang di cintain terus sama cow2
    jadi mau giman lagi yaa…
    terima nasib aja ya kakanya, hehehe
    tapi kenapa akhir nya begitu??
    jinboon tidak bersatu, si jinki malah pergi…
    ckckck, lagian sih jinki kaga bisa nahan banget…
    gitu dah jadinya…

    share more ff onnie ^^

  46. Yaelah masa gak jadi sama siapa pun.. Huhu
    kasian jinki gwe gak bersatu walau hyo juga kasian!!
    Gak nyante amat setiap yang deket hyo suka gwe..
    Mungkin~ kecantikan hyo TEWAS dibanding gwe! Haha *plak
    Akh gak seru hyo pengganggu gwejin jadi gak bersatu!!! Kak gey ayo bikin sequelnya..

  47. Gilaaaaa sedihhhhhh tragissss TT__TT
    Susah emg jd cwe cantik ky gweboon
    Ribetttt
    Gilaaa aja sampe berkali-kali cwo2 kknya malah jatuh cinta sm gweboon,berasa kena kutukan itu sih
    Nyesek banget jinki nya malah ngabur keluar negeri TT__TT
    Moga2 brp thn kmudian balik lg buat ngejar gweboon *berasa ky bakal ada sequel* hehehe

  48. Kirain jinki bakal milih gwe ternyata gk ya 😦
    Kasih part sarapan , gwe di anggep gk ada , bacanya (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) beneran :(;(
    Jahat bgt keluarganya (˘̩̩̩_˘̩ƪ)
    Tp bahagia skrng gwe punya bodyguar tetem ♥(>̯┌┐<)•°

  49. kyaaa kyaaa kyaaa..

    huaaahh,, knp si jinki begituuuu…
    kenapa jinboon tdk brsatu…
    huaaa

    hehe

  50. Ping-balik: LIBRARY « blinggey·

  51. kata aku yang salah tuh calon suaminya si hyoyeon. masa suka sama anak 14 taun -..- pedophil kali ya. emang jalan yang terbaik tuh cuma pergi dan ga milih siapa siapa.

  52. kenapa gk happy ending ini?
    kenapa malah nyesek begini?
    jinboon ternyata lebih milih berpisah…
    ckckckckckck
    sabarlah gwe, itulah resiko klo kmu lebih cantik dari hyoyeon…
    dan itu jga bkn semata mata salah gwe, itu jga salah pasangan pasangan hyoyeon…
    kenapa udah pnya masih ngelirik yg lain?
    jahat banget ibunya gweboon malah ikut ikut ngediemin gweboon
    ckckckckckck
    ff nya emang bener bener gloomy kak

  53. Aduuh jinki pake pengen merkosa sgala sih ah,rese bgt deh~

    Mnurut aku wajar sih smua cowo lbih milih sio gwe dripada hyoyeon,orang si gwe lbih cantik dri hyoyeon kok~wakak

    Tp ending.a kmana? Si jinki kmana? Aish balik lg knapa bangh buat nikahin si gweboon,kan kasian dia ntar dituduh ngambil laki.a si hyoyeon lg~

    Sequel dong thor,bikin si jinboon nikah gt,,wakak*ditoyor

  54. yahh. . no happy ending buat jinki-gweboon
    kasian jg gweboon, dia selalu disalahin atas gagalnya hubungan kakaknya.

    pas bgt pake jinki yg mau jd tunangan kakaknya. . kasian 😦

  55. haduh gwe, sabar ya. Hyeyeon jg yg sabar ya, binggung banget pasti umma mereka…
    Haduh, kirain bakal happy ending. Ternyata…
    Tapi gpp, ceritanya nguras emosi banget. Keren…

  56. Hmpff so sad dah inii Eonni (TT_TT)
    Hiks.. hiks.. kenapa Gwe susah gitu ih hidup’a?!
    Gag usah ada sequel deh Eonni, biarin gantung aja biar gag ribet inii aja hidup’a Gwe dah ribet gimana kalo pake sequel.

    Tetep ya dimana ada Gwe disitu ada Tae cucok dah mreka berdua ahhahaa.
    Yang penting mana lanjutan FF chapter yang udah lumutan Eonni? Ainun penasaran nungguin’a nii!! ^_^)V

  57. miris miris miris

    kasian gwe
    emang daya tariknya gwe sebesar samudra buat
    para namja terpesona sama dia sukur deh ketemu taem
    walau gak bersatu ama jinki T.T setidaknya cukup

  58. Nyesek banget jadi gwe diacuhkan, diabaikan, bahakan di anggep ga ada sama orang yg dia sayang!
    Ga tega banget liatnya

    pantesan di dunianyata juga ada yg di gituin sampai gadis itu bunuh diri!
    Keanya selama puasa bakalan bca cerita yg nyesek.nyesek terus deh kea gini, soalnya setannya pada diborgol!hehe

  59. HadEuUuhHh,,
    eonn…
    bcA FF ni tuh..
    Enek, sweet, gregetan…
    Cmpur aduk lh, kya rujak

    😀

    Emang yh pesona gwe,, mglhkn sgla’a. . .
    Cleopatra jg lewat..

    HIDUP GWE!!!

    Btw, lo rating’a parenting guide. . B’rti bCa brg ortu gtU. . Qmh engGa

    whehehe

  60. andweee…aq ga pgn jinbon pisah..tp jg ga pgn hyo sndiri..
    gheaaaa..knp buat crita kyk gni…andweee

  61. knapa ga happy ending? Kasian hyo ma gwe.. Bukan salah hyo yg membenci gwe, dan bukan salah gwe jg untuk dilahirkan cantik..

  62. woooohhhhh asli daleeeeeeeemmmmmmmmm bgtttt….
    gey eonni lagi galauuuuu yeee…hhhaaa
    sumpah ni ff ngena bgt..aaahhhh natar aq ikutan galauuuu lagiiii…jibooonnnnnn

  63. Kasian bgt gwe,,,
    Sllu ajj dslahin,, tpi itu kan juga bukan maunya dia… Smpe2 diungsikan jauh2 dri rmhanya…
    Well,, mngkin itu yg tbaik kali ya,,, nggak ada yg sling memliki…
    Tpi hrapannya sih,, JinBon ttp brstu.. Hehehee…

  64. KEREN BGT NI EON :3
    suka cerita.a..
    tp asa yg salah..
    sejak kpn gwe sama Taem?? 🙂
    hha~

  65. huaaaaaaaaaa kenapa ga happy ending akhirnyaaaaa
    tapi kasian juga si hyoyeon ya, gagal terus
    sequel doooong….

  66. jiahh dengan akhir yang sama..huhuhuhuhu
    jinboon gak happy ending…..huhuhuhu
    sumpah demi apa kasian lihat Gwe digituin ma keluarganya…
    tapi bukan salah Gwe juga><
    dan hyeyeon dia juga kasian selalu gagal…..
    tapi bagus nie kak ceritanya….gak ada sequel ni kak????
    ya uda kak kalo gak ada#PLAKabaikankak~~

  67. ya ampuuunnn
    nyesek bgt….
    ini kutukan atau apa????
    fresh bgt nie ceritanya,, unik

    aaarrrggghhhh
    gege unnie,,,, teruslah berkarya yaaaaa
    ff mu slalu menjadi candu untukku
    #ape daahhh

  68. ige mwoyaaaaaaa??????? EONNIIAAAAAHHHHHH……WAE?? WAEYO EOH?? huks….dasar….gara” hyeoyeon…..kakak macam apa kau? huks….tega sekali pada adikmu sendiri…
    itu semua bukan salah gwe….emang bukan nasib baikmu…

    kasian gwe….aku selalu berharap jinboon bisa bersatu…huks…
    tapi kenapa endingnya begini??? ini sama aja broken jinbooonnnnnn…..huks

  69. hemm..

    Sad ending,mreka gx bersatu
    #nangis d’kolong 😥

    yah,gpp dah,..

    Sya tunggu next ff unni 🙂

  70. hmm
    cantik itu sakit.
    spertinya pas buat gwebon. ketika seseorg trlahir tdak cantik. dia trsiksa krna dicela. tp jika seseorang trlahir dg tbuh yg smpurna dan wjah yg cantik. dia mlah mnderita krna itu. mnderita krna kecantikannya. takdir.
    tuhan itu maha adil.

  71. kak, demi deh aku baca ini tadi pagi trus nangis begitu aja. karakter gweboon kali ini nyeseknya minta ampun, apa lagi pas yang ayahnya nyuruh dia pindah. ya Tuhan, sampe segitunya.
    daebak! nyentuh banget walaupun endingnya ga happy (karena sepenggal kisah belum tentu berakhir dengan bahagia) tapi ceritanya bagus banget.
    kak gey, i lop you!!! muah

  72. Miris! Ak jd ikutannya nangis bacanya…

    Rasanya pengen banget teriak ke keluarganya Gweboon, bahwa apa yg terjadi ama kisah cintanya Hyoyeon bukan salahnya Gweboon, salahnya cowoknya Hyoyeon yg gak kuat iman! Resiko orang cantik, Gweboon slalu jd bahan rebutan…

    Kasihan jg ama Hyoyeon, harus gagal terus kisah cintanya…

    Ada rasa jengkel jg ama Jinki, bisa2nya dia hampir memperkosa Gweboon di saat Gweboon lg butuh tmpt bersandar!

    Tp syukur dech, akhirnya Gweboon dpt kebahagiaan dgn dtngnya Taemin, wlpn masih berharap ada sekuelnya biar Gweboon ama Jinki bersatu wkwkwk……*ngarep*

  73. Ih parah lah,nyesek dada nya bc ini…
    Merasa kesian jg sm kakakny gwe..tp jg ga tega sm gwe…hwueee jd serba slah smuanya..

  74. aku puas bngt sma ending na !!!
    krna itu yg terbaik untuk ketiganya
    walau ini ff jinboon py aku suka ending na bukan jinboon jadi ga ketebak ending na.
    hyoyeon kasian bngt sih selalu orng yg dicintai dia berakhir dngn mencintai gweboon.
    pertanyaan aku, gwe juga suka ga sih sma smw manan hyo ? atau baru jinki doang yg juga disukain gwe ?

  75. huahhh
    huh
    hah
    huhuhu

    arrgghhh

    galau badai…

    cerita yg berbeda lg.
    sumpah. kerenn.
    temanya beda lg.
    kak, kok bisa bagus2 bikin ff nya?
    hehe
    sumpah deh.
    suka banget.
    selalu ada yg berbeda tiap ff.

    ff ni bikin galau berat.
    kerasa banget suram nya.
    kasian gwe.
    kenapa bisa gitu.

    galau galau

    100 jempol.

  76. yaaaaaaaaaaaaaaah~~~~
    jadi si abang nggak ama hyoyeon ataupun gwee???
    baguslahhh, berarti jodohmu itu aku bang, bahahaha XD

    serba salah disini, ga ada yg bisa disalahin..
    kasian hyoyeon yg selalu gagal dlm percintaan, kasian gwee yg selalu dijadiin ‘kambing hitam’ gara2 kegagalan kisah cinta kakaknya, kasian jg jinki yg ga dpt siapa2 *lohhhhh??*

    paling difokusin sama kisahnya gwee iia..
    nyesek bgt bacanya, diasingin sama keluarga sendiri krn bkn kesalahannya, sakit 😥
    pdhl gwee gak godain jinki ato apa, tp emang udah takdirnya begitu..
    salahin authornya nih *kak gwe: lohhhhhhhh??????* ^^v

    aah baru nyadar loh..
    rata2 di ff kak gey pasti si jinki aka onew aka abang ayam kuuu ini pasti umurnya sekitar 30an, haaaaaaaah~~~
    blm setua ituuuuu kak ><
    masih imut2 gtuuu kok 😛

  77. Manteb lah,
    dari pada smua te’sakiti mending bubar ajalah,,
    suka suka suka,,,
    agak miris juga liat hyoyeon smua orng yg d sukain bhkan nikah or tunangan berpaling pda gwee,,
    na’udzubikamindzalik,,>.<

  78. Yaah kok gini??
    Yo weslah walaupun ini rada nyesek sih tp demi kebaikan semua…..gak ada yg dapetin jinki….
    Jinki cm milik bumonimnyaa!! Yeee…… *plak lol 😀
    Keren gey!! 🙂

  79. .. wah ceritanya seru ..
    .. ni co yg sm hyoyeon selalu suka sm gweboon ..
    .. wew ..
    .. jinki salah satunya ..
    .. tapi kok jd sad end gini ..
    ..u.u ..
    .. kasian gwe sm hyoyeon ..
    gwe paling menderita ..

  80. Nice epep,tambh sayang ama Jinki yg pnyayang,lembut dan KADANG pervert it..
    Resiko orang cantik emang si gweebon…betewe happy endingnya mana eon.. >o< #reader.ga.tau.diri
    SEKUEL SEKUEL SEKUEL!!

  81. cerita dg efek cermin, yg trus mnerus trulang…
    Tp dg jauh.y kberadaan gwe, mgkn jauh lbh baik…

    Eonni gey!!!
    Berapa abad sy tdk brknjung ksni? *nyengir*
    hehehhh…

    Apa kbr, eon?
    Msh doyan coklat kah??
    Jjong.y apa kbar?
    Msh keren kh dy?
    Ahahahh…

    Nice story then…

  82. TAMAT Щ(ºДºщ)
    Ini sebenarnya hyeoyon nasipnya miris banget yah ._. Berasa ga jodoh sm semua cowo ._.v
    Tapi jadi bingung duh gwe nya kasihan di salahin di asingin sm keluarga sendri pasti sakit pake banget uh, sedih !!
    Suka eonn sering” bikin ff yg beginian sad angst └(˘.˘└)

  83. Ahhh.. Ga nyangka.. Baca ini bener2 bikin alis aku bertaut! Ff yg ini bikin aku ga nyangka sama jinki. Padahal seneng adegan pg15nya hehe.. walaupun pairing awal sm hyoyeon. Cuma cukup kecewa sama jinki waktu nawarin gwe kartu kredit. Kesannya gwe kaya bakal dimanfaatin!><

  84. nice ff..
    aelaahh jinki pake galau segala. coba klo gk galau wkwkwk mmg pisah semua jalan terbaik. susah jadi org cantik wkwkwkw

  85. huaaaaa ngefeel banget ceritanya
    nyesek nyesek jlebb ngena banget
    kasian sama semuanya
    apalagi gwe kasian ga dapet perlakuan adil dari semua
    huaaa sad ending sad sad sad

  86. kasian ama hyo-eonni :” tapi aku jg mau si gwe sama jinki. endingnya gwe-jinki ajaa, terus hyo sama eunhyuk mungkin? kkkk

  87. hiks.. gwe ksihn bgt
    kpn hidupny hrus mnderita kyk gt?

    cinta emg gk hrus memilki tp yg ini gk adil bgt, pa gk bs jinki ma gwe aj? 😦
    bener2 membuatku galau T_T

    ngmg2 si hyoyeon udh janda brp kali eon?

  88. sedih ih 😦
    tapi mungkin itu lebih baik daripada milih salah satu tapi justru bakal bikin jurang di antara gwe sama keluarganya makin lebar.

    yaah 😦

  89. Adudududu…kasian bgt gweboon…tapi hyeyeon juga kasian sampe 8 kali disakitin cwo…
    Jinki kok juga gitu sih…kenapa gak tetep pertahanin gwe…T__T

  90. huft~
    kasian gwe. . emg gt resikonya jd cewek chantik pasti byk godaan. salahkan bunda kenapa gak pny anak yg chantiknya dgn kadar yg sama .__.
    yah. ..
    si gwe ama hyeo sama sama gak dapet jinki. yah maklum jinki lebih milih gw si xD
    kekekeke
    sequel dunk kak gey tp ntar si jinki balik ama gwe tp si hyeo udh pny cow lain gt~~

  91. HUFT….
    lebih baek brakhir begini..dr pada nyakitin slah satu….T_T
    tp pingin jinboon balikan…./ Lho?

    Hyeyoen kasian bnget…udh k’8 kaliny hrus gagal… (。-_-。)

    jinki kog jd sebrutal itu ama gwe… -_-!

  92. ortunya terlalu mihak kakanya y. .
    bukan slahnya gwe jdi cwe cantik, , makanya disukain bnyk cwo. .
    knp ga happy end ka???

  93. yaaaahhh kirain Jinki akhirnya ma Gwe
    tpi tak apalah kasian hyo klo Jinki ampe jadian ma Gwe.
    Yang pnting hati Jinki ttp untk Gwe bgtupun sbaliknya kkkk 🙂

  94. Miris banget 3 karakter disini pertama gwebon gadis belia yg kehilangan keceriaanya bukan salah ia jika bnyk org yg suka

    kedua jinki pria yg menyukai seseorang karna sebuah rasa ingin melindungi tp tak dpt dgn mudah dilakukan

    ketiga hyohyeon wanita yg menginginkan sebuah cinta tlus yg tak dapat ia peroleh kenapa?mungkin takdir yg dibuat gey unni

    Oh iya enta typo ato engga ada nama onew ketulis dan bukan jinki.sekian komen songhwa kakak

  95. Entah kenapa aku malah simpatik sama Hyoyeon, bukan sama Gwe dan Jinki XD
    /dihajar author dan reader/
    Hehehe, makanya aku setuju keputusan Jinki yang nggak milih diantara keduanya, biar ga ada yang terluka lebih dalam. Pokoknya semuanya merasakan hal yang sama, patah hati, tapi dengan berbagai alasan sih ya~

    Haduhh, itu kenapa tiba2 Taemin muncul? Wkwkwk, minhonya ga ada ya? :p

  96. Mwoyaaa..???

    Abang jinki…
    Tak kusangka abang begitu LIAR yaakk!!!
    Langsung main ke dada ama selangkangan gwe ajaah..
    Hahahahaha….

    Kasian amat hyoyeon ampe 8 kali yak.
    Terus salah gwe kalo smwnya suka ama gwe???
    Hmmm…
    Harusnya kalo jinki g kyk gtu, jinboon bsa bersatu nie.
    Hehehehe…

    Yah pantesan genrenya angst, gak jadi kan c jinboonnya.

    Eh un, aq ada yg ganjil..
    Dr awal ampe akhir kan namanya Jinki, napa d tengah2 ada nama onew muncul..
    Nie di sini =» Walau sampai malam. Bersama Onew tentu saja.

    Hehehe…
    Mau baca yg maturial girl aaahhh…
    Hahaha…

  97. Huksss…T.T pa salahnya sie jd orang cantik??? tenang ja Gwe kamu gk salah kok…namja2 tu ja yg gak bisa setia…tp klo ma jinki,,tu dah takdir
    aduhh..Jinki napa mesti pergi sie,,,pertahanin dunk Gweboonya,,km kan cinta ma dy? peduli amat ma Hyeoyeon dll…
    gak da sekuel nie?

  98. nyesek, semua cast disini kisahnya nyesek ahhhh nangis pas gwe diasingin sama keluargana sendiri. kenapa nyalahin gweboon, kalo dikasih pilihanpun gweboon gamau jadi orang ketiga di hubungan kakaknya. kenapa semua jahat banget ishhh air mata sudah tidak terbendung lagi. keren banget! ide ceritanya brilliant!

  99. aaa kenapa gwe nya ga jadian sma jinki nya?
    pdhal biarin aja itu si hyoyeon mah ..kkekeke
    kesian tapi yah gwe nya dikucilin kaya gitu sma keluarganya ..
    pdhal kan bukan slah gwe kalo jinki suka sma dia yah ..
    itu mkssdnya kutukan hantu tu apa si? ga ngerti eh ,, huhu

  100. bener deh… ini oneshootnya panjaaaaaaaaang… i like it 😉
    intinya.. dari semua mantannya Hyoyeon #bayangin udah 6 orang# itu semua pada naksir gwe….. Gwe, kau mengalihkan duniaku~
    pesona gwe ini kuat ya? hohohoohohoho.. Daebak…
    tapi emg si mantan-mantan itu aja yg ga kuat iman…
    jadi gwe serba salah jadinya.. kasian gwe.. TT^TT
    kesepian, careless, no friend, no boyfriend,
    tapi itu prhatian jinki bener-bener bikin melting.. nah..
    bener2 cinta segitiga.. #tapi menurutku sih ini jinki emg udah g cinta-cinta bgt sama hyoyeon eoni…
    moment yg paling aku suka… wktu jinki sibuk mandangin muka gwe wktu ketiduran di perpus… Gwe ngeresponnya cuma natap datar doang.. hhahahahahha…. cute gwe… ;*

    endingnya~~ endingnya~~ hikss.. beneran deh.. sadis bgt wktu gwe dicuekin Hyo n ortunya.. bhkan disuruh pindah ke luar kota…

    tapi q rasa endingnya lbh baik begitu… semuanya ga ada yg memiliki.. adil.. ^^

  101. saya kira endingnya jinki bakal milih gwe.. tapi ternyata nggak milih dua2nya, dia lebih milih menghindar.
    saya suka sama perhatiannya jinki ke gwe, sederhana tapi bermakna.
    terkadang cinta emang jatuh kepada orang yang tak tepat (dalam konteks diatas “calon kakak ipar”).

    koreksi dikit, kadang dari jinki menjadi onew. bacanya rada aneh aja. tapi karena ceritanya bagus jadi tertutupi deh..

    keep writing gey! 🙂

  102. galaw membahana nih ff
    Sian hyoyeon *eunhyuk mana eunhyuk #jedarrr
    Ah cowo.a hyoyeon pd g kuat iman seeh, maka.a pas liat cewe cntik langsung napsuan. Huh

    Eh tetem jd preman #ngakakMembahana gw thor

  103. gwe cantiknya ga ketulungan 😀
    ampe pacar hyoyeon aja doyan(?)

    itu lagi sidubu matanya jeli banget,tau bae mana cewek cakep XD
    Buat Queen dance hyoyeon eonni,sabar ne kalo jodoh ga kemana ^-^v

    DAEBAK ^^

  104. MMWO????/ jadi Jinki gak jadi ama 22nya…

    padahal aqu ngarep banget ama Gweboon…Hukxzzz…

    Sequel eon???

  105. aigooooooooooooooooooo gwe pasti cantik banget sehingga semua mantan hyoyeon suka ma gwe………

    tapi kenapa jinki gak ma gwe,,,, why , why??????
    mirisssss kasihan banget adik kakak ituuuuuu

    tapi aku sebel ma hyoyeon dan ummanya aisssssshhhhh mereka tega sama gwe aisssssssshhhhhh bikin esmosi…..

    ini bagus tapi akn lebih bagus kli jiboon bersatu heheh #jiwa jiboon shipper kumat

  106. huweeeeeeeeeeee !!!! T_T
    wae ???? npa jinboon nggak brsatu ???
    pdhl brhrap bgt low endingnya jinboon brsatu !!

  107. ini kenapa sedih banget?? seenggaknya kasih aja jinki buat gwe baru disuruh pergi.. biar hyo bisa dapet yg laen, yg lebih baik… huhu..

  108. huuuee….gwe kasian bnget sihhh…
    selalu disalah kan atas kegagalan percintaan kakaknya…

    jinki balik dong…kembali sama gwe…
    trus cariin jodoh buat hyeoyon biar sama” bhgua gitu…

  109. T-T banjir air mata kesian bgt kisah hidupnya gwe, saya kalo jadi gwe gatau lagi harus ngapin, tapii sbnernya itu bukan salah nya gwe kan? Klo calon nya hyo suka ke gwe, bhkan gwe kan udh pernah bersembunyi
    , tapii ttp aja mreka naruh hati ke gwe, disini sbenernya hyo sma gwe sama2 menderita dan pada sakit hati, tapii kesannya kayak biang nya itu si gwe dan yg slalu di salahin si gwe pdhal kan gwe juga ga mau kaya gitu,
    Dan jinkii apa yg kamu lakukan? Itu malah mmbuat gwe semakin sakit luka lamanya…T-T

    Tapii syukurlah hyo sma gwe ga jadi dapetin jinki dan jinki pergi karna dia menyesal dan gamau nyakitin hatinya 2 yeoja,
    Dan semoga di tempat baru nya gwe yg sekarang kehidupannya mmbaik dgn adany. teman, dan keputusan hyo kek nya juga yg terbaik

  110. yaampun dsatu sisi kesian bgt sma hyoyeon gila ajah 8pria slalu jtuh pd lubang yg sama..
    Jgn slahkn gwe slahkn wjahnya knpa bg2 cantik#slapp

    gweboon ksian bgt slalu dslahkn..
    Huwaa sad ending
    mungkin kputusan jinki itu tepat gk brsama siapa2..

  111. huaaaaaaaa…. sedih bangeeeeeet…
    bukan salah gwe ,, huhuhuhu.. salahin jinki knp suka gweboon. hhahahhaaa #Plak.
    tp aku suka endingnyaaa.. keren thor!

  112. Demi apa pas gwe jalan menatap lurus kedepan,,dan pandngan.a kosong itu mirip aku bgd,,tanpa di sadari airmata turun sndri,,saat sprti itu,,q bnr” merasakan ksedihan orng lain,,itu rsa.a nyesek bgd,,bgd bgd,,,,bahkan sampe brfikiran q hdup pun tak brguna buat semua orng…#meweeeeekkkk
    Q baca part itu nangis seketikaaa gak brhnti”…..

    Mskipun ksah cnta kita berbeda jauh,,tapi q bsa merasakan.a,,
    Gwe knp gak bnur diri aja eoh,,,hiks,,klo q jdi u mngkin q akan trjun dri namsan tower #mulaingaco

    Q rsa u gadis yg tegar ,,smngat gwe..

  113. cukup compleks, kalo kejadiannya sampe 7x berulang gitu…
    Tapi untuk yang terakhir, kan Gwe juga sudah berusaha menghindar, tapi tetep aja, takdir sepertinya bener2 menguji kedua saudari dan sang mama tentunya… Kalo aku nyikapinya, untung Jinki sempat berniat perkosa Gwe, kalo nggak mugkin endingnya gak kayak gini. Semuanya saling menghindar demi sesuatu yang lebih baik. That’s the best. hopefully this cursed-like incidents won’t happen since the story ends here already… hehehee
    Amit2 dah kalo sampe kejadian dalam kenyataan…

    Another great idea you have for your story, Gwe.
    I like it!!!

  114. Aigooo~
    Musti’a klo ampe 7x bikin gagal pernikahan kakak’a seharus’a Gwe dulu dong yg dicariin pasangan,,
    Kn kasian Gwe’a..
    Mana ending’a itu gx ad seorangpun yg saling memiliki..
    Huaaa!! Knp jinboon gx bersatu?

  115. Nyesekkk zt.T ff nya bagusss tapi bikin nysekk dan abis ini ngga tw bisa tidur apa ngga 😦 huhuuu jinki, hyo, gwe mulailah hidup yg baru dan berbahagialah 😀 hwaiting ! Kalian harus memutus kutukan itu dengan menjalani hidup dengan rute yg baru ! Semangat !

Tinggalkan Balasan ke rainikaliv Batalkan balasan