(FF SHINee STRAIGHT) CODE part 4 end

Main Cast:

  • Lee Jinki
  • Sin Jeona (fiksi)
  • Lee Taemin
  • Kim Jonghyun
  • Luna F(x)

Genre: Family

Rating: PG 17

Leght: Sequel

Author: Kim Jonggey

Annyeong~

Setelah aku curcol masalah ingin cepat nikah di part 3, entah kebetulan atau direncanakan, banyak namja yang meng-add diriku..ahahahahahah. Tapi aku ignore karena merasa tidak kenal. ß curcol lagi.

Akhirnya FF ini tamat! Aku tak punya hutang lagi! Setelah ini akan lebih focus pada skripsi dan mencari jodoh. Akakakakak.. ß tetep curcol.

RCL please~

SEMOGA SILENT READER AKAN SEGERA DILURUSKAN JALANNYA DAN MAU CL FF INI. AMIN.

Jeona POV

Tidak dapat memejamkan mataku. Tetap terjaga, sudah pukul sebelas malam.

Kembali kumembalikan badanku kekanan dan kekiri, mencari posisi yang nyaman dan dapat membuatku teridur.

“Kau masih belum tidur?”

Ternyata Jinki oppa pun belum tertidur. Kepalaku menoleh kekanan, masih dapat kulihat wajah Jinki oppa walaupun diantara kami terhalang bantal yang kutaruh sebagai barikade.  Jinki oppa masih membuka matanya menatap langit-langit.

“Kau ingin aku tidur di sofa?”

“Ahni, bagaimana kalau umma dan appa melihatmu tidur di sofa?”

“Mereka sudah tertidur. Aku akan kembali kekamar pagi-pagi sebelum umma dan appa bangun.”

“Gwenchana, kau tidur disini saja oppa.”

Degh!

Mata kami bertemu, aku mulai merasa tubuhku membeku menahan nafas. Memar dibawah mata kananya terlihat lebih jelas. Tapi justru membuatnya terlihat lebih manly. Senyum tipis tersungging diwajahnya, tidak cukup untuk membuat matanya tenggelam. Sorot matanya mengarah kesetiap bagian wajahku, seperti mengecek satu persatu apakah mata, hidung, dan bibirku masih lengkap.

“Annyeong jumuseyo.”

Volume suaranya kecil sekali, hampir terdengar seperti berbisik, dan hanya ditujukan untukku. Sengaja mengeluarkan suara sepelan mungkin, agar tidak ada yang mendengar selain aku. Karena ucapan selamat tidurnya itu hanya untukku.

Seperti terhipnotis. Kelopak mataku mulai berat. Kepalaku mulai ringan. Akhirnya menyerah dan memejamkan mataku, membiarkan ragaku beristirahat.

Berat.

Lenganku hangat. Deru nafas seseorang terdengar begitu jelas ditelingaku, menghembuskan sisa nafasnya dikepalaku.

Kubuka mataku. Penglihatanku belum sepenuhnya jelas. Samar-samar aku melihat Jongin masih terbaring di box bayinya.

Punggungku merasakan dada seseorang naik turun, seirama dengan deru nafas yang terdengar ditelingaku.

OMO! Tanganku tertindih tangan yang lebih besar. Tangan yang menghangatkan tanganku. Nafasku mulai tidak beraturan. Kupejamkan kembali mataku, mencoba mengatur nafasku. Relax.

“Nngg~”

Ya Tuhaaaann. Tangan Jinki oppa semakin kuat mendekap tubuhku. Aku rasa aku mulai sulit bernafas.

Kudorong perlahan tangan Jinki oppa yang mendekapku. Tapi semakin kuat kumendorong, semakin kuat Jinki oppa menempelkan tubuhku dipelukannya.

“Biarkan seperti ini beberapa menit lagi.”

Degh.

Jantungku berdetak tidak karuan saat mendengar suara lembut Jinki oppa ditelingaku. Dadaku menahanku untuk bernafas. Aku membeku dipelukan Jinki oppa. Aku semakin canggung, karena Jinki oppa melakukan ini dalam keadaan sadar.

Jika seperti ini aku tidak bisa pulang.

Suasana yang sudah tidak asing lagi bagiku.

Suasana dimeja makan yang canggung. Sama persis seperti dirumahku. Appa yang membawa wibawanya ke meja makan membuat setiap kegiatan makan bersama keluarga menjadi sangat kaku.

Ternyata hal itu berlaku juga pada keluarga Jinki oppa. Hanya saja bedanya, dikeluarga Jinki oppa ada dua figur appa. Dua orang yang membawa wibawanya kemeja makan. Dua orang yang membuat suasana sarapan menjadi dingin.

Appa mertuaku sarapan dengan Koran dan secangkir kopi yang dibuatnya sendiri. Roti yang kubuatkan tidak disentuh sedikit pun. Sedangkan umma mertuaku sarapan dengan pisang saja, jarinya sibuk menari di BBnya.

“Chaggy, Tolong oleskan selai kacang dirotiku.”

“Ne.”

Hanya Jinki oppa yang menganggapku ada di meja makan ini. Hanya dia yang tersenyum padaku dan meminta bantuanku. Walau sekedar mengoleskan selai dirotinya atau menuangkan kopi di cangkirnya. Membuatku merasa masih dibutuhkan.

//

Makam malam lebih mengerikan dibanding sarapan. Aku ingin mendobrak meja makan dan pergi keluar rumah.

“Sudah lama tidak berjumpa denganmu Luna.”

“Ne, sudah lama sekali. Aku sangat merindukan kalian.”

“Kau terlihat hebat. Sudah membuka tempat praktek?”

“Aku bekerja pada sebuah rumah sakit. Aku ditawari bekerja disana.”

“Wah. Itu lebih hebat lagi. Pasienmu pasti sudah banyak.”

“Ne. aku senang bisa melihat anak-anak kembali sehat dan ceria.”

“Kau pasti akan menjadi umma yang hebat Luna.”

“Ahniyo, nyonya Lee terlalu melebih-lebihkan.”

Aku masih tidak terlihat? Atau mereka memang menganggapku tidak ada?

Ibu mertuaku bahkan belum berbicara sepatah kata pun kepadaku. Jelas dia lebih menyukai Luna.

“Kudengar, Jeona juga akan melanjutkan sekolahnya. Dia sudah diterima di universitas Seoul. Benar kan?”

“Ne.”

Entah apa maksud Luna mengganti topik pembicaraan. Kenapa pindah membahas tentangku? Ingin aku ikut bergabung dengan kalian?

“Jinjja? Kenapa umma tidak tahu? Jinki, kenapa tidak memberi tahu umma?.”

Sekilas Jinki oppa menoleh kearahku. Matanya bertanya padaku, apa yang harus dia jawab?.

Kami memang tidak pernah memberi tahu apapun kepada appa dan umma Jinki oppa tentang rumah tangga kami. Tidak sepatah kata pun.

“Universital Seoul. Bukankah itu hebat Nyonya Lee? Menantumu kuliah disana.”

Apakah Luna berniat untuk memujiku? Atau hanya menarikku kedaratan kemudian menenggelamkanku lagi?

“Aku tidak kaget. Karena aku tahu ayah Jeona adalah rektor disana.”

Aku memang tidak dapat membuatnya terkesan. Bahkan dengan hidangan makan malam yang kusiapkan. Tidak ada yang menyinggung tentang masakanku. Apa aku harus menjadi dokter anak untuk membuat ibu mertuaku terkesan padaku?.

“Kalau kau kuliah, siapa yang akan menjaga cucuku? Apa kau akan menyewa baby sitter?”

“Jinki oppa akan membawa serta Jongin ke kantornya.”

Degh!

Apa yang baru saja Luna katakan?

“Mwo? Bukankah itu akan mengganggu pekerjaanmu Jinki?”

“Ahni. Aku..”

“Jinki oppa sudah terbiasa merawat Jongin sendirian. Jadi aku rasa tidak masalah jika Jeona pergi kuliah. Benar kan oppa? Kau sudah berpengalaman merawat Jongin sendirian selama empat bulan.”

Sudah kuduga Luna akan menenggelamkanku.

“Merawat Jongin sendirian?”

Aku tak bisa membuka mulutku. Tatapan ibu mertuaku menghukumiku kalau aku sangat menjijikan.

“Istri macam apa kau ini Jeona?”

“Umma. Itu karena Jeona harus menghadapi ujian akhirnya.”

“Tidak usah membela istrimu Jinki! aigoo. Aku bersyukur akhirnya aku mengetahui apa yang terjadi disini.”

Tanganku bergetar hebat. Dadaku sesak dan kepalaku berat. Aku hanya sanggup menatap sisa makan malam dipiringku.

Kudengar suara kursi yang digeserkan. Ayah mertuaku pergi meninggalkan meja makan tanpa sepatah kata pun.

Aku ingin menangis. Aku ingin Jinki oppa membawaku pergi dari tempat ini. Sudah tidak tahan dengan hujaman demi hujaman dari mulut ibu mertuaku. Apapun yang kulakukan akan selalu salah dimatanya.

Jinki POV

Tangan Jeona bergetar. Tidak sanggup memegang sumpitnya. Kepalanya tertunduk, ingin menangis kah?

Kugenggam erat tangannya agar ia lebih tenang. Jeona menoleh kearahku, setetes air mata jatuh dipipinya. Dengan cepat dia menyeka air mata yang jatuh. Aku menyelipkan jari-jariku disela-sela jarinya.

“Umma. Biarkan kami yang menjalani rumah tangga kami sendiri.”

Kurasakan jari Jeona memeluk erat jariku.

“Umma hanya tidak ingin kau memiliki keluarga yang pantas. Umma rasa kau akan lebih bahagia jika bersama Luna.”

“Aku mencintai istriku umma. Aku mohon jangan menyudutkannya. Kami masih harus banyak belajar dalam membangun sebuah keluarga.”

“Jeona!”

Keadaan menjadi hening saat appa memanggil Jeona dari ruang keluarga. Kami semua menoleh kearah appa yang sedang menonton tivi.

“Jeona. Bisa ambilkan aku cemilan? Sebentar lagi tim sepak bola favoritku akan bertanding.”

“Ne appa.”

Dengan semangat Jeona beranjak dari kursinya sambil menyeka air matanya.

“Jinki!”

“Ne?”

“Jika sudah selesai makan cepat temani aku menonton bola.”

“Ne.”

Aku menyudahi makan malamku dan bergegas menghampiri appa diruang keluarga.

“Jeona tolong bawakan juga kami minuman!”

“Ne appa!”

Aku duduk disamping appa. Tangan appa menepuk-nepuk bahuku kemudian menggoyang-goyangkan tubuhku.  Aku tahu appa mendukungku.

Lampu sudah dimatikan saat aku masuk ke dalam kamar. Hanya diterangi lampu meja. Jeona sudah terbaring, dan sudah terdapat bantal ditengah-tengah tempat tidur. Aku membaringkan tubuhku disamping Jeona. Nafas Jeona terdengar tidak beraturan. Tidak belum tertidur.

Apa yang dipikirkannya? Apa dia kesal padaku?

“Bukan aku yang mengundang Luna makan malam.”

Aku ingin dia tidak salah paham tentang Luna. Aku pun tidak diberitahu umma kalau Luna akan ikut makan malam.

Tidak ada jawaban, tapi aku yakin dia mendengarkan.

“Jangan terlalu memikirkan apa yang dikatakan umma. Dia hanya takut karirku terganggu karena membawa Jongin ke kantor.”

Umma hanya memprioritaskan pendidikan dan karir. Aku tahu benar dia tidak peduli pada cucunya atau rumah tanggaku.

“Kalau begitu sewa saja baby sitter.”

“Eoh?”

Jeona membuka matanya dan menoleh kearahku.

“Lusa aku mulai masuk kuliah. Sewa saja baby sitter.”

“Tidak perlu. Aku akan membawa Jongin ke kantor. Aku tidak mau Jongin bernasib sama denganku. Tumbuh besar ditangan baby sitter.”

Aku memadamkan lampu meja. Aku tidur membelakangi Jeona.

Benar. Lusa Jeona akan memulai kelas pertamanya. Dia akan kembali kerumahnya. Dan aku akan kembali berdua saja dengan Jongin.

“Kenapa oppa tidak marah?”

“Mwo?”

Kami melanjutkan obrolan serius kami di dalam gelap.

“Akan lebih baik bagiku jika oppa marah dan membenciku.”

Apa maksudnya?

Kunyalakan kembali lampu meja dan memposisikan tubuhku setengah terduduk. Mata Jeona manatapku nanar.

“Kenapa aku harus membencimu?”

“Aku bukan istri yang baik. Aku dan keegoisanku tidak bisa merawat Jongin. Aku lebih memilih untuk kuliah.”

“Kau tahu kenapa aku tidak memberi tahu umma tentang kuliahmu? Karena aku yakin kau akan meningalkan kuliahmu dan kembali kerumah ini.”

“Kenapa oppa begitu yakin?”

“Apa yang kau cari di tempat kuliah? Aku tahu kau sangat menyayangi anak kita.”

Jeona kembali memejamkan matanya. Bulir air mata turun kepelipisnya.

“Kalau kau tidak menyayangi Jongin. Kau tidak akan menangis saat umma menyebutmu istri yang tidak baik.”

Bibir Jeona bergetar. Air matanya semakin deras membasahi pelipisnya. Kusingkirkan bantal yang membatasi kami. Ingin kupeluk erat istriku. Memberinya semangat dan dukunganku.

Tanganku menghapus air matanya. Kukecup lembut keningnya lalu kupeluk.

“Aku yakin kau akan menjadi umma dan istri yang terbaik bagiku dan bagi Jongin.”

Tubuhnya bergetar semakin kencang dipelukanku. Tangisnya pecah, air matanya membasahi dadaku.

“Pelan-pelan saja. Kita jalani perlahan saja. Otte?”

Masih terisak. Tangannya perlahan memeluk pinggangku. Kurasakan halus rambutnya ditanganku. Kubelai kepalanya sampai dia tertidur.

Saranghae..

//

Jeona POV

“Mata kuliah ini terdiri dari tiga sks. Saya ingin setidaknya 80% kehadiran sebagai syarat mengikuti ujian akhir semester.”

Entah apa yang kucari ditempat ini. Aku bahkan tidak menyukai pelajarannya.

“Cukup sampai disini mengenai perkenalan materi yang akan kita pelajari seterusnya.”

Dunia ini seperti asing bagiku.

“Oke. Sampai jumpa lagi minggu depan. Dan selamat datang di kampus kebanggaan Seoul. Annyeonghaseyo.”

“ANNYEONGHASEO!”

Aku tidak suka harus selalu berpindah kelas setiap pergantian mata kuliah. Aku menunggu semua orang satu persatu keluar dai kelas. Aku ingin menjadi yang terakhir keluar dari kelas.

Kusampirkan tasku lalu kurapihkan buku-bukuku. Aku berjalan perlahan dibelakang teman-teman sekelasku, mengantri untuk melewati pintu kelas yang hanya cukup dilalui dua orang secara bersamaan.

“Noona!”

Taemin? Aku terkejut saat melihat Taemin berdiri didepan kelasku.

“Taemin ah~ apa yang kau lakukan disini?”

“Bogoshipoyo noona.”

“Na do. Bagaimana kau bisa tahu aku disini?”

Kuajak Taemin berbincang sambil berjalan.

“Yoona noona.”

“Oh.”

“Noona masih ada kelas?”

“Ne.”
”Mau membolos denganku?”

“Mwo? Kau gila! Atau jangan-jangan kau membolos hari ini?”

“Ayolah. Aku ingin menghabiskan hari ini denganmu. Besok aku harus ke New York.”

“New York?”

“Proposalku diterima di Institute of Art.”

“Kyyaaa!!! Kau bercanda kan?”

“Ahni. oleh sebab itu bagaimana kalau kita merayakannya ke Gangnam!  Ayo kita nonton!”

“Tapi..”

“Ini hari terakhirku.”

“Aigoo. Kau membuatku sedih jika tidak memenuhi permintaanmu.”

“Kalau begitu khaja!”

//

Jalanan Gangnam masih terlihat sepi. Tidak banyak orang berlalu lalang didaerah yang biasanya ramai dikunjungi pelajar dan keluarga ini. Masih pukul 10 pagi. Dan kami tidak kesulitan mendapatkan tiket, kami tidak perlu mengantri.

Aku merasa bersalah pada Taemin. Film yang kupilihkan ternyata cukup mengecewakan. Taemin tertidur dibiorkop. Apakah perpisahan kami harus berakhir seperti ini? mungkin aku akan membelikannya sesuatu. Sesuatu yang bisa membuatnya ingat padaku.

“Noona! Kita mau kemana?”

“Ikut aku saja.”

Taemin bahkan masih menguap saat kuseret tangannya masuk kesebuah toko. Tangan Taemin menumpu dagunya dietalase saat aku melihat-lihat beberapa jam tangan yang terpajang didalam etalase.

“Noona kau akan membeli jam tangan?”

“Ne. untukmu.”

Bola mata Taemin membesar dua kali lipat saat kubilang akan membelikannya jam tangan.

“Tapi noona. Jam tangan ini cukup mahal.”

Telunjuk Taemin menunjukan sebuah jam sporty berwarna abu-abu.

“Kau suka jam itu?”

“Ne.”

“Kalau begitu kubelikan kau jam tangan itu.”

“Jinjja??”

“Aku membelinya menggunakan tabunganku. Jadi kau harus merawat jam tangan itu baik-baik.”

“I will.”

“Ahahaha. Kau masih di Korea Taemin.”

Taemin memandangi jam tangan barunya. Meskipun matanya tertuju pada tangan kanannya, tetapi mulutnya tidak berhenti menampung ice cream.

“Kau senang?”

“Ne.”

Aku akan merindukan kepolosannya.

“Akan kuanggap jam tangan ini sebagai pengganti cintamu noona.”

“Ha! Jangan ungkit hal itu lagi Taemin.”

“Aku masih sakit hati karena kau tolak.”

“Kau beruntung karena kutolak.”

“Padahal aku sudah menerima jitakan dikepalaku saat bilang pada umma kalau aku menyukai yeoja beranak satu.”

“Aku lebih suka kau menjadi dongsaengku Taeminie.”

“Ye~ arraso. Aku memang tidak pernah melihat cinta dimatamu setiap kali kau melihatku.”

“Kau pantas mendapatkan yang lebih baik dariku.”

“Maksudmu yeoja beranak dua?”

“Ya! Jangan mencari yeoja yang sudah beranak! Apalagi masih bersuami!”

“Ne~”

Isshhh! Ingin sekali aku memukul kepalanya.

Pletakk!

“Ya! Noona! Kenapa memukul kepalaku?”

“Untuk kenang-kenangan. Karena aku tidak akan bisa memukulmu lagi.”

“Kau akan merindukanku noona?”

“Tentu saja. Aku akan sangat kehilangan dongsaeng terbaikku.”

“Na do. Aku juga akan sangat merindukan Jongin yang hampir menjadi anakku.”

“YA!”

“Ahaha. Aku hanya bercanda noona. Aku tahu Jinki hyung yang terbaik untukmu dan Jongin. Baik-baiklah pada Jinki hyung. Aku bisa lihat cinta dimata Jinki hyung saat melihatmu.”

“Huh? Memangnya kau bisa melihat itu? bagaimana bisa kau mengetahuinya?”

“Aku melihat gambar hati dimata Jinki hyung.”

“Ha. Ha. Lucu sekali Taemin.”

“Aku serius.”

Jonghyun oppa?

“Kenapa denganmu noona?”

Taemin mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajahku. Membuatku kembali tersadar dan kembali menoleh kearah Taemin.

“Wae? Apa yang kalu lihat noona?”

Taemin membalikkan badannya mengikuti arah mataku. Melihat Jonghyun oppa yang berjalan kearah tempat duduk kami.

“Jeona. Kebetulan sekali kita bisa bertemu lagi.”

“Annyeong oppa.”

“Boleh aku duduk?”

Jonghyun oppa meminta ijin pada Taemin untuk duduk disampingnya, dan Taemin mangiyakannya dengan anggukan sambil menggeser tempat duduknya.

“Kalian sedang berkencan?”

“Ahni!”

Jawabku dan Taemin bersamaan.

“Begitu? Kukira kau sedang berselingkuh Jeona.”

“Selingkuh? Aku dan Taemin hanya teman dekat.”

“Jadi namamu Taemin? Aku Jonghyun”

Jonghyun oppa menawarkan tangannya pada Taemin. Taemin membalas menjabat tangan Jonghyun oppa.

Eoh? Sudut bibir Jonghyun oppa seperti terluka, masih ada sisa memar disekeliling lukanya.

“Bibirmu kenapa oppa?”

“Bibirku? Oh. Ini, aku bertemu dengan suamimu beberapa waktu lalu.”

“Mwo?”

“Ah sudahlah tidak usah membahas lukaku. Kenapa kau tidak bilang kalau suamimu Jinki hyung?”

“Mwo?”

“Bisakah kau berkata sesuatu selain ‘mwo?’.”

“Mworago?”

Aisshhh!! Ada apa dengan lidahku? Aku rasa aku tahu maksud Jonghyun oppa.

“Jjong ah!”

Seorang yeoja menghampiri meja kami dan menepuk bahu Jonghyun oppa.

“Noona. Sebentar lagi aku menyusul.”

“Jangan lama-lama. Acaranya akan dimulai sebentar lagi.”

“Ne. ah, noona. Kau sudah kenal dengan Jeona?”

“Jeona?”

“Annyeohaseyo. Aku Jeona.”

Tangan yeoja ini lembut saat menjabat tanganku. Senyumnya mirip dengan Jonghyun oppa.

“Annyeong Jeona. Aku Song Dam. Jonghyun sering menceritakan tentangmu padaku.”

“Noona! Dia ibunya Jongin.”

“Mwo? Ohh.”

“Song dam eonni tahu anakku Jongin?”

“Ne. aku penggemar berat Jongin. Ternyata dia anakmu.”

Song Dam eonni mengelus-elus tengkukknya, tersenyum simpul pada Jonghyun.

“Kami harus segera pergi. Keluarga kami menunggu dimeja sana.”

Jonghyun oppa berdiri, tangannya menunjuk kearah sudut restoran, beberapa orang sudah berkumpul dimeja yang ditunjukan Jonghyun oppa.

“Sampai jumpa lagi Jeona. Sampaikan salamku pada Jongin.”

“Ne.”

Song Dam eonni mengamit lengan Jonghyun oppa dan membawanya atau terlihat lebih seperti menyeret Jonghyun oppa pergi.

“Taemin.”

“Ne?”

Aku tahu ini gila tapi..

“Taemin. Apa kau melihat gambar hati dimataku saat melihat Jonghyun oppa?”

“Ahahah. Baru saja beberapa menit yang lalu kau meragukan kemampuanku.”

“Aiishh! Palli. Jawab aku”

“Aku melihat gambar hati dimata Jonghyun hyung saja. Apa Jonghyun hyung juga bertepuk sebelah tangan sama sepertiku?”

Apa benar perasaanku terhadap Jonghyun oppa sudah memudar?

“Noona. Cepat pulang! Ini sudah malam. Kasihan Jongin menunggumu lama.”

“Aku tidak pulang ke rumah Jinki oppa.”

“Mwo? Kau tidak kesepian jauh dari Jinki hyung?”

“Apa maksudmu?”

“Jujur saja padaku kalau kau mencintai Jinki hyung. Aku melihat gambar hati dimatamu saat kau menatap Jinki hyung dirumah sakit.”

“Kau yakin?”

“Tanya saja pada hatimu.”

//

Aku berlari sekuat tenaga hingga paru-paruku sakit. Ingin cepat sampai. Apakah bayiku sudah tidur? Apa dia menangis?

Kakiku berhenti didepan pintu sebuah rumah. Apa bayiku masih berada didalam rumah ini?

Ckleck~

Pintunya tidak dikunci? Kebiasaan Jinki oppa. Ini sudah malam, bagaimana jika ada pencuri masuk?

Baru saja kutinggal sehari tapi seisi rumah sudah seperti gudang. Botol susu dan kaleng susu formula berserakan dimeja makan. Bahkan sebuah dasi dan sepatu menghiasi sofa ruang keluarga.

Aku membuka perlan-pelan pintu kamar Jinki oppa. Kulihat dua orang yang sudah kusia-siakan sedang tertidur pulas ditempat tidur. Keduanya sedang meringkuk berhadapan ditempat tidur. Appa dan anak sama saja.

Berlama-lama aku menikmati pemandangan didepanku. Dadaku sakit. Tenggorokanku mulai tercekak. Tak bisa menahan air mata yang memaksa untuk keluar. Jinki oppa begitu ingin membesarkan Jongin dengan tangannya sendiri. Seorang namja yang tidak memiliki skill seorang ibu sangat gigih menjaga dan merawat bayinya. Ahni. Jongin bayiku juga.

Ya tuhaaannn. Apa yang sudah kulakukan.

Kuhapus air mata dengan kedua tanganku. Kututup kembali pintu kamar perlahan agar tidak membangunkan tidur mereka.

Kutaruh tasku sofa ruang tamu. Kusingsingkan lengan blusku, aku memulai membereskan ruang keluarga. Setelah ruang keluarga bersih dari dasi dan sepatu, aku beralih kedapur membersihkan counter dapur dari tumpahan makanan dan semut yang mengelilinginya.

“Jeona?”

Degh!

Kenapa hatiku berdebar hebat saat melihat Jinki oppa?

“Apa yang kau lakukan disini?”

“Mem. Membereskan dapur.”

Tangaku tiba-tiba kaku. Beberapa kali aku menyenggol botol saus saat mengelap counter dapur.

“Bukankah seharusnya kau kuliah?”

“Aku sudah pulang.”

“Maksudku. Kau tidak pulang kerumah orang tuamu?”

“Oppa mengusirku?”

“Ahni. tentu saja aku senang kau disini. Kau akan tinggal disini? Dirumah ini?”

“Ne. jika oppa mengijinkanku un..”

“Tentu saja kau boleh tinggal disini.”

Kami menjadi sangat canggung. Jinki oppa tersenyum dan membuatku ikut tersenyum.

“Ada yang bisa kubantu?”

“Jangan. Kau duduk saja menonton tivi. Biar aku yang membereskan dapur. Ini tugas seorang istri kan?”

“Bukankah kau juga lelah sehabis pulang kuliah?”

“Aku tidak suka kuliah. aku bahkan membolos dihari pertama kuliah. Kau benar oppa, tidak ada yang bisa kudapatkan disana.”

“Kau membolos?”

“Oppa. Kenapa kau tidak bilang kalau kau berkelahi dengan Jonghyun oppa?”

“Kau membolos bersama Jonghyun!”

“Ahni. aku membolos bersama Taemin. Dan tidak sengaja bertemu dengan Jonghyun oppa. Dia bilang luka dibibirnya didapat saat bertemu denganmu. Kenapa kalian harus bertengkar?”

“Bukankah itu wajar. Seorang suami mempertahankan istrinya saat seseorang ingin mengambilnya?”

Hihi. Ekspresi wajahnya seperti anak kecil saat marah.

“Jadi kau akan berhenti kuliah?”

“Ne.”

Selangkah demi selangkah aku mendekati Jinki oppa yang berdiri didekat meja makan. Jinki oppa terlihat gugup saat kudekati. Kurogoh saku rokku, mengambil sesuatu yang sangat berharga bagi kami.

“Mulai saat ini..”

Kupasang cincin emas pernikahan kami dijari manisku.

“Aku akan menjadi istrimu saja.”

Kupamerkan cincin pernikahan yang sudah melingkar dijari manisku didepan wajah Jinki oppa.

Jinki oppa memelukku erat. Sangat erat.

“Aku tahu pasti akan berakhir seperti ini. Aku tahu kau akan menjadi umma yang baik saat kulihat kau mengecup Jongin yang baru lahir. Aku juga bisa melihat rasa sayang yang kau curahkan pada Jongin saat kau menyusuinya.”

“Apa oppa juga tahu aku mencintaimu?”

“Ne. arra. Na do saranghae.”

Jinki oppa merenggangkan pelukannya. Menempelkan keningnya dikeningku. Nafas Jinki oppa terhembus diwajahku. Mataku terus focus pada bibir tebalnya. Seperti tahu apa yang kuinginkan. Bibir Jinki oppa menekan bibirku, menyapunya lembut.

-tamat-

96 responses to “(FF SHINee STRAIGHT) CODE part 4 end

  1. Udahan inie teh? Trus nasib luna gmna?
    Taem, km sama aQ ajah ya…onkey…*dikeroyok taemints

    itu jjong ma sapa? Dy mo tunangan ya ma noona itu..?

    ahhh…aQ senyum2 sendiri bayangin jinki yg bijaksana…love dubu..

    Smoga lancar skripsinya chingu…(aQ jg lg nyusun, udh hmpir staun terbengkalai..*curhat) SMANGAT pokoknya…

  2. Yaaaah tamat 😦 sedih saya..hehe
    onnie fighting utk skripsiny ya dan mencari jodohny..keke *piss 😀
    klo skripsiny sudah selesai buat lgi seperti ini ya..kekekeke

  3. Kyaa! Eonni. .
    Ternyata ini last part toh. .
    Taemin ama Jeen aja eon! XD*plak!
    Eon, gimana nasibnya Jjong ama Luna?
    Akhirnya Jeona milih untuk jd istri Jinki! Hidup “J”(Jeona,Jinki,Jongin, Jeen*plak!)
    kurang gereget eon, maklum kbayang nc BS hehe *reader yadong*
    Eon, semangatya buat Skripsinya! Semoga dapat meraih cita2 eon *trmasuk jjong putusin Sekyung XD*, stelah jadi sarjana 😀 ,trus dapet jodoh si Jjong wikwiw 😉
    tapi, kalau ada waktu luang, buat Sequelnya! *reader banyak maunya*
    Blinggey jjang!
    Daebak wat ffnya 😉

  4. akhirnya end jg 😀
    endingnya so sweet tp kyknya masih da yg ngambang, cuma perasanq ja kali

    ya~author mo hiatus, jd sedih 😦
    padahal ff eonni keren2 pngen bc tiap hr klo bisa XD 😀
    aq doakan skripsinya lancar, cepet selesai, cepet nikah, tyus cepet buat ff lg eonni 🙂

    Fighting eonni !!!

  5. omo,,,,,
    aq suka nie epep eon,,,
    bca’ny dag_dig_dug jntungQ,,,wkwk
    # Lebey,,

    ska krakter onyu yg sll setia,bijaksna,suami idaman dech pkokny,,,
    # mau jd istriny?? 🙂

  6. Aaahhhh.. Komen dikumpulin dipart ini ajjaa yaah? Soal’y keburu penasaran lanjutan’y sebelum ngetik coment dipart2 sebelum’y… Kekekeke #reader payaaah.

    Huwaaaaaa… Cerita’y daebakaaakkk!!!
    Ga nyesel nunda makan siang buat nuntasin nii ff *sobs>>ga nyambuung*
    jinki bener2 tipe suamii idaman, jadi mantebin hati pengen punya nampyeon mirip jinki #plaaaakk
    ending’y pas mantab! 100 jempol deh buat nii ff, kekekeke…
    Ntuuu ntar ada sequel’y ga? Masii penasran lanjutan cinta segi 5’y Jeona, si jjong ma siapa, taemin ma sapa, luna??
    Huft, kebanyakan ngoceh, hehehe.. #dibunuh author

    • nasib Taemin mungkin sedang pdkt ama janda beranak dua..
      Jjong, dia lg dikamar bareng gw..wkwkwkwk
      Luna, bentar lagi comeback breng F(x)..kekekek

  7. Aaahhhh.. Komen dikumpulin dipart ini ajjaa yaah? Soal’y keburu penasaran lanjutan’y sebelum ngetik coment dipart2 sebelum’y… Kekekeke #reader payaaah.

    Huwaaaaaa… Cerita’y daebakaaakkk!!!
    Ga nyesel nunda makan siang buat nuntasin nii ff *sobs>>ga nyambuung*
    jinki bener2 tipe suamii idaman, jadi mantebin hati pengen punya nampyeon mirip jinki #plaaaakk
    ending’y pas mantab! 100 jempol deh buat nii ff, kekekeke…
    Ntuuu ntar ada sequel’y ga? Masii penasran lanjutan cinta segi 5’y Jeona, si jjong ma siapa, taemin ma sapa, luna??
    Huft, kebanyakan ngoceh, hehehe.. #dibunuh author
    Peace thor v=,=v
    Hwaiting skripsi’y, saia juga baru nyusun proposal niih, ckckckc #balasa curcol

  8. >,<" Endingnya dgantung-gantung..hadeeuh..jinki tipe suami idaman bgt..hari gini org kyk gt langka loh..mdah2n suami aq ntar kyk krakterny oppa…amin y Allah..*curcolll..

    pokokny Te O pe begete ni ep ep..^^V

  9. Tamat T.T
    lnjut lagi lh chingu..
    It sie taemin.a dgn siapa?
    Tpi So sweet,
    bru baca yg part ini..
    Jdi blum trlalu ngerti dgn alur crita.a >,<

    100 jmpol untk chingu
    😀

  10. fiuhh,akhir.a bisa koment
    author maap ya komen.a bru skrg al.a kmren* ga tau knp g bisa d post
    n…DAEBAK!!! ceritana bener* bikin kita g bsa lepas sblom bc.a tuntas tas tas mpe keakar-akar(?)
    lama* Q g bkalan mow jd fans.a Onew aj nhe but langsung mo nikah ma dia,suami idaman bget >o<
    *plak

  11. kyaaaaaaaaaa.. happy end (~^,^)~ yeeyy

    keren… suka >////< *niru Iconnya jeona XD

  12. wah tmat… snang hepi ending tp sdih krn crita ny udhn..
    jjong ny kshn jg y… mgkn awl ny dy mrsa d khiantin y
    tp smp skrg msh cnta ma jeona….

  13. aaa ff yg baguuus 😀 suka bgt sama karakter Onew XD .. ga kebayang kalau jeona itu akuu /plak, kekeke

  14. Sequel! Sequel! Itu Luna nasibnya kayak mana? Jjong juga.. Sequel laah.. Ayolaah author.. *ditimpuk author*

  15. ‘aku melihat gambar hati di mata jinki hyung’ aigoo…taemin, polos sekali kau, nak
    jinki bnr2 suami idaman lah. Daebak!

  16. yyaaahhh .
    kog sudah end sih ?
    krg greget tuh eonnii ending.nya .
    hhehe .

    mianh eonn .
    pdahaL aQ kira ending.nya
    kyak gimnaaa gtuu .
    tpii terxta kug terLaLu datar iiaa eonn .
    gegey eonnii : Loe sok tau ahh !
    me : hhiihihii #nyengir kuda .

  17. IH MAKSUDNYA LUNA APA COBA, NGEBONGKAR2 GITU
    ERR~ SAYA KESEL SAMA 2 YEOJA ITU
    *kubur luna sama ummanya jinki

    APPANYA JINKI DIEM2 MNDUKUNG, JD SENANG 😀

    TAEMIN DITOLAK SM JEONA
    UDAHLAH TAEMINIE, DIRIMU UDAH JD TAKDIRNYA ABANG MENONG
    *tebar banner 2min

    HORRAAAAAAAAYYYYY
    ASEEEEEEEEEKKKKKKK
    HAPPY ENDING XDD

  18. whoaa aku rapel ya chapter 2 dan 3 disini.
    Jinki suami idaman.
    Sumpah jd jatuh cinta.
    Kbr ibu mertua sma luna gmana? Ah biarkan aku tw jinki bisa mengatasi.
    Jinki aku pdamu darling.
    Keyannyun ntar ya sayang aku selingkuh ma jinki dulu.

  19. Hiks, ending yang bagus. Hiks hiks.
    *gaje*. Ternyata selama ini Taemin memilki kekuatan misteri yang dapat membaca perasaan sesorang hanya melihat bola matanya saja. Haha

  20. yeyyy, aq suka cerita inii,
    Mnurut q wajar saja dngn sikap awal jeona, krna dia masi sgt muda dan lgi kecelakaan(?) itu bukan kehendakny, tapi yahhh, uda takdir dri author yaaa, kekekkekee-
    Trus brkarya ya author jjang…

  21. sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….sukaaaa jinki……….sukaaaaaaaaaa appa nya jinki d sini.sosok 2appa ini aq sukaa sekaleeee…yeyeyeye…daebak ff nya!like it! ihh qo aq suka mulu ama ff gegey eonni..aq panggil gt yah ??hhe..cz sepertinya eonni lebi senior.kekekeke

  22. Komen aku tumpuk di part ini aja
    hehe

    eonni.. *yakin bgt eonni lebih tua dr aku
    FFnya bener bener keren!

    hueee
    jinki oppa bener-bener suami idaman
    mau dong jadi istrinya
    #dilirik key

    dan pada akhirnya Jeona menyadari keegoisannya
    and J family bersatu kembali #so sweet

    aku bisa membayangkan semua yg di ceritakan

    taeminnie lucu banget sih #cubit pipi taem
    kata-katanya bikin aku ngakak XD

    pokoknya 10 jempol buat ff ini 😀

  23. Ping-balik: LIBRARY | blinggey·

  24. aih tnyta aku slh tebak, aku kira luna udh ga dendam sm jeona tnyta oh tnyta ckckck

    jeona pke pelet apa sih bisa bkin jinki jjong tetem suka sma dia
    and tetem sumpah cute bngt, hey ank kcil cari pcar yg msh perawan bukan mlh cri yg udj pny ank 2 ckck *minta diculik tetem*

  25. YAELAHH GAK NYANTE BNGT ITU SI LUNA ..
    dan part tetemm manis bngt kakakk
    aigoo~ anakku centil sekali
    dan kak gey .. aku pngen ff ini lbh pnjang lg ..
    kak gey jjang

  26. aigo happy ending..
    keren dahh..
    tapi sayang kenapa kuliahnya putus,,
    kyaaaaa, lanjutin aja..
    kuliah kan nggak lama kya sekolah ini..

  27. wuah…. happy ending….

    hahaha.. si tetem ada-ada aja…. masa maunya nikah sama yg sudah mempunyai anak….

  28. ini jg da bc td di warnet sblh and ga bs coment jg.. Bener2 nyebelin… Suka pas jeona nanya masih ada hati ga dmata aku pas mandang jjong? Bner2 perumpamaan yg baik,,, jongin chukae appa ma ammany da kumpul kembali

  29. jinki tidak akan sendirian lagi menjaga jongin. jeona akhir.a sadar dan memilih jalan yang seharus.a dia tempuh.

    keluarga kecil yang harmonis dan penuh kebahagiaan

  30. Kyaaaaa…suka ending’y, sweet bgt!!! XD
    coba ad lg perebutan cnta jinki, luna, jeona ma jonghyun biar seru n pnjg, thor.
    Tp suka!!!!!! *jambak jonghyun*

  31. Terharuu baca part ini.. Akhirnya mereka bahagia, jeona menemukan apa yg sbnrnya bsa mmbuat dia bahagia.. Taemin udh bisa dpt ijazah peramal perasaan tuh,, jonghyun ama luna aja deeh..
    Tp agak gak suka liat luna yg mojokin jeona waktu mkn mlm,, tp untungnya appa jinki msh nghrgai jeona..
    Author daebak..

  32. teh ghe ini CODE sama ga she ceritanya sama yg di note fb itu ? berasa sama tapi ada.sesuatu yg berbeda *apadeh .. gkgkgk

    tapi kerenan yg ini euy lebih full tambah lagi ada vitamin nya tuh , qaqaqaqa .. suka apapun ff nya yg penting jinboon main cast nya :*

  33. ah taemin u imut banget sini sama q j hehehe..
    ah demi apa aku mewek lagi dpart pas makan malam nyesek bgt rasanya jika brada dposisi jeona..trus dpart akhir saaat jinki kmbli plg krmhx n melihat jinki tdr sm jongun..ahhh g bisa bayanginx gmn nelangsanx jd jinki tp pd akhirnx happy end good job bwt author favq

  34. yeayyyyyyyyy!!!!!!!!!!!!!!!!!!*potong tumpeng
    suka bgt ama karakter jinki disini…
    penasaran ama jongin…apakah sechubby jinki juga???kekekekeke
    melting!!!!!!!!!!!!!!!!envy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1
    q jga mw jadi jeona!!!!!!!!!!!!!!!!!!!*d semplak ghea oenni

  35. Satu kata DAEBAK .. 🙂
    suka sama karakter jinki disini manis manis gimana gitu,kkk
    itu jjong sama siapa sih?pacarnya atau noonanya? –a

    happy end akhirnya,
    keluarga J (jinki-jongin-jeona) kekeke 😀

  36. huwaaaaa~
    koreeeennn!!! suka bgt ma ending nya, bodo amat ma luna aq ga suka ma dia *mian u/ pnggemarnya luna abisnya dia nyebelin dsni, jd jgn salahin aq kalo ga suka luna, salahin authornya nooh, eh #dbacok author kkk~
    aq ga tau mo komen apalagi, daebakkk deh for author 🙂

  37. Annyeonghaseo saya reader baru 🙂
    yaampun unnieee ceritanya itu loo bgs bangetttt
    untung aja onew ga kepincut am luna huft 😀

    endingnya ok bgt unnie
    tapi kasian jjong am luna mreka ngegantung
    keke^^

  38. finally,,,, jadi istri yg bae’ juga….
    penasaran kalo jeona diperanin ama aktris korea,, pasti bayangannya beda… wkwkwk
    daebak author!

  39. yeeee sweet ending
    akhirnya jeona sadar juga dan balik lagi ke jinki
    aaaaa sukaaa banget sama jinki jadi envy sama jeona

  40. HAPPY ENDING!!!*joged2 gak jelas*

    Akhirnya Jongin punya keluarga yg lengkap! Punya eomma & appa yg menyayanginya…
    Hiks hiks jd terharu…;(

    Suka bgt pas bagian Taemin bilang, “Tanya saja pada hatimu” => Jeona emang harus diomongin kayak gini dulu baru yakin 100% dia mencintai Jinki… Ya sudahlah, yg penting FFnya berakhir dng bahagia.

  41. Wkwkwk… Kalimat terakhirnya Jinki bikin ketawa ngakak! Wkwkwk….

    Keliatannya bukan Jinki namanya kalau nggak prevert! Wkwkwk… Sampe tiga kali ditempat yg berbeda… *geleng2 kepala* kasihan Jeona, pantesan aja dia minta Jongin dibikinin kamar sendiri…

  42. Waaaa…!! Jinki’s power!! I got it! Pengen lanjutannya yg true feeling itu gimanaaa? TAT pengen bacaa.. Akhirnya jin-jeon bersatuuu!! Bagaimana dengan luna? *duuuh udah deh jangan ditanya2! Udah selese itu urusan kayanya* xD

  43. yeyeyeye..akhirnya happy end.Mskpn awalnya sempat kesal bgt sama jeona,hbs dia egois banget dan membuat jinki sedih,kasihan kan jinki.Tp akhirnya jeona dapat memutuskan hal yg benar dan kembali pd jinki (meskipun keputusan untuk berhenti dari kuliah itu tidak tepat menurut re).Eonniii…ff mu selalu menarik n seperti ada yang memanggil-manggil q untuk baca ff mu *hehehe lebay ya.
    Eonni teruslah menulis.Re akan selalu nunggu karya terbaru eonni,tp jgn kelamaan ya??

  44. ahhhhhhh terharuuu :’) happy ending , ahhh seneng akhirnya jongin punya umma appa yang lengkap huaaaa terharu banget sumpah , kaannnn akhirnya jeona ngakuin kalo dia cinta sama jinki hoho taemin lucu deh , bisa liat gambar hati dimata hahaha dasar

  45. Taemin bikin ngakngak. .Ternyata taemin adalah korban jeona juga. .Aigooo. .
    Aqu suka pas taemin bilang hampir menjadi aya jongin. .Wkwaw. .
    Unni aqu meneteskan air mata, pas ada sederet prolog yg ngejelasin klo jeona telah menyia-nyiakan jinki ama jongin, aigoo. .Sedih sekali, tpi pd akhirnya jeona kembali kepelukan jinki. .Prok. .Prok. .Prok. .

  46. Halo eonni. It’s my first time reading your FF.

    JINKI OPPAAAAAAAAAA CEPET NIKAHIN AKUUUUUUU!!! #langsung dicerin mino

    uuu aku mau bgt punya suami macem jinki oppa :3
    a sweet ending 🙂

    aigoo minnie bocah bgt. Minnie, apa kau bisa liat gambar hati saat aku menatap mata hyungmu? (read: mino) #plak

  47. kyaaa taemin unyu bangeett sih,,,
    Kamu jangan cari yg beranak, sama aku aja oppa..
    Liat nih dimata aku ada lope-lopenya,
    Yah ya yah!!! <33333

    *kenapa aku ngerusuhin taemin coba??

  48. dooooooorrr heehheh haduuuuuhhh gak tau mau comment appa

    syukurlah jeona memutuskan utk berhenti kuliah
    kyaaaaaa aku suka appanya jinki sangat berwibawa kekee

    syukurlah jeona sadar bahwa tempatnya adalah disisi jongin dan jinki kyaaaaaa lope deh ma kluarga J ini heheh semua nama mereka huruf awalnya J jadi mari kita namakn kluarga J hahhhaah

  49. Aaa ceritanya DAEBAK eonthor ^^9
    maap yah eon yg part 2 n 3nya aku engga coment,abis aku pengen cpt bacanya,jd br coment lagi di part 4nya,hehe
    suka bgt sama karakternya jinki oppa :* makin cintadeh,jd pengen nikah sama si dubuu :**
    eon kl pengen dpt pwnya yg code di password itu gmn? Aku pengen baca,hehe
    gomawo eonni,terus berkarya ya,saranghaeyooo :* 😀

  50. uyeee! aku selalu suka happy ending! kyaaa aku penasaran sm cerita yg dipeotect itu author-nim… kukirim nmr hpku ke page itu yaaa~
    naisseu ff :mrgreen:

  51. wahhh end beneran nih…
    ya udah lah udah happy ending begini…
    johaaaa….
    taemin kamu sama aku aja…
    kekeke…
    popo taemin kekeke

  52. Alhamdulillah… Akhirnya keluarga Lee lengkap..
    Aku seneng banget… banget…
    Jonggey, aku nagih lagi, nih, pw Barby sitter sama Code part 1
    dan part 4 nya… heheheheee… biar afdol gitu…

  53. walaupun awalnya banyak konflik tapi berakhir bahagia aww envy sama jeona yg punya suami sebaik jinki huhu
    nice ff, bagus banget ff nya authornim ♥

Tinggalkan Balasan ke veeya Batalkan balasan