(FF SWITCH GENDER/ JINBOON) WE ARE FOREVER BONNIE & CLIDE Part 6 B [Jinki POV]

editing by @AetherionVienna

editing by @AetherionVienna

 

Main Cast:

Jinki

Gweboon

 

Support Cast:

Minho

Jjong

Taeyeon

 

Genre: Live

Rating: PG

 

Onew: ingin kusunting dirimu~

Gwe: Mau ah aku mauuu~

Onew: Tapi jangan buru-buru..

Gwe: Ouww~ tunggu cukup uang duluu~

 

*Ost We are forever bonnie and clide* LOL

 

RCL please~

 

Onew POV

 

 

Seseorang sedang berbicara. Pada siapa?

Suara seorang perempuan dan seorang laki-laki yang terdengar samar.

 

Ketukan langkah seseorang mendekat kearahku, aku dapat merasakan kini dia berada disampingku. Tangannya dingin menyentuh pergelangan tanganku. Cukup berat untuk membuka kelopak mataku, semakin kupaksakan kepalaku semakin berdenyut. Membuatku pusing.

 

Semburat cahaya yang terlalu terang untuk mataku. Meskipun kupicingkan mataku, cahayanya tetap menyilaukan. Putih. Kukerjap-kerjapkan kelopak mataku, tidak terlalu jelas tapi aku dapat melihat seseorang dihadapanku. Ini tempat apa? Siapa orang itu? Apa yang kulakukan disini?

 

“Tuan Lee?”

 

Dia bukan Bonnie.

 

“Tuan Lee, apa kau dapat mendengarku?”

 

Tangan perempuan ini dikibaskan didepan wajahku. Perlahan aku dapat menerima cahaya pada mataku, dan melihat seorang perawat yang memandangiku. Oh ya, aku terjatuh dari lantai dua. Aku pasti berada dirumah sakit.

 

Seluruh tubuhku terasa ngilu dan perih. Ingin kuucapkan sepatah kata namun berat. Kerongkonganku tercekat, dan mulutku kering. Sehingga yang dapat kulakukan hanya mengerutkan keningku.

 

“Tuan Lee?”

“Nng~”

 

Perawat itu tersenyum. Kemudian melakukan sesuatu pada sebuah tabung berisi air yang tergantung dengan selang bening menjuntai. Kuikuti arah selang tersebut, dan terkejut saat melihat arah selang tersebut. Selang yang kecil tetapi jauh lebih besar dari jarum suntik tersebut seperti masuk kedalam pergelangan tangan kiriku. Bagaimana selang tersebut bisa masuk? Pantas saja aku merasa pergelangan tanganku dingin. Air dari dalam tabung tersebut menngalir ketubuhku.

 

“Bagaimana perasaan anda Tuan Lee? Sudah lebih baik?”

 

Kuedarkan pandanganku keseluruh ruangan. Lalu mendapatkan kejutan-kejutan lainnya. Kakiku terbungkus sangat tebal, tak dapat kugerakan dan sangat sakit. Belum lagi kurasakan ada yang melilit dadaku. Sehingga nafasku sangat berat.

 

Dimana Bonnie?

Aku ingin dia melepaskan lilitan pada dadaku. Ini sangat menyesakkan.

 

******

 

 

“Sudah berapa lama aku disini?”

“Dua bulan.”

 

Wanita itu berbohong. Aku rasa aku sudah berabad-abad berada dirumah sakit ini. Dan beberapa besi yang mereka sebut “ven” ditubuhku ini, dingin menyiksaku. Belum lagi aku harus melakukan hal yang memalukan. Seperti kencing pada pispot, lalu membiarkan seorang perawat membersihkan tubuhku.

 

Kepalaku sakit, dan dipusingkan oleh beberapa hal yang selalu kupikirkan. Darimana aku mendapatkan uang untuk membayar pengobatan ini? setahuku aku tak punya asuransi.

 

“Makan siangnya dihabiskan ya~”

“Hmm.”

 

Aku mengharapkan seseorang yang menyiapkan makanan untukku, menyuapiku, juga menemaniku ditempat ini. Bukan seorang perawat. Tapi seseorang yang sudah lama tidak kulihat.

Aku mungkin terlalu naif. Aku tak memiliki uang sepeserpun, mengurus diri sendiripun tak bisa. Memang sewajarnya jika Bonnie meninggalkanku. Dia mungkin kembali kerumah yang dulu pernah ia tinggali. Dan menjalani hidup sebagai pelajar biasa.

 

Kukira dia mencintaiku.

 

…..

 

 

Setiap kali mendengar suara pintu, sejujurnya aku tak pernah berhenti menginginkan dia yang datang dari balik pintu itu.  Tak ada salahnya terus berharap meskipun berkali-kali merasa kecewa saat ternyata hanya teman terdekatku yang datang.

Sore ini, kamar yang kutempati cukup hangat. Banyak teman sekamarku yang mendapatkan kunjungan dari kerabat masing-masing. Sayangnya tak ada satu pun yang menjengukku hari ini.

 

Aku mendengar suara pintu lagi. Ayolah, semoga suara langkah yang mendekat itu adalah Bonnie. Aku akan menyiapkan senyum terbaikku untuknya ketika dia datang. Mendengarkan alasan mengapa baru hari ini dia menjengukku.

 

“Hai Jinki.”

 

Bukan Bonnie.

Seorang pria yang lama tidak kulihat. Yang membuatku terkejut adalah apa yang membawanya kemari? Pria yang pernah menjadi bagian dari masa laluku, dia lebih buruk dari pamannya Taeyeon.

 

“Bagaimana keadaanmu Jinki?”

“Seperti yang kau lihat.”

 

Mata Jay hyung menyusuri kakiku yang terkekang gips, kemudian menangkap mataku. Sedikit melirik pada sikutku yang masih dibalut perban.

 

“Ikut denganku ke Daegu, dengan begitu kau tidak perlu menghawatirkan biaya pengobatamu.”

 

Alisku bertaut. Hanya itu ekspresi yang dapat kuberikan pada Jay hyung, untuk apa aku ikut dengannya? Tidak mungkin dia memberi tanpa mengharap imbalan pada akhirnya.

Menerima sinyalku, Jay hyung tertawa renyah. Dia menarik kursi, memposisikan dirinya duduk dengan kaki yang ditopangkan. Khasnya.

 

“Aku membutuhkan bantuanmu. Ada pekerjaan baru. Selama kau memulihkan kondisimu, kau dapat belajar sambil menjalankannya.”

“Pekerjaan apa?”

“Pekerjaan dengan hasil yang, lumayan banyak.”

 

Aku belum yakin apa ini berita baik atau buruk. Berita baik dari orang yang buruk? Atau Berita baik yang akan berakhir buruk? Mengingat siapa orang yang menawarkannya.

 

“Bagaimana? Atau kau mempunyai cukup uang untuk membayar semua ini?”

 

Tangannya menujuk dari ujung kaki hingga kepalaku. Untuk mengingatkan betapa banyak cidera yang kudapat. Tidak perlu menghitung berapa biayanya, karena tetap tak dapat kubayar.

 

“Baiklah.”

 

**********************

 

 

 

“Jinki hyung!”

 

Aku menoleh kebelakang. Menatap pada seorang remaja yang hanya menunjukan kepalanya dari balik pintu.

 

“Barangnya sudah datang.”

“Oh. Ok.”

 

Kuraih kamera dari laci meja kerjaku. Kemudian meninggalkan kamar yang merangkap menjadi tempat kerjaku, tanpa mematikan computer.

Remaja laki-laki yang menjadi bungsu dalam tim kerja kami, masih enggan meninggalkan tempatnya. Sampai aku menghampirinya dan memukul ringan bahunya. Mendorongnya menjauh dari pintu agar aku dapat menutup pintu kamarku.

 

“Berapa harga yang mereka tawarkan?”

“Sedikit lebih mahal dari perkiraanmu hyung.”

 

Meleset lagi. Dua bulan mengenal dunia ini tidak membuatku ahli. Ternyata aku belum dapat memperkirakan harga yang ditawarkan si ‘pencari harta karun’ itu. Tapi setidaknya aku tidak pernah merugikan Jay hyung.

 

Kami berjalan menuju sebuah ruangan. Sebuah kamar yang kami jadikan tempat penyimpanan ‘harta karun’. Didalam ruang tersebut seorang namja sudah menunggu. Dengan sebuah tas yang aku yakini menjadi tempatnya untuk menyimpan barang yang kubutuhkan.

 

“Kau dapat barangnya?”

 

Tanpa menyita waktu, aku merapihkan sebuah meja, mendorongnya pada posisi yang terkena cahaya. Aakh. Dan menimbulkan rasa ngilu ketika luka jahitan pada kakiku yang kudapat dari operasi pelepasan ven dua minggu lalu.

 

“Sudah.”

 

Lelaki pencari harta karun itu mengeluarkan sebuah alat music tua. Saat dia menaruhnya dimeja yang sudah kusiapkan, aku dapat mencium aroma tua dari benda tersebut.

 

Aku mulai mengambil gambar alat music kuno ini dari segala sudut menggunakan kameraku. Setiap gambar sisi gambar ini akan meyakinkan konsumen kami mengenai barang kuno yang kami jual.

 

Inilah pekerjaan baruku. Bukan seorang kolektor benda antik. Hanya menjual benda-benda antic ini pada penggila budaya yang berdompet tebal. Atau lebih tepatnya, menjual barang kuno hasil curian milik Negara kepada orang asing.

 

Dari pekerjaan ini, aku mulai dapat berbahasa asing. Karena sebuah tuntutan yang mengharuskanku bernego dengan orang-orang asing. Orang asing yang rela membayar berapapun demi sebuah benda antic yang mereka inginkan. Aku menyimpan sebuah kamus disamping komputerku. Jika aku sudah menyerah, aku akan bertanya pada Jay hyung. Yang ternyata, sudah sangat fasih berbahasa Inggris.

 

“Bagaimana? Apa kau akan mengambil barangnya?”

 

“Tentu saja. Mintalah uang pada Jay hyung, dia ada diruang tengah.”

 

Si bungsu dengan semangat berlari melaksanakan perintahku. Dan aku memeriksa barang antic ini lebih teliti. Sebenarnya jika ada cacat tidak akan menjadi masalah. Sudah menjadi perjanjian sebelum transaksi terbayar. Ini resiko pemesan. Aku tidak menipu. Hanya mencarikan barang yang mereka inginkan, lalu menetapkan harga. Masalah barang yang mereka inginkan sudah cacat atau tidak utuh, itu resiko pemesan.

 

System seperti ini mengurangi resiko kami dari pelacakan para intel Negara di Internet. Karena kami tidak memajang barang kami atau mengiklankannya. Pembeli yang menghubungi kami langsung.

 

 

*******

 

 

Sudah hampir satu tahun aku menekuni pekerjaan illegal ini. Di Daegu. Uang yang kudapat, sangat banyak bagiku. Dengan uang banyak ini, aku dapat membeli sebuah rumah, walau tidak banyak barang didalamnya.

 

“Kau mau kemana?”

 

Kuhisap sebatang rokok kuat-kuat. Lalu menghembuskan asapnya, kemudian menatap Jay hyung yang datang terlalu pagi hari ini.

 

“Aku akan pergi ke Seoul. Ada urusan.”

“Seoul?”

“Ne.”

 

Jay hyung memandangi pintu rumahku yang sudah terkunci rapat. Kami berdiri dihalaman rumahku, dengan batang rokok ditangan masing-masing.

Dulu aku bukan perokok. Pepatahyang mengatakan jika kau bermain dengan pandai besi maka kau akan terkena cipratannya, terjadi padaku. Bergaul dengan Jay hyung dan rekan pekerjaanku yang hampir semuanya merokok, aku ikut menjadi seorang perokok.

 

“Urusan apa di Seoul?”

“Ada yang tertinggal.”

“Oh.”

 

Jay hyung melangkah pergi dari pekarangan rumahku. Melambaikan tangannya dengan membelakangiku. Dia pergi tanpa mengatakan apa tujuannya mendatangiku disaat kebanyakan orang masih terlelap.

 

Ah! Keretanya!

Jangan sampai aku tertinggal kereta Seoul.

 

……

 

 

Aku sangat merindukannya.

Jantungku tak berhenti berdetak terlalu cepat, ini berlebihan. Karena aku baru saja memandangi sekolahnya. Gadis yang kutunggu belum juga terlihat. Sudah hampir pukul delapan pagi, Bonnie belum juga terlihat memasuki sekolahnya.

 

Memikirkan gadis itu, membuatku membayangkannya. Seperti apa dia sekarang? Apa dia akan terkejut jika melihatku? Ah sial! Aku belum sempat memotong rambutku.

Aku merogoh setiap sakuku. Mencari sesuatu yang mungkin dapat kugunakan untuk mengikat rambutku. Membuat penampilanku terlihat lebih rapih. Tapi tidak kutemukan.

 

Teng! Teng! Teng!

 

Bel sekolahnya sudah berbunyi. Siswa yang terlambat berlarian mengejar pintu gerbang sekolah yang sudah mulai ditutup.

Dan aku tidak melihat Bonnie.

 

 

…..

 

Mataku tak pernah lepas dari gerbang sekolah. Pada waktu ini, siswa sudah diperbolehkan pulang. Jika aku melewatkannya saat memasuki sekolah. Semoga aku dapat menemukan Bonnie sepulang sekolah.

 

Satu demi satu siswa keluar dari gerbang pagar yang menjulang tinggi. Dari kedai dokboki yang terletak didepan sekolah, aku mengabsen satu persatu siswa yang keluar dari tempat itu.

 

Semakin lama menunggu. Siswa yang keluar dari sekolah itu sudah semakin sedikit. Akan kutunggu hingga gerbang sekolah benar-benar ditutup. Karena mungkin saja Bonnie mengikuti kelas tambahan. Bukankah saat ini dia sudah kelas tiga?

 

Aku tak sabar untuk menemuinya. Memberitahunya, agar dia tidak perlu khawatir mengenai tempat tinggalnya. Aku sudah mempunyai tempat yang layak untuk ditinggali.

 

….

 

 

Gerbang sekolah sudah ditutup.

 

“Kau menemukannya?”

 

Bibi pemilik kedai ikut duduk disampingku. Membawa semangkuk dokboki, dan menaruhnya dimejaku.

 

“Aku tidak memesannya.”

“Tidak apa-apa. Seharian kuperhatikan kau hanya memakan satu mangkuk dokboki. Makanlah.”

“Terima kasih.”

 

Aku tidak lapar. Tidak mau menyinggung bibi pemilik kedai, aku memakan dokboki yang disediakan dimejaku. Pikiranku hanya terfokus pada Bonnie. Apa hari ini dia tidak masuk sekolah? Atau jangan-janga dia sudah tidak sekolah lagi?

 

“Siapa yang kau cari?”

“Adik perempuanku. Aku hanya ingin memberinya kejutan. Sudah satu tahun aku tidak bertemu dengannya.”

“Yang kau cari bukan adik perempuanmu yang sebenarnya bukan?”

 

Bibi ini pandai menggoda. Tentu saja dia bukan adik perempuanku. Dia berarti lebih dari sekedar adik perempuan.

 

 

*******

 

 

Dalam bulan ini terhitung sudah kali ke-lima aku datang ke Seoul dan kembali ke Daegu tanpa menemukan apa yang kucari.

Kereta malam menuju Daegu akan datang dalam beberapa jam lagi. Kusempatkan untuk menemui temanku. Juga untuk mengenang sesuatu.

 

“Hari ini aku lembur. Akan ada mekanik yang memperbaiki salah satu wahana.”

“Tidak apa-apa. Aku dapat mengelilingi tempat ini sendirian.”

“Maaf aku tidak dapat menemani.”

“Ya.”

 

Hal ini justru menguntungkanku. Aku sedang ingin menyendiri.

Temanku kembali ketempat kerjanya. Dan aku, memasuki taman bermain yang selalu indah pada malam hari. Sepi. Ini yang kuinginkan.

 

Tujanku ketempat ini, hanya untuk melihat komedi putar. Dengan melihatnya aku dapat melihat Bonnie. Agar kenangan tentangnya tidak memudar dikepalaku.

 

Memandangi setiap sudut komedi putar yang sudah tampak tua. Dengan cat yang memudar, dan sebagian lampu yang tidak menyala. Terbayang akan wajah Bonnie yang terlalu senang saat kulihat sepasang kuda yang pernah kami naiki. Diantara banyak kuda, mengapa kuda itu yang dipilihnya?

 

Aku mendengar langkah beberapa pasang kaki mendekati tempatku berdiri. Tiga orang pria dengan kotak peralatan ditangannya. Mungkin mereka yang dimaksud temanku, mekanik yang akan memperbaiki salah satu wahana.

 

“Permisi.”

“Ah, ya, silahkan.”

 

Ketiga pria dengan jumpsuit berwarna biru tua, membuka kunci pagar komedi putar. Tidak mau mengganggu pekerjaan mereka. Sebaiknya aku pulang menunggu kereta di stasiun. Atau, melanjutkan tour nostalgiaku. Ke petak yang pernah menjadi tempatku bernaung.

 

 

…..

 

 

“Terima kasih.”

“Sama-sama.”

 

Aku membungkuk kepada bibi pemilik petak. Berterima kasih karena masih menerimaku dengan baik. Setelah berbincang dengannya, aku pergi menuju gudang dibelakang petak. Tempat dimana bibi pemilik petak menyimpan beberapa barang yang kutinggalkan. Bersyukur karena dia tidak membuangnya. Karena kamarku yang dulu kini sudah memiliki penghuni baru.

Juga berterima kasih atas berita yang dia berikan padaku. Bibi mengatakan bahwa ada seorang remaja laki-laki yang mencariku. Menanyakan keberadaanku sekarang. Tapi remaja itu tidak mendapatkan info apa-apa tentangku. Aku tidak memberitahu siapa pun kemana aku pergi.

 

Aku hanya menyapa beberapa penghuni lama yang masih tinggal dipetak ini. Aku tidak akan menemukan Shindong hyung. Kudengar dia sudah pindah tidak lama setelah aku meninggalkan tempat ini.

 

Memasuki gudang yang tidak lebih besar dari ukuran tiap kamar dipetak ini. Setelah menerangi gudang ini dengan lampu yang diberikan bibi, moodku turun melihat keadaan tempat yang lembab ini. Aku tidak tahu harus memulai dari mana. Gudang ini dipenuhi banyak barang. Bukan hanya barangku saja.

Sebatang rokok kunyalakan, kuhisap untuk menemaniku mencari barang-barangku. Sebuah kasur penuh debu, yang itu sudah pasti milikku. Dan tumpukan dus ini, yang manakah yang berisikan barang-barangku?

 

Aku menemukan dua buah dus besar yang berisi barang-barangku. Satu dus tidak kukeluarkan isinya. Karena dipenuhi dengan peralatan makan dan ember-ember kecil. Satu dus lainnya, kukeluarkan satu persatu. Berharap menemukan barang Bonnie yang tertinggal. Benar saja, sebuah seragam yang kubelikan beserta alat tulisnya, tidak dia ambil. Lalu untuk apa aku menyimpannya? Aku kembali memasukan barang-barang yang sempat kukeluarkan dengan kasar. Entah mengapa ada bagian dari diriku yang marah. Barang-barang ini sudah tidak ada artinya lagi.

 

Tanganku berhenti memasukan barang. Saat tiba-tiba aku melihat sebuah sarung tangan berwarna biru. Kuambil benda yang menarik mataku, benda ini bukan milikku, tapi tidak terasa asing. Seseorang merajutnya dan belum menyelesaikannya. Aku tidak tahu apa tujuanku, tapi yang pasti aku hanya ingin menyimpan benda ini, lalu kumasukan kedalam saku mantelku.

 

 

******

 

 

Semakin lama aku merasa semakin menyamai Jay hyung. Aku mulai menyukai soju. Sekarang aku tidak pernah menolak jika Jay hyung mengajakku pesta soju. Bonusnya adalah, aku semakin dekat dengan paman pemilik kedai soju.

Aku sering berbincang dengannya, menceritakan kehidupanku yang sekarang. Rumahku, uangku, barang-barangku, tapi tidak pekerjaanku. Seharusnya bukan pada paman ini aku membagi kisah hidupku yang jauh lebih baik. Seharusnya seseorang mendengarkannya kisahku ini dan kembali tinggal bersamaku. Tapi yang kulakukan hanya menyombongkan sesuatu yang tidak ada artinya.

 

Jay hyung mengajak serta si bungsu ke kedai soju. Bisnis kami semakin meraup banyak uang. Dan alasan untuk menghabiskan malam bersama soju semakin besar.

Melihat si bungsu yang belum saatnya menegak soju, sepertinya malam ini aku akan membatasi botol sojuku. Agar tidak mabuk dan menjaga si bungsu untuk minum satu gelas saja.

 

“Paman! Ayo keluarkan botol soju kami!”

 

Pemilik kedai tidak terlihat, maka aku sedikit berteriak padanya. Dia mungkin sedang menyiapkan dokboki didalam.

 

“Pekerjaan kalian sukses lagi?”

 

Tawa yang menggelegar dari kami semua, sebagai jawaban atas pertanyaan paman. Dia sudah hafal betul, jika kami pesta soju, itu berarti kami sedang berlimpah uang. Paman hanya melayani kami, menaruh banyak botol berwarna hijau dimeja kami. Kedai ini terbilang kecil. Kedatangan kami saja sudah membuat kedai ini penuh.

 

“Jinki, tadi siang seorang remaja mencarimu lagi.”

“Mencariku? Siapa?”

 

“AHAHHAHHAHHAHHAHHAHAH”

 

Jay hyung dan rekanku yang lain tertawa memecah malam Daegu. Aku tidak tahu apa yang meraka tertawakan.

 

“Jinki ya! Ternyata ada seoran lelaki yang tergila-gila padamu. Ahahahha.”

“Ya hyung! Mungkin saja dia ada perlu denganku.”

“Ahahahhahhah”

 

Terserah. Jika aku meladeni mereka, mereka akan semakin puas. Dan tertawa lagi.

 

“Paman. Apa banyak lelaki yang mencariku?”

“Tidak banyak. Hanya satu.”

 

“Hanya satu?? Apa kau kecewa Jinki?? Ahahahhahaha.”

 

Kubiarkan Jay hyung dan yang lainnya tertawa. Memang seharusnya malam ini kami bersenang-senang.

 

“Siapa yang mencariku paman?”

“Kau ingin tahu?”

“Tentu saja.”

 

Bagaimana jika lelaki yang mencariku itu salah satu dari intel polisi?

 

“Beberapa malam yang lalu, dia juga pernah kemari. Saat kau tertidur karena mabuk berat. Remaja itu masih mengenakan seragam SMAnya. Bertanya beberapa hal tentangmu.”

“Paman memberitahu apa saja padanya?”

“Apa yang kau ceritakan padaku. Semuanya.”

 

Untung saja tidak kuceritakan mengenai pekerjaanku. Pemilik kedai terlihat tidak dapat menjaga rahasia.

Tapi..

 

“Paman. Kau dapat mengenali seragam sekolahnya?”

“Hmm.. aku lupa. Tapi yang kuingat itu seragam sekolah salah satu sekolah di Seoul.”

 

******

 

 

Apa yang dikatakan paman pemilik kedai benar. Seorang remaja. Mungkin sebaya dengan Bonnie. Dia terus berjalan melewati rumahku. Terang-terangan dia memperhatikan rumahku.

 

“Hey!”

 

Dia terkejut. Dia mungkin tidak menyangka aku akan menegurnya. Begitu juga denganku. Tiba-tiba saja ingin mengetahui apa alasannya membututiku selama ini.

 

“Kau! Iya kau! Kemarilah.”

 

Dia tampak ragu untuk memasuki rumahku. Aku menghampirinya dan menarik tangannya, sebelum dia berniat untuk melarikan diri.

 

“Siapa namamu.”

“Jjong. Jonghyun.”

 

Jjong?

 

“Dimana Bonnie?”

“Bonnie? Aku tidak tahu.”

 

******

 

 

Ini membuatku gila. Aku tak dapat fokus pada pekerjaanku. Semenjak Jjong datang kerumahku. Aku terus berfikir bahwa lelaki itu tahu dimana Bonnie. Meski dia terus berkata tidak tahu. Jjong bertanya apa pekerjaanku. Bagai mencari informasi tentangku untuk disampaikan pada seseorang. Seorang Jjong tidak akan tertarik dengan ceritaku.

 

Aku kembali ke Seoul. Untuk memastikan apa yang kupikirkan. Bahwa Jjong adalah mata yang diutus oleh Bonnie.

 

Untuk kesekian kalinya aku mengunjungi kedai dokboki didepan sekolah Bonnie. Yang juga tempat Jjong bersekolah. Menunggu lelaki itu keluar dari gerbang sekolah.

 

“Kau menunggu adik perempuanmu lagi?”

“Ah tidak bibi. Aku menunggu teman. Dia laki-laki.”

 

Belum sempat aku memakan dokbokiku. Kulihat Jjong sudah keluar dari sekolahnya. Aku membayar tanpa mengambil kembalinya. Bergegas untuk mengikuti Jjong yang sudah cukup jauh dariku.

 

Aku membututinya. Tapi dikejutkan dengan arahnya yang berbalik. Jjong berlari kearahku. Namun kakinya berhenti menghentak tanah saat matanya bertemu dengan mataku.

 

…..

 

 

“Aku selalu mengirim email pada Bonnie. Aku tidak tahu dia dimana.”

 

Aku tahu semuanya. Semuanya mengenai Bonnie. Aku bersyukur dia melanjutkan sekolahnya diasrama. Dia baik-baik saja dan masih memikirkanku. Membuatku menyesal karena sempat berfikir buruk tentang Bonnie.

 

Bonnieku, tidak pernah meninggalkanku hanya karena aku miskin. Ah! bukan seperti itu. Sejak awal bertemu dengannya pun aku miskin, dan Bonnie tidak mempermasalahkan hal itu.

 

Jjong membawaku masuk keperpustakaan sekolahnya. Menunjukanku beberapa email yang dikirimnya pada Bonnie. Juga membaca balasan email dari gadis yang sangat ingin kutemui. Bonnie, pasti kecewa padaku. Membaca beberapa email yang dikirim Jjong, aku terlihat buruk. Hal ini membuatku kecewa pada diri sendiri.

 

“Jangan katakan padanya kalau kau tahu mengenai Bonnie.”

“Tentu saja tidak.”

 

Jjong memberiku keluasan untuk mengirim email pada Bonnie. Dengan alamat email milik Jjong tentunya. Walau dia tidak ingin aku mengetahui keberadaannya. Setidaknya aku memberitahunya bahwa aku akan menunggunya.

 

From: Jjong

 

Sekolahlah dengan benar! Aku akan membuatkanmu komedi putar dengan kuda yang paling cantik ketika kau lulus nanti!

 

Menunggu lebih lama lagi. Satu tahun hingga dia lulus. Dan mungkin tambahan empat tahun lagi. Karena Bonnie akan melanjutkan sekolahnya ke universitas.

Aku akan sangat merindukannya.

 

 

******

 

 

Jay hyung marah besar. Aku tak mau lagi bekerja padanya, itu alasannya marah besar. Tapi untungnya aku menemukan alasan untuk melawannya. Kenyataan bahwa dia tidak pernah membayar biaya pengobatanku. Seorang wanita, yang juga membawa Bonnie ke sekolahnyalah yang membayar biaya rumah sakit.

Seharusnya Jay hyung bersyukur. Aku memberikannya seluruh hartaku.

 

Aku berhenti dari pekerjaan ilegal tersebut. Untuk menepati janjiku pada Bonnie. Memulai usahaku sendiri. Uangku cukup banyak untuk membeli sebuah komedi putar, dan menyewa lapangan didekat taman. Di mulai dari Daegu. Jika usahaku sudah sedikit maju, dengan membuat komedi putar yang lebih bagus, aku akan kembali ke Seoul. sambil

 

Apabila usahaku sudah menghasilkan. Uang ini akan kukembalikan pada Jay hyung. Uang, rumah, semua yang kumiliki dari pekerjaan yang tidak baik, aku berikan pada Jay hyung. Maka uang yang kupunya pun milik Jay hyung.

 

Aku memulai dunia baruku.

Belajar mengenai komedi putar, membuat komedi putarku sendiri. Mengajak beberapa temanku untuk membuat usaha ini. Termasuk dua orang yang pernah kutemui sedang memperbaiki komedi putar di taman bermain.

 

 

*******

 

 

Kembali menyambut pagi di Seoul. Berada disini membuatku merasa dekat dengan Bonnie. Meski dua tahun sudah aku membuka usaha didekat taman gangnam, belum skali pun aku bertemu dengan Bonnie.

 

Apakah hari ini sudah lewat lima tahun? Enam tahun?

Butuh berapa lama untuk menyelesaikan sekolah diperguruan tinggi? Setiap malam selalu memeriksa keberadaannya di kota ini. Tapi tak kutemukan, itu artinya dia belum kembali.

 

“Jinki!! Kuda barumu sudah datang!”

 

Sesuai yang dijanjikan. Kuda yang kupesan tiba pukul 5 pagi.

 

“Ne!! Kangin hyung! aku segera kesana!”

 

Ada untungnya Bonnie belum menemukanku. Kuda tercantik yang kujanjikan padanya baru dapat kupenuhi hari ini. Akan kupasang sebelum anak-anak kecil terbangun. Akan sulit jika kau merenovasi komedi putarmu ditengah kerumunan anak kecil yang antusias untuk melihatnya.

 

Aku melihat komedi putar kebanggaanku. Tidak kalah dengan komedi putar ditaman bermain. Ditambah dengan kuda putih berambut emas ini, komedi putar ini akan mengagumkan.

 

……

 

 

“Hey! Jangan berlari diatas komedi putar!”

 

Aisshh!

Lihat. Beginilah jika berurusan dengan anak kecil. Mereka seperti tidak puas dengan hanya menaiki kuda yang berputar, mereka akan belarian saling mengejar seolah mereka lebih cepat dari laju kuda. Anak lelaki. Kau bisa berteriak pada mereka hingga mereka berhenti.

 

“Apa aku boleh naik satu kali lagi?”

 

Anak perempuan sebenarnya lebih merepotkan. Kau tidak dapat belaku atau berkata kasar pada mereka. Ini sudah malam, aku sudah bekerja seharian. Dan anak perempuan ini tak mau turun dari kudanya.

 

“Tapi teman-temanmu sudah pulang, kau tidak takut sendirian?”

 

Rambut kuncir kudanya bergerak melawan arah gelengan kepalanya. Dengan tatapan yang memohon dan sedikit takut, takut jika aku tidak mengabulkan permintaannya, anak perempuan ini mengingatkanku pada Bonnie.

 

“Baiklah, hanya satu putaran saja. Ok?”

 

Seharusnya aku sudah menutup wahana ini. Terlalu malam bagi anak-anak untuk bermain. Kulihat beberapa anak yang berteriak gembira saat aku menyalakan kembali mesinnya, hingga komedi putar ini kembali bergerak.

 

Anggap saja ini bonus untuk mereka.

 

…..

 

 

Haaahh~ beginilah. Setiap pekerjaan pasti ada resiko.

 

Aku sudah mengizinkan teman-temanku yang sudah bekerja denganku untuk kembali kerumah mereka masing-masing.

Disaat aku sendirian, seorang remaja laki-laki datang mencari adik perempuannya. Kangin hyung sudah memeriksa komedi putar ini sebelum lampunya dimatikan. Hyung tidak berkata apa-apa mengenai anak perempuan. Maka aku mengatakan bahwa adik anak lelaki itu tidak disini.

 

Aku merasa memberikan jawaban yang salah. Maka aku menyalakan kembali lampu yang menerangi komedi putar ini. Berjalan mengelilingin komedi putar, memeriksa lebih teliti. Dan Kangin hyung telah melewatkan sesuatu.

 

Tidak tahu harus membawa gadis ini kemana. Aku ingin membangunkannya, tapi tidak tega melihat tidurnya yang begitu nyaman.

 

Sebatang rokok menemani malamku. Menunggu. Semoga saja kakak dari anak perempuan ini datang kembali.

 

Memandangi setiap lampu yang menerangi komedi putar ini. Cahaya yang memantulkan pemandangan yang cantik. Aku rasa setiap anak akan menyukai pemandangan didepanku ini. Mata mereka akan dimanjakan bermacam warna ceria.

 

Asap rokok yang kuhembuskan menyamarkan pemandangan didepanku. Kuperhatikan sebatang rokok ditanganku. Aku dapat mengendalikan diriku untuk tidak mabuk-mabukan. Tapi sulit untuk melepaskan benda kecil ditanganku ini. Setiap kepalamu berfikir terlalu keras, atau merasa sedikit hambar, maka yang terlintas adalah menghisap tembakau.

 

Apa yang akan dipikirkan Bonnie tentangku? Disaat nanti dia melihatku seperti ini?

 

Srek srek.

 

Aku mendengar suara langkah kaki mendekatiku. Awalnya aku mengira langkah kaki itu berasal dari kakak gadis kecil yang tertidur dikomedi putarku. Ketika menoleh jantungku bergemuruh. Diam sejenak untuk memastikan bahwa yang kulihat bukanlah halusinasi. Apa dia datang karena melihat komedi putar ini?

 

Bonnie.

 

Ah! Rokok ini. aisshh!

Bonnie sudah menangkap basah aku dan rokokku. Jadi aku tidak tahu mengapa aku membuang rokokku dan menginjaknya hingga padam. Bukan untuk menyembunyikan kebiasaan burukku, mungkin hanya tak ingin memperjelas keburukanku.

 

Bonnie tidak mendekatiku. Dia terpaku ditempatnya berdiri. Apa yang dilihatnya?

 

“Kau suka komedi putarnya? Bonnie?”

 

……

 

 

“Terima kasih.”

 

Wanita ini terlihat begitu senang. Setelah kubaringkan anak perempuannya disofa, mata wanita ini tak lepas dari wajah putrinya yang terlelap pulas.

 

Berkali-kali ibu dari gadis kecil itu membungkuk untuk berterima kasih. Berkali-kali pula kami mengatakan bahwa ini tidak seberapa. Lagi pula ini salahku yang tidak memeriksa komedi putar dengan benar.

 

Aku mengantar Bonnie ketempat tinggalnya. Menerima undangan minum teh tengah malamnya. Sebenarnya bukan teh yang membuatku tak ingin kembali kerumahku.

 

“Ah. Kau suka kubuatkan teh atau lebih suka kopi?”

“Apa saja”

 

Tempat tinggalnya sangat sederhana. Dapur, ruang tamu, dan meja makan menjadi satu. Ahahha. Tapi ini lebih besar dari petakku dulu.

 

“Kubuatkan teh saja. Maaf, aku tidak tahu gulanya habis.”

“Sudah kubilang apa saja.”

 

Bonnie melanjutkan aktifitasnya dengan terus tersenyum. Menuangkan air panas pada dua buah mug. Gadisku yang dulu banyak berubah. Seakan dia menjelma menjadi seorang wanita. Lebih cantik jika boleh kubilang.

 

“Teh hangatmu~”

 

Ini asing. Membiarkan Bonnie menyajikan minum seakan aku adalah tamu. Rasanya berbeda. Jika aku diperlakukan seperti tamu, maka posisiku menurun. Bahkan dulu kedudukanku adalah pemilik rumah, dan Bonnie yang mengurus rumah kecilku.

 

“Bonnie.”

“Ya?”

 

Ini tidak boleh dibiarkan terus seperti ini.

 

“Kita menikah saja.”

 

 

*****

 

 

Deg.

 

Oh Tuhaaann! Mengapa hanya mengetuk pintu saja sulit sekali?

 

Dok dok dok!

 

“TUNGGU!!!”

 

Glek.

 

Aku termakan ucapanku sendiri. Aku yang mengajaknya menikah. Dan aku yang merasa seperti hampir mati akan menghadapi pernikahan.

 

Cklek~

 

“Tunggu sebentar lagi Onew oppa.”

“Ba. Baiklah.”

 

Huft~ masih dapat bernafas lega karena Taeyeon yang membukakan pintu untukku. Apa? Bukankah aku mengetuk pintu untuk menyuruh Bonnie segera keluar. Tapi kenapa aku pun bersyukur Bonnie belum menampakan batang hidungnya? Ada apa denganku?

 

“Hyung. Apa kalian sudah siap?”

 

Minho kembali untuk kesekian kalinya. Dengan kunci mobil yang tak lepas dari tangannya. Lelaki itu terlihat lebih rapih dariku. Bisa dikatakan, orang yang melihat kami pasti akan mengira Minho lah yang menjadi pengantinnya.

 

“Hyung? Bonnie belum siap?”

“Ya. Iya.”

 

Minho memutar bola matanya. Lalu menghempaskan tubuhnya disofa yang dibawa Bonnie kerumahku. Aku iri melihat Minho. Seharusnya aku membeli sebuah jas. Tapi jika aku membeli jas, maka aku tak dapat membeli gaun putih untuk Bonnie.

 

Ckleck~

 

Jantungku berdegup kencang. Tubuhku membeku seketika.

 

“Aku sudah siap.”

 

Melihat Bonnie dalam balutan gaun putih sederhana yang kubelikan. Tak dapat bergerak bahkan bernafas menatapnya. Bukan karena dia terlihat begitu cantik hari ini. Bonnie memang selalu terlihat cantik.

Masalahnya adalah. Gadis dihadapanku kini akan menikah. Tak lama lagi akan menjadi istriku.

 

Glek.

 

“Mari kita berangkat. Yang lainnya sudah menunggu dikantor sipil.”

 

…..

 

 

Memasuki kantor catatan sipil membuat jantungku berdegup dua kali lipat. Melihat petugas yang akan menikahkan kami membuat jantungku berdegup tiga kali lipat. Hal yang dapat membuatku lebih tenang adalah dengan menggenggam tangan Bonnie. Erat.

 

“Hyung, pakai ini.”

 

Minho memakaikan jasnya padaku. Aku ingin menolaknya, tapi tidak kupungkiri aku ingin terlihat lebih rapih dengan jas dihari pernikahanku. Maka aku menerimanya.

 

Setelah mengenakan jas, aku mencari tangan Bonnie untuk kembali kugenggam. Melihat buket bunga mawar putih ditangan Bonnie, aku menyadari bahwa menikah bukanlah perkara yang mudah. Bonnie mendapatkan buket bunganya dari nyonya Park Kahi. Wanita baik hati itu berkata bahwa seorang pengantin tidak lengkap tanpa buket bunganya. Bertambah satu hal yang kulewatkan. Membelikan buket bunga untuk Bonnie.

 

Proses pernikahan ini terasa begitu lama bagiku. Aku semakin gugup mendengar beberapa nasehat dari petugas pernikahan. Bahkan lidahku kelu saat mengatakan akan menjaga Kim Kwi Boon dengan baik sebagai istriku. Dan tanganku bergetar ketika menggoreskan tanda tangan disurat pernikahan kami.

 

“Silahkan, kau boleh mencium istrimu sekarang.”

 

Cium?

 

“Apa!”

 

Apa aku bisa menciumnya didepan orang banyak?

 

-tamat-

 

110 responses to “(FF SWITCH GENDER/ JINBOON) WE ARE FOREVER BONNIE & CLIDE Part 6 B [Jinki POV]

  1. cium cium cium…
    huaaa stlh brthun2 akhry nikah jg …slmt y jibon..
    soundtrackny bikin ilfeel…hahaha
    n yg trakhr….NC NC NC!!

  2. woooo. .ada jinki’s pov!! keren deh, jdnya kan tau selama ini onew ngapain aja. .hehehe.
    Happy ending ^^)/ dtunggu epilognya.
    taeyeon sm mino dkit bgt perannya, kekeke

  3. Lalalalallallalalalalalla
    akhir’a ada part jinki juga
    .
    Oalah to ,ternyata si jinki ikutan” alias ketularan jayanti hyung jd perokok ,peminum kkk~

    pernikahan jinki serasa adat jawa ,kaya orang kampung gitu LOL

    AYO BIKIn NC , NC ,NC, NC

    PALING DEMEN ,PALING CINTA ,PALING SUKA FF’A JIBOON KA GEA ,MAU NC MAU GA ,TOP MARKOTOP LAH ,
    PUNYA KAK ULLAN JUGA… SIH ,TP DIA BUKAN SPECIALIS JIBOON !

    GO GO GO GO NC GO GO NC
    DI TUNGGU NC’A

  4. haaaaaaaaaah~ ini bukan akhir dari segala penantianku kan onnie? *toel2 ghee onn

    aigoo. jinkii ngerokok kok tetep cool ya >__< hahahha

    ni tinggal gwee POV trus MP nih yaaah?*yadong

    onn, lanjutannyaa kapaaaan *plak/bawel
    yang romantiiis onn hayook, yg manis bikin gigit bantal kejang2 gtu, hahahah

    penasaaaraaan after married…

    huhu sedih deh pas jinki di gips, hiksT^T ternyata kepisah lama bangeeet ya 6 tahuun *__*

  5. si jay jahat bener…nipu nyunyu aq.,*cekekJay

    ya ampun, itu ya, acara ngelamarnya to the point pisan si abang jinki..boonie langsung se7? Ckckck..dasar ya, udh ga bsa dibendung lg cinta mereka teh..

    thx to minho yg udh minjemin jas…jinki msh kere, cuma bsa bliin gaun bwt boonie…

    boonie, aq ingin menggantikan posisimu sbg istri jinki…hohoho

    ga nyangka ada onew pov nya…
    Udh tamat? Ktnya mau nc…jd kan eon nc nya?*sogok eon pake foto nude jong

  6. Kak kak! knp aku dapat kesan-y bg nyu dsini tuwir bget! wkakak! #dicekek! XD iya kak, ibaratnya kayak bg nyu tu appa yg menunggu n memperhatikan tumbuh kembang si buah hati >> GWIBOON hehe #byakbacot #dgantung XD

    Jd kgen ff pedopil kk hahaha XDXD

    Yeay! jinboon kawen ! kak ost-y gante dong jd kawen-y projek pup hoho XDXD

  7. gha berhentii senyuuummmmmmmmmm….#gilaa

    hehehe
    di aakhiirr na ceriitanyaa luuccuuuuu ^ ^
    ciiieee puraaa-puraaa mahluuu dy naaa, ntarr klo dah berduuaa hayooo,…
    wkwkwkw

    yey heppiiie endiing ^ ^
    seneng#joged2
    kkk

  8. Astagaaaaaaa…
    #’a’.y kbxkn…

    Senyum, kning brkerut, bibir mngerucut, alis naik turun, meletin lidah bbrapa kali, mnyeringai, terkikik, smpai mata brkaca2…

    Kira2 itulah ekspresi2.ku saat bca epep ni.
    Eon bayangin aja. Padu padankan dg adegan dan ekspresi yg cocok
    #bugh
    #gapen!!!

    Tnggl nunggu NC part.y nh. Aseeeekkk…
    #jumpalitan ga keruan

  9. kyahahaha!!!asli ngakak bc lirik soundtrack yg d ats!!! xD
    akhirnyaaa ad ff lg stlh penantian luamaaa!!! slama penantian jinki mencari bonnie…
    buruan ah NC na!

  10. onew pake acara ,alu-malu segala.. biasanya langsung disikat aja itu si kim gwiboon, ehehehe 😀
    padahal ngarep yang versi ncnya tapi baca jinki point of view juga udah seneng. seneng karen bisa tau jinki setengah hati kerja ilegal ama jay & seneng sebenernya jinki juga nyariin gwiboon ampe ke depan sekolahnya

  11. akhirnya..
    tau apa yg onew lakukan pas gwi’y lanjutin sekolah di asrama..
    hohohohoho…
    kereeen…
    ayo onew..cium..cium..cium..
    hihihihi

  12. ohhh…ini ni versi Jinki yha ==’_
    gea onnie , agak binggung nehcc .. 😦
    Tp akhir.a ngerti jga 🙂 hehehe 🙂
    Onnie , gag bza bka FF yg diprotec nehcc 😦 …
    Klw bka Lwt HP gag bza 😦 …
    Ottokhae ?????
    Onnie , ksi solusi.a dunkzz …
    Onnie , buat FF bru lge ne 🙂
    Nice FF 🙂 ^^
    DAEBAK FF ^^ 🙂

  13. ah si jay ini minta ditimpuk sendal jepit kali ya!!! ngeselin banget. tapi untungnya onew akhirnya tau dan keluar dr kerjaan ilegalnya/
    seneng deh akhirnya onew-bonnie bersatu lagi..
    aaaa ditunggu NC nya *ups

  14. Part ini nyeritain kehidupan jinki stelah kecelakaan dan hasilnya waww.. Ternyata meskipun hidup.a berkecukupan tidak memungkiri kalo jinki msh kekurangan.. Kurang karna gak da gweboon..

    Dan akhirnya mreka nikah YEYYY *sorak2*
    ha ha jinki malu tp mau nih !! Biasa.a jg langsung nyosor tanpa d printah..

  15. waahh,,,,ada jinki pov,jadi tambah jelas deh ceritanya 🙂
    kasian pas jinki bilang pengen pake jas,tapi klo dia beli jas nanti gwe g bisa pake gaun,sedih bgt,hikss…..
    kayanya tinggal nunggu yg NC nih,ayo dong NC NC NC,kkkkkk

  16. ahitnya ketemu juga,, kenapa ya kalo baca ff jinboon tu gk pernah dapet feel’a klo itu key.. tp ttep suka ma semua ff yang da disini:)

  17. ahirnya ketemu juga,, kenapa ya kalo baca ff jinboon tu gk pernah dapet feel’a klo itu key.. tp ttep suka ma semua ff yang da disini:)

  18. Wow. Jinki POV. Berasa dikasih kejutan. Hehe

    Itu detik2 nikahannya. Ya ampun. Ko aku jg ikut2an degdegser ><

    Oh terus itu Ost.nya. Huahahaha. Keren. "Ouww~ tunggu cukup uang duluu~" XD

    Ditunggu karya selanjutnya 😀

  19. walaupun berantakan n gag rapi tapi tetep ganteng koq, gag kalah sama kodok ijo :p
    aq mulai nyium bau-bau NC nie..
    Akankah part slanjut.y diprotect?
    *Reader: HARUS!! (-o-)9* Kita doakan saja author tercinta mendapat wangsit buat bikin nc.. Fufufufu

  20. haha jinboon udah ngalahin shireen sama teuku
    jadi gwiboon sungkar sama teuku jinki haha
    ini si jinki langsung sosor aja gwenya gausah sok-sok malu gitu
    masih ada lanjutannyakah ini?

  21. untung da minho klo gx masa onew na gx pake jas sih.. ku ngerasa aneh onew na di ff ni polos bnget,, pdhalkan biasa na eon bkin onew na prevert.. ampe disruh nyium za kget gtu.. eon part NC na mnanie..? trz ff diary gwiboon dah da lnjtannya blm..? cptannya..^^

  22. Jinki ngerokok. . .gak suka. . .berhenti ngerokok oppa. . . .
    Akhirnya. , .kawin. . .kawin. . .kawin. . .kawin. . .
    NC dunn eonn. . .

  23. TUNGGU SEBENTAR…
    ATUR NAFAS..

    JADI ITU YANG BALAS EMAIL SAMA BONNIE SI ONEW? HAH?

    NGERTI – NGERTI.. SETELAH BACA ONEW POV…

    ITU MIRIS BANGET YA ALOH ONNI… 6 TAHUN MEREKA TERPISAH.. GILA.. GUE BISA GILA ITU KLU TERPISAH SAMA ORANG YANG DISAYANG SELAMA ITU TNPA KABAR. TANPA TW DIA DMN??? SESAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

    ONEW MEROKOK? MINUM SUJU *BAYANGIN*
    GANTENG *ILER*

    DEMI APA ITU SI ONEW NGAJAK NIKAHNYA TO THE POINT SEKALI…. *MATI DI TEMPAT*

    MANIS BANGET YA ALOH SI ONEW RELA KGK BELI JAS DEMI GAUN SO BONNI.. BANG ONEW I LOVE U….. >/////////////////<

    YEHAAAA NIKAH… MALAM PERTAMA. PNYA ANAK.. DAN HIDUP BAHAGIA

  24. Au’ ah gelap… *MshKeselGra”JinkiDiEpepJibonSebelum’a #dkepretauthor
    Ngensi’a kpan dong eon,i’ll wait desperately…(?)

  25. HAHAHA! OSTNYA SUKSES BIKIN SAIA NGAKAK! LOL

    JINBOON KASIAN BGT KEPISAH LAMAAAA BGT.. TP AKHIRNYA YAH, SETELAH PENANTIAN YG PANJANG *ceilah bahasanya==”
    AKHIRNYA KETEMU~ UYEAH UYEAH~

    JINBOON KOK 2-2NYA MALU2 MEONG SIH? UDAH SERANG AJA~ wkwk *apaan yg diserang?

    AYO NC NC! DITUNGGU NC-NYA!

  26. cie cie cieeeeee onew kawin.
    polos bnr bang. pi kmungkinan akn trbalik 180 drjt klo dh mlam pngantin, cihuy!

  27. Ini tamat??? Demi apa unn??
    Yaaaaah padahal lagi excited2nya sama ff ini.
    Sumpah deh ini ff beda dari pada yang lain. Isinya gak monoton dan berani ngasih peran si miskin dan si miskin hehe
    Pokoknya aku suka banget deh.

    Akhir kata aku mau ucapin, bisa kali ya unn dibikin nc nya hehehe 😀

    Wassalam~

  28. Ciuuuummm… Apadah itu gantung bgt onnie… -gigit onew-
    maafkan saia yg baru baca ini ff, emank sengaja nunggu tamat n mood buat baca ff, -plaaakk-
    btw, saia akan baca mundur, jadi coment’y juga mundur?? Yg pentiing comentt… Muahahaha… XDDD -gila=abaikan-

  29. ohh yakampun sumpah demi apa Gweebon beruntung banget dapat suami kayak Jinki….#saya jugamau…
    rela gak beli jas buat beli gaun pengantin Gweboon#hohbener2manisbuuangeet….
    wew~~lamajuga mereka berpisah,,
    untung Jinboon setia..kekekek
    gak nyangka yang bales emailnya itu Jinki…..
    uda nikah tinggal NCnya#PLAKPLAK
    pokonya Jinki POV gak mengecewakan…daebakk

  30. JinBoon miris bgt nikahannya… Sederhana n` apa adanya…. Haha masa nyium istri sndiri malu si… Dsr abang jinki..

  31. Ya ampunnn!!!!
    Jinboon emang hebat!! Mskipun trpiisah jauh n lma bgt!!
    Tpi ttp,msih saling cinta!!!
    Ouu so sweet!!! >//<
    Ko g di cium sih???
    Ayoo dong di cium,klo gga nnti mlah sya loh yg nyium kmu *lirik jinki* #plak *di tabok ama boonie *kabuuurrrr wkwkwk
    Seru bgt deh ff.y(y)

  32. eonni bikin yg part 6C biar tambah seru
    ceritain kehidupan mereka setelah nikah
    kalo bisa terusin kayak part sinetron kkk~
    bener deh pertama baca ff ini feel nya langsung dapet banget

  33. Ping-balik: LIBRARY | blinggey·

  34. muahahahahahaa,,, cipok,,, cipok #eh
    yang penting sekarang mereka ketemu plus bersatu,,, gak usah mikirin hal yang lalu,,, cerita bahagia,,, yang manis,,, menghibur syapa aja yang baca,,, aaaa,,, suka,, suka,, manis mat dah,,,
    chukae,, chukae,,, jinboon,,, akhirnya kalian menikah,,,, buat anak yang banyak,,, ndan jadi keluarga bahagia,,,
    gak kerasa hidup mereka benar2 penuh lika liku,,, tapi kahirnya bahagia,,, ish suka banget dah,, banget,,, banget!!!!

  35. huwaaa, trnyata ada cerita dri sisi onew ny jga 😀
    Asikk asikk
    Semua pertanyaan aq d ending sblmny trjawab d sini, huwahh hebat bener ni author menghubung2kan cerita(!) eh? Hehehehe
    Aq sukaaaaa ff ini, suka sekali!

  36. bener” menyedihkan kehidupan mereka disini onn *nangisdidadatetem
    huahahahahahhahhaha si onyu napsu bener baru ketemu langsung ngajak kawin.
    Ckckkc :p

  37. duuuhhh….ternyata khidupan mereka cukup berat

    duuhhh…kok pke acra malu2 sgla….cium aja bonnienya

  38. onew ga pake basa-basi ketemu gwe langsung diajak kawin
    ga sabar ya bang udh pisah bertahun-tahun
    smenjak tau gwe baik2 aja onew berhenti dari pekerjaan ilegal na
    sweet bngt
    onew mau pas ketemu gwe dia jadi sosok yg bsa dibanggain ga kerja dari hal yg ga halal
    ya allah bang colek dikit ah

  39. hahahahhh
    setelah baca onew pov akhirnya semuanya jadi lebih jelaasss….
    saya sukaaaaa aaahhhh abang onew kau manis sekaliiii >///<
    ngajak nikahnya langsung gitu… mauuu bang *seret nyu ke KUA*
    jadi ternyata yang bales email gwe itu jinki… omo so sweet…
    setelah banyak rintangan yang mereka lewatin, kepisah bertahun2… akhirnya mereka nikah… bener2 yah kkuatan cintanya daebaakk…
    cintaaa sama ff ini… cintaaaa sama nyunyu/plaakk *ditoyor gwe*
    wkwkwkwkwkwk

  40. jinki side,,
    sukaaa, ahh wajar sih klo onew bakal ngira gwe ninggalin..
    ah tapi tapi dia nyari gwe juga..

    paling demen pas onew di godain klo ada pria yang ngejar-ngejar dia..
    kekekkkeke

  41. ah, onew itu manis sekali kalo udah ketemu gweboon.

    eonni, -boleh aku panggil gitu?
    aku udah sms minta pw buat chap spesialnya. ㅋㅋㅋ XD

    tolong direspon ya. aku tunggu.
    nomernya masih yg dipajang di kolom pw kan ya? ^^

  42. ternyata ini dari sudut pandang onew~~
    wah,,, jadi tau gimana ceritanya sampai onew bisa ketemu sama gweboon..
    suka sama ceritanya~~~~

    oh iyaa chingu~~ aku udah kirim sms k nomormu buat minta PW,,, mohon dibalas nee~~~ hehehehe….
    gomawo~~

  43. ini yang jinki pov kan? o.O/make.tanya
    kayak mafia gitu kerjaan.na -o-
    tapi demi si emak, rela ninggalin kerjaan yang haram … cinta gitu lohh :3
    NC! NC! NC! .__. /eh

  44. onew really gentle!!!!the way he asked gweboon for marrying with him,i love it!!!!!
    and onew have a more poor life than i expected,,maybe he get rich with that job but he feel not happy…….
    onew really wait for gweboon at the long tome,,and he never give up to hope that gweeboon will back with him,,,thats so sweet……

  45. huaaaa ..
    kok tamat ka ?
    pdahal aku pngen mrka sdih2n dlu ..
    tp bgndang jg sngt memuaskan kak ..
    aku cinta kakak

  46. Wkwkwk…ngakak bgtlah pas baca OSTnya
    Ceritanya jga dpt bnget feelnya…
    Izin copas lirik OSTnya eaa

  47. ternyata bener perkiraan ku sebelumnya kalau ternyata yg ngirim email terakhir itu bukan jonghyun melainkan onew…

  48. ayaayyyyyy onew malu2 singa …
    Tapi kasihan juga onew ,menjalankan hidup tanpa gwe tapi benar hidup itu penuh asam garam …
    Tapi semangat onew untuk buat anak * aku dah siapin adonannya* haa….haaa #plak g nyambung#

  49. Gak peduli apapun yang penting akhirnya bahagia.. Gwejin akhirnya bersatu yeah~
    setidaknya kehidupan mereka lebih baik..
    Ini jungmo sama jay kenapa jadi jahat yah? Yoona jjong emak gwe juga kagak keceritain? Menghilang ditelan bumi.. Wkwk

  50. jinki jadi seorang penyelundup barang2 milik negara. untung tidak ketahuan polisi.

    sekarang gweboon bisa menaiki kuda impian.a sekaligus pangeran.a hihihi

  51. Ceritanya keren! Saking kerennya aku sampe nyesek sendiri T-T
    ini hikmah ceritanya buanyak bangket. Kayanya keren deh kalo dibikin film. hohoho~

  52. Aaa… Nanggung… Nyiumnya gk diliatin,, bwahahaha~ yadong akut.. Okey!! Jinboon,, klian slmt berbahagia ya,, aq akn mendukung klian *apadeh* hehe~

  53. oooh~ pertanyaanku di part sebelum-sebelumnya terjawab disini hahaha
    arasseo, ternyata jinki dapat kerjaan dari jay. tapi tetep aja ujung-ujungnya berhenti juga. baguslah
    asjkldgdxzj JINKIII~ SUKA BANGET SAMA CARANYA NGAJAK GWI NIKAH ~(*3*)~ gak so sweet memang, tapi.. ah pokonya suka aja! >,<
    jinki emang pake apa eon ceritanya pas nikah? sampe dipinjemin jas sama suami ane(?) gtu?
    ah! pokoknya ini ff.. jinjja lope lope lah
    happy wedding~

  54. belum sempet nyatain cinta juga,tapi kenapa mereka harus dipisahkan sih..
    kasian onew sih gweboon menghilang tanpa jejak apalg menghilang pas onew kecelakaan dan butuh banyak support..
    onew kecelakaan dan ga dapet asuransi demi beli peralatan sekolah gweboon..
    arghhh mirisssss…
    onew perhatian banget TT__TT
    untungnya ni ff happy ending setelah banyak melewati lika-liku penderitaan tiada henti hehehe..

  55. Ini ver onewnya
    huaahh jelas sekarang gimana perasaan onewnya…
    Bang nyuu apaaan sih malu.malu biasanya juga maen sosor dimana aja kekekeke

  56. Ayayayaya nikah juga akhirnya, onew side keren, jadi tau selama ini dia ngapain aja ditinggal sama gwiboon 😀
    Jay kampret, udah nyiksa gwiboon jinkinya ditipu lagi-_- Ah happy ending juga akhirnya^^~~~

  57. Jd ini onew pov nya?
    Wuaaaahh sukur deh skrg pkrjaan onew halal,moga bhgia ma gweboon. .

    Next chap nc,aku g sbr pngn bca. .haha *yadong bgt

  58. Eon, sblumnya aq mw minta maaf, soalnya aq udh baca tp baru bsa komen, tp suer aq bukan SR!! T_T
    Aq bacanya dr hp, soalnya aq gak pnya PC.
    Dan aq tuh klw komen dr hp suka gagal mulu. Gak tw knpa. Baru skrang k warnet.

    Ntah knpa aq ngerasa ini tuh bukan FF, tp NOVEL!
    Suer eon, bagus bgt!!!
    Aq susah bgt ngebayangin Jinki yg kumel, miskin, aut autan, biasanya dia kan digambarin jd cwo tajir. 😀
    Dan mnurut aq alurnya rapih bgt. Bner2 kyk novel terjemahan (efek trlalu bnyk baca novel :D).
    Ntah knpa, karakter tokoh disini kuat bgt. Aq jga bsa ngerasain kesusahan mreka.
    Sedihnya dapet bgt. Yang bkin aq terharu itu wktu Onew rela beliin Gwi seragam dan alat tulis meski uangnya pas-pasan. Tiba2 aq jdi inget orang tua aq T_T

    Aq udah bertahun-tahun baca FF, dan ini FF pertama yg mnurut aq kronologinya rapih bgt. *thumbs up*
    Maaf eon, komen aq kepanjangan, itung2 6 kali komen. 😀 hehe
    Aq gak bsa ngerangkai kata2 yg bagus. Tp percuma, sebagus apapun kata2 yg aq rangkai, tentu gak bklan bsa menjelaskan btpa bagusnya FF ini. (aah.. mulai gombal saya :D)
    Poppo dari saya buat unni! :*

  59. yipeeee ada onew pov nya juga ternyata~ nahh akhirnya sarung tangan nya ketemu, haha~
    biarpun perokok & peminum da gwe mah tetep cinta xoxo

  60. Eonniiiiiii…… Lagunya enggak banget dech wkwkwk…. Belon masuk cerita aku udah ngakak guling2 gara2 tuch lagu…:D

    Jinkiiiiiiiiiiii…… Sumpah jadi tambah cinta dech ama kamu!*cium Jinki* wkwkwk…:D

    Jinki POV-nya manis buanget eonni. Tp tetep bagian ending ama kayak part sebelumnya! Bikin ketawa lg! Wkwkwk…:D

  61. Waaahh my 2nd fave after lolitta love!! X) Cium…cium…cium…cium…*teriak2 pake toa* XD chukkahae!!!! Finally jinboon nikkaahh!! Ketauan yah akhirnya yg ngebiayain tuh bukan si jay. Mulanya saya dah curing, eh curiga maksudnya. Secara pas pengakuannya nyonya choi yg waktu si yuri yg nyuri, dan minta maaf waktu itu pas kahi bakalan bantu pengobatannya jinki. Huh! Dasar si jay tukang ngaku2! Pinter bgt manfaatin keadaannya jinki. Tapi tak apalah, yg penting jinboon dah bersatu.. Ihhiiyy! =D tapi gimana ini saya pgn baca NCnya jadinya.. X(

  62. lol lol lol banget dah xD

    so pake sweet dibuatin komedi putar.. ahhh oppa aku juga mau.. xD

    happy ending happy ending ҉(˘▽˘҉) (҉˘▽˘)҉

    thanks to author.. because this ff i’m not sad anymore 😀

  63. waaa yang ini onew pov ny ya unn .. hihihii
    aaa pengen dterusin ke next part ny ..
    tp blm dpet sms pw ny dr unnie .. huhu 😦
    udah penasaran akut .. huhuhu

  64. ahhh onew side onew side hha authornya emang selalu all out ya bahkan bikin dari side yabg berbedapun tetep menarik huaahhhh part akhir nc ya? hahaha siapin mental tengah malem baca nc owowow

  65. wahhh jinki pov 😀
    Si jinki waktu ngajak nikah gampang banget,ehh pas hari H nya malah gugup gak ketulungan gitu XD

  66. ternyata ada jinki pov nya juga..
    bagus..
    soalnya jinki nggak dikasih tau kerja apa, bagaimana kehidupannya tanpa gwe.. dan disini dikisahkan.
    suka ❤
    lucu saat jinki ngajak gwe nikah.. "Kita menikah saja." what the? haha
    tapi pas hari H malah gugup. hihi…
    cinta yang sederhana..

  67. Wkwkk…….
    Rupany jinki malu GT ya….
    Dsuruh cium keningnya aj jugaaaaaa….
    Kekekee…
    Akhirnya tamaaatttttt…
    Bgssssss thooooorrr

  68. tutup mata tutup idung tutup telinga jibon mau ciuman hahahaah

    sumpaaaaaaaaaahhhh nyesek bacanya, mirisss banget khidupan onew stelah ditinggal gwe,,, aisssssshhhhh jay kau benar2 pembohong, tega banget membohongi onew yg super polosss aissssshhh jinja

    aigooooooo onew mana ada org melamar to the point gituuu,,, ckckckck pasti gwe membeku ditempat dehhhh

    itu onew gak beli jas demi gaun gwe???? huweeeeee terharuuuuuu
    mereka terpisah lama sekali,,, gak kbayang betapa rindunya mereka hhuhuhu

    jd e-mail terakhir itu dr onew, aigooooo pantesan terasa ganjill
    pokoknya ini kereeeeeeennnnnn

  69. Kurang ajaaarrr ngaku ngaku bayarin biaya rs oneww, ilegal pula kerjaannya, bawa pengaruh buruk jugaaa onew jadi perokok dannsuka mabuk>,<

  70. tumben cipok ja pke malu.. biasanya ja nyosor…
    aigooo Jinki ah…
    suka bgt pkoknya lah..

  71. Demi apa aq belom baca part ini?
    Ato belum komen /plak/
    Gegara drama musikal emak ge ra baca lagi dari part 1 dengan jaringan yg minta di cipookk banget.

    Jinkii sok2an mau ngelamar cewek tp nerveous gtu XD
    Aahhh ..
    Yg NC ge udh baca.. tp pengen baca lagi…

    Jinkkiiiiii kapan kamu gak sweet.???????!!!!!

  72. annyeong~ aku reader baru, maaf baru bisa komen di chapter terakhir hehehe, mianhe~ /bow/

    aku suka sam cerita nya ^^
    kasihan, tp happy ending aahhh jinki beruntung bisa kenal sama gwiboon, gwiboon juga beruntung bgt kenal jinki xD
    pokok nya aku suka bgt sama cerita yg ini ^^

  73. gatau knp, aku ngerasa versi jinki lbh miris,, hiks.. jinki aneh gt ya saat nervous? suer kocak XD

  74. Setuju banget dengan komen di atas.
    Baca versi Jinki, aku merasa lebih nyessekkk…
    Mungkin karena Jinki harus bertahan hidup dengan pemikiran bahwa Bonnie nya meninggalkannya tanpa kabar…
    Sampai dia harus menerima tawaran kerja ilegal,
    bolak-balik Daegu-Seoul untuk mencari Bonnie
    sedangkan Bonnie sudah lebih dulu mengetahui abar Jinki dari Jjong dan lebih dulu juga hidup lebih terawat di asrama…
    Huwaaa….TT TT
    Nangis ngeraung di pelukan Jinki….
    Tapi semuanya udah terbayar…
    Mereka menikah…
    Peluk Gey…

  75. Sorry, Gey… Aku nongol lagi di part ini.
    Demi apa… aku gak tahu…
    Aku suka banget Part Jinki POV ini.
    Feelnya lebih terasa banget…
    Mungkin karena dari Part 1 -6 A, dilihat cuma dari Bonni POV, jadi Jinki POV nya emang blm tereksplor, jadi ketika disuguhin Jinki POV di satu part ini, kita yang selama ini fokus di pergelutan batin Bonnie… *eeaaa bahasanya… Jadi makin terbawa emosi, ketika kita pun tahu pergelutan batin Jinki… *eeaaa ngulang lagi…

    apa, ya… Aku cukup speechless dengan ide dasar kebanyakan FF yang kamu suguhin. Sangat orisinil dan fresh. Terkadang sangat ‘berani’, tapi tanpa hanya menonjolkan sisi ‘berani’nya aja.

    Kamu masih aktif nulis, kan? Sayang kalu sampe hiatus atau retired. Coba buat yang agak panjang lagi untuk sequelnya, sampe 10 part mungkin, dan ajukan ke beberapa penerbit. Bisa jadi novel. Aku dukung banget lho…

  76. Akhiiirny ada jinki pov juga,, trnyata khidupan jinki stelah ditinggal gweboon miris juga ya,, smpe ikut usaha ilegal gitu,, untung aja akhirny dia brhnti dan mulai usaha yg bner dn akhirny ktemu gwe lagi,,,
    ><

  77. aku seneng kakak uat jinki side nya :”””””””””)))))))
    jadi kita tau gimana pikiran jinki dan gwiboonya :”””)

    TUHKAN ENER APA FEELINGKU!!!!! yang ngirim email terakhir itu si Onew kan!!!!! soalnya agak aneh masa jjong bilang “sekolahlah dengan benar. akankubuatkan kau komedi putar!” gitu hahahaha

    seneng banet pas bagian onewbbilang “kau suka komedi putar nya, BOnnie?”
    tapi sayang kenaa adegan mereka pelukan dan ciumannya di skip padahal itu pemanis banget loh kak:””)

  78. Onew pov lebih kelam ya. Tp tetep kurang kelam pekerjaannya (?).

    Mau ff kelam begini lagiiii. Hehehheh.

  79. oh.. ini onew pov nya ya.. nggak taunya mereka sama sama mencari keberadaan masing”.. dan nggak taunya salah satu email jjong itu ditulis ama si onew.. si onew juga udh cinta ama boonie sejak dulu.. ama janji ntar mau bikinin dia komedi putar.. akhirnya terwujud 🙂

Tinggalkan Balasan ke Vemi Batalkan balasan