(FF SHINee JUST FOR FUN) LONG TRIP

Main Cast: Gey ßahahahahah

Support cast: baca aja nanti..^^

Genre: (?)

Rating: NC 21 ahahahahahah bo’ong deng..general kok..

 

FF TERGEJE YANG PERNAH AKU TULIS> AHAHAHAHAHAH

 

BUKAN KONSUMSI PUBLIK! HANYA TEMANKU SAJA. TOH KALIAN GAK BAKAL MENGERTI.

 

Annyeonggggg~

Lagi bete! Makannya nulis ini..

Terinspirasi dari saran Seo yuri Nugraha dan sebagian dari mimpi-mimpiku.. bagi yg sudah pernah baca FFku dr awal, pasti akan mengenal cast2 yg akan mencuat tiba-tiba..kekekekeke

 

Tujuan utamaku mebuat FF geje ini adalah untuk memperkenalkan diriku lebih dekat kepada teman-temanku yang rajin membaca FFku..

Dan juga, melalui FF inilah aku ingin menceritakan beberapa mimpi yang pernah terjadi dalam hidupku. Jadi cerita ini asli dari mimpiku, tapi ditambahkan beberapa addlib.

 

Kalau tak mau baca ya tak usah baca..gak RCL juga gpp..eheheh

Author POV

Sakiiiiittttttttttttt…. Perut melilit, kepala pusing, mual pula..

“HAT’CHHIIIIIMMMMM!!!!”

Isshhhhh!! Lengkap sudah..

Sanmag dan tunzalos yang bertengger di atas meja terlihat sangat menggoda. Menawarkan berkurangnya rasa sakit yang dijamin akan jika aku meminumnya..

Yasudahlah..minum saja obat mag dan obat flu ini. lagipula tak ada ruginya.. bahkan obat flu ini sangat berjasa karena sudah mengantarku berkali-kali menemui onew dan kawan-kawan..

GLEK~ GLEK~

Menelan tablet obat flu terlebih dahulu..karena rasanya pahit tak tertolong, menegak habis satu gelas air putih. Kupandangi tablet obat mag.. perlukah?? Ah! Telan saja.. daripada perutmu perih..

GLEK~

Hanya dengan satu tegukan, tablet mag ini sudah masuk sempurna keperutku..

Tablet favoritku karena rasanya tidak begitu pahit.. yahh..dibandingkan dengan obat flu, obat deman, obat batuk, dan vitamin 500 gr..

Kujatuhkan tubuhku dikasur. Membenahi posisi bantal agar nyaman dikepala.

Belum mengatuk. Aku membuka selfon flip berwarna shocking pink yang beberapa keypadnya sudah terkelupas. Tidak ada notif baru, ataupun status yang menjanjikan jika aku mengomentarinya. Keluar saja dari facebook, mulai membuka WPku.. haahhhh…pengunjungnya masih sekitaran 140.. lumayan..

Bosan. Kututup selfonku, menaruhnya disamping bantal. Kuambil kartas-kertas hasil printout. Sudah kebiasaan.. aku akan mencetak FF favoritku, sehingga aku dapat membacanya berulang-ulang.

Venustrophia karya Wiga.. love this FF so much! Hari masih siang.. but I don’t care.. baca saja sampai part 4..maka tidak akan basah.

Baru saja membaca sampai part 2 tapi mataku sudah berat. Kupaksakan membuka lebar-lebar mataku, masih ingin membaca FF favoritku. Tangan terasa lemas, kepala menjadi ringan, beginilah efek dari obat flu.. kantuk!

//

“Gey! Udah bikin outline?”

Aissshhh!!! Tak bisakah outline jangan dibawa kedalam mimpi??

“Hmm~ males..hehehe..”

Jawaban dari hati yang paling dalam. Sungguh malas membuat outline yang tak kunjung di ACC oleh dosenku tercinta.

“Aku juga lieur eung.. gak ngerti cara bikin outline..”

Sudah kuduga pasti nene berkata demikian..ehehehehe..lieur hanya alasan, dia juga pasti malas. (lieur=pusing)

“Ya udah ne, bikinnya di kosan muti ajah.. besok, sekalian tanya sama marni..”

Drrtttt~ drrrrtttt~

“Ne! hape kamu bunyi noh!”

Aneh.. kenapa selfon esia nene ada disaku celanaku?? Aku angkat saja? Lagipula nene sudah menghilang entah kemana.

“Hallo??”

“Minho?? Ah iya.. aku juga kangen..hehehe..”

“Ulang tahun Taemin?? Okeh! Aku pasti dateng!!”

Kututup selfonku, ah.. maksudnya selfon nene yang ada disaku celanaku. Senang tak terkira ternyataMinhoyang menelefon, mengajakku merayakan ulang tahun Taemin. Kalau begitu, aku harus mencari kado ulang tahun Taemin. Sepertinya aku harus menemui Key untuk meminta saran kado apa yang cocok untuk uri Taeminie..

“Palli!!!”

Entah sejak kapan Key sudah berada disampingku. menarik lenganku menuntunku entah kemana. Key terlihat lebih cantik, lebih langsing dan lebih pink.

“Key! Toko yang disana bagus..warna cat dindingnya saja krem dan baby pink. Pasti didalamnya banyak hadiah yang cocok untuk Taemin..”

Key mendongkak kearahku. Mengerucutkan bibirnya dan menatapku intens (?).

“Nugu? Siapa yang kau panggil Key??”

Aku tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun, hanya menunjukan telunjukku kearah wajah Key.

“Ya! Aku bukan Key!! Aku Gwebon!!! Aisshhhh!!! Bukankah kita sudah sering pergi ke salon bersama??”

Ohhh!! Pantas saja rambut Key lebih panjang.. ternyata..

“Mianhe Gwebon..”

Oohh..jadi seperti inikah rasanya berhadapan dengan Gwebon dari negeri ‘Barby sitter’?? Karismanya.. membuat bulu kudukku merinding. Mata dan bibirnya sama-sama tajam, jarinya lentik dan warna rambutnya mencolok.

“Palli Gey!!!”

Key berlari menuju suatu tempat. Tidak lagi menggandeng tanganku sehingga aku tertinggal jauh dibelakangnya.

Kakiku terasa berat. Seperti ada yang membenamkannya didalam tanah. Aku semakin frustasi karena sekuat apa pun aku mencoba berlari, hasilnya hanyalah gerakan slow motion mengejar Gwebon. Menyedihkan sekali.

Lalu kuputuskan untuk berjalan. Ternyata berjalan lebih cepat daripada berlari. Aku mencoba mencari jejak Gwebon. Tapi yang kutemukan hanyalah toko-toko yang sudah tutup dan angin yang berhembus membuat beberapa daun berjatuhan mengotori jalanan Ciwalk. (*Ciwalk= Cihampelas Walk. Salah satu pusat hangout diBandung)

Menyerah saja. Tidak ada toko yang buka. Lebih baik aku pulang kerumah.

Langit sudah gelap. Jalanan Cihampelas semakin mencekam dimalam hari. Tukang gorengan pun terlihat seperti pembunuh bayaran.

“Noona!!”

Aku menoleh kebelakang karena mendengar suara yang tidak asing ditelingaku. Tubuhnya tinggi, besar, dan berlari kearahku. Angina membuat rambut tanggungnya menutupi sebagian wajahnya. Aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

“NOONA!!”

Aku sangat yakin noona yang dimaksudnya adalah aku. Aku berdiri mematung menunggunya menghampiriku. Dia semakin dekat, semakin dekat, dan huh?? Kemana rambut tanggung yang tadi menutupi wajahnya. Namja yang didepanku sekarang berambut pendek, terlihat lebih dewasa dengan jas hitam dan celana motif leopardnya.

“Noona! Gomawo sudah mau mapir kerumahku..”

Huh?? Bagaimana bisa aku sudah berada didalam sebuah rumah? Apa ini rumahMinho?

“Noona..silahkan duduk..kau mau minum apa?”

“Jus semangka!”

Tanpa tahu malu aku duduk disofa ruang keluarga rumahMinho.Minhohanya tersenyum dan berlalu menuju dapur.

…

Minholama sekali. Apa dia tidak mempunyai semangka? Tahu begini seharusnya aku meminta cola saja.

Aku beranjak dari sofa yang lumayan nyaman. Melihat-lihat beberpa foto yang terpajang di meja belajarMinho. Ajaib bukan? Sekarang aku sudah berada dikamarMinho.

Terdapat beberapa foto yeoja yang lumayan cantik.SandaraPark, Jooyeon After school, Jaekyung Rainbow, Hyomin T-ara, dan Taemin? Tapi kenapa rambut Taemin panjang?? Ahh.. mungkin dia Taeyon.

“Noona!!”

Prannnkkkk!!

Aku terperanjat saat melihatMinhomenjatuhkan nampan yang dibawanya. Dua buah gelas pecah dan cairan berwarna coklat kehitaman membasahi lantai kamarMinho.

“Minhokau tidak apa-apa?”

Miho masih terdiam menatapku. Apa aku membuat suatu kesalahan?

“Noona! Mianhe~”

Omo! Dadaku sesak! Tapi hatiku senang.Minhobegitu erat memelukku.

“Noona kau tidak meganggap mereka adalah yeoajchinguku bukan??”

Minhomasih memelukku. Pelukannya semakin erat. Sedikit kecewa karena bukang dino yang memelukku. Tapi rasanya tidak apa-apa. Bukankah memelukMinhoadalah kesempatan yang langka??

“Noona, hanya kau yang aku sayang.. yeoja-yeoja yang ada difoto itu hanyalah hiasan meja belajarku..kau percayakannoona?”

Senyumku semakin lebar. Karena hatiku semakin senang saatMinhomembelai dan mengecup jariku sambil menatap dalam mataku.

“Noona.. uang yang kau kirim minggu lalu sudah habis”

Mwoya?? Sepertinya aku kenal dialog ini.

“Uang apa?”

“Akhir-akhir ini banyak sekali keperluan sekolahku.. aku sudah kelas tiga.. banyak sekali biaya yang harus kukeluarkan..”

Minhomeraih tanganku, dia mulai bermain dengan jari-jariku yang ramping.

Aisshhhhh!!! Kenapa harus Minhodari ‘I do care u’ yang muncul! Si player ini pinter banget ngerayu noona. Uangku bisa habis dikurasnya.

“Kenapa cemberut noona?”

“Nothing!”

“Aigoo noona.. aku semakin gemas melihatmu seperti ini.”

DEG!

Minhosemakin mendekatkan wajahnya kewajahku. Membelai lembut setiap helai rambutku. Hembusan nafasnya terasa dikulit wajahku, hangat dan sejuk. Sekilas maatMinhomenatap mataku, seperti meminta izin untuk menyentuh bibirku. Bodohnya aku! Terbawa permainan si penggoda noona Choi Minho. Aku menutup mataku saat bibirMinhomulai begitu dekat dengan bibirku.

*Skip!

//

“Noona..kita sudahi dulu.. Yoogeun belum kumandikan..”

“Ohh.. ne.. gwenchana..”

Aku mencari cermin untuk memastikan bibirku masih utuh. Ah! Syukurlah.. tidak ada luka.

Sementara minho memandikan anak kami, aku mengendap-endap berusaha lari dari rumah ini. Aku teringat kalau aku harus menghadiri pesta ulang tahun Taemin.

“Ka Gea!”

Tiba-tiba saja aku melihat Desti memanggilku, melambai-lambaikan tangannya diantara teman-temannya.

“Desti!!”

Aku menghampiri Desti dengan sangat antusias. Tidak sabar mendengar kabar terbaru dari SHINee.

“Ka Gea ka Gea.. tahu enggak kalau Shinee mau keIndonesia??”

“Haahh!!!”

“Ihhh..beneran ka Gea..Aduh ini Desti juga setress mikirin si umma..ahahahah”

“Ahhh!! Tidakkk!! Ka Gea mau ketemu Jonghyun~”

“Mangkannya cepetan ka Gea kirimin email ke Arirang..Desti udah ngirimin..”

“Mau konser??”

“Gatau Desti juga..katanya mah yang ngadain kedubes gitu sama arirang.. katanya juga Gigut mau duet sama Shinee..”

“Beneran Des?? Aahhhhh~ enak banget tuh si Gigut..”

“Nih Desti udah kirimin format email buat ke arirang..cepetan ka Gea!!”

Panik! Panik! Panik mendengar Shinee akan keJakarta. Aku berlari mencari warnet terdekat.

Jari-jariku bergetar saat mencoba mengetik email. Berkali-kali aku kehilangan alamat email Arirang yang sudah diberikan Desti. Bukan hanya itu, computer yang kugunakan juga tiba-tiba mati.

BRAAAKKKHHH!!

Kesal! Aku menggebrak meja operator.

“Pak! Komputernya mati..”

Ternyata bukan hanya aku yang mengeluh karena computer diwarnet ini mati. Seornag gadis dengan seragam kotak-kotaknya memprotes kebijakan operator yang mematikan computer karena takut daya listriknya akan naik.

“Pokonya gak mau tahu! Ganti rugi!!”

Niatku yang ingin memarahi operator terurungkan. Gadis ini terlihat begitu sadis. Justru membuatku iba pada sang operator.

“Iya.. iya.. ini saya kasih voucher belanja sebagai ganti ruginya.”

Operator itu memberikan masing-masing satu lembar voucher belanja kepadaku dan gadis ini.

BRRAAAKKKKKHHHH!!!

“Masa cuma satu!! Gw mau dua!!”

Gadis sadis ini semakin menggertak operator dengan keras. Memukul telak sang operator.

//

Habis panik terbitlah kalap.

Lupa akan berita kedatangan Shinee keJakarta. Aku menelusuri tiap sudut supermarket dan mengambil barang-barang yang sangat ingin kubeli. Ditemani dengan Gadis sadis yang kutemui di warnet, aku mengambil beberapa coklat, banyak coklat. Yummy~

“Ya! Kenapa lo Cuma beli tomat!! Mana choki-choki gw?”

Mwo?? Gadis bau kencur ini berani membentakku?

“Beli aja sendiri.. punya dua voucher belanjakan??”

Aku menjauh dari gadis bengis ini. waalaupun bengis, tetap saja terlihat cute. Wajahnya mengingatkanku pada Taemin.

MWO!!!

Aku terkejut melihat isi keranjang belanjaku hanya berisi tomat. Bukankah tadi aku mengambil banyak coklat??

Kulihat gadis bengis mirip Taemin itu sedang membayar barang belanjaannya di kasir. Begitu banyak choki-choki dan coklat yang dibelinya. Aku rasa gadis itu membeli seluruh coklat yang ada disupermarket ini.

“Tunggu Woi!!”

Aku berlari mengejar gadis yang membawa kantung belanja penuh dengan coklat. Aku berlari tapi tidak kunjung sampai, bahkan mendekat satu meter saja sepertinya tidak. baiklah, relakan saja gadis itu raib beserta coklat-coklatnya.

Puukk~

Adasesuatu yang mengenai kepalaku. Tidak sakit, tapi cukup mengganggu.

Puukk~

Benda itu mengenai bagian belakang kepalaku. Itu berarti orang yang melempar ada dibelakangku. Dengan beringas (?) aku membalikkan badanku. Sontak aku terkejut melihat siapa yang melempar benda bulat berwarna warni kekepalaku. Seorang namja tampan, mata bulat, hidungnya pesek (tinggal dioplas kalo dah gede), pipinya menggemaskan.

“YOOGEUNN!!! Bogoshippoyo~”

Kupeluk erat tubuh pendek gembulnya. Aku tidak peduli walaupun ini ditengah jalan. Sejak kapan aku sudah berada ditengan jalan? Ah I don’t care e e e e e~

Aku mengambil beberapa bola warna warni dari tangannya. Kuajak Yoogeun bermain boomerang untuk melepas rindu (kesalahan bukan pada layar anda, dan juga bukan pada jari saya yang salah ketik, tapi emang dari sononya si bola berubah jadi boomerang).

Beberapa lemparan boomerang berhasil ditangkap Yoogeun. Yoogeun melemparkan kembali boomerang kearahku. tapi tiba-tiba..

Buukk!!

Sesuatu menimpa kepalaku. Saat tersadar bahwa ternyata sebuah batu yang sudah mendarat dikepalaku, aku menoleh kearah dari mana batu berasal.

Tidak pernah aku sesenang ini dalam hidupku (lebe!). Namja yang sudah mengisi hampir 75, 67 % hatiku akhirnya muncul dihadapanku. Namja yang paling tampan sedunia itu  menyeringai tidak jelas. Dibelakang namja pujaanku tersebut sudah berdiri beberapa namja dengan membawa batu ditangan masing-masing.

“SERANG!!”

Sadar akan sesuatu yang tidak beres, tanganku malindungi kepalaku. Melindungi kepalaku dari lemparan batu yang bertubi-tubi dari seorang namja yang teramat sangat aku cintai. Kepalaku tidak saki, tubuhku tidak sakit. Tapi hatiku yang sakit. Kenapa tega melempar batu pada istrinya sendiri?.

Semuanya menjadi gelap. Yang kulihat hanyalah Onew. Sedang menyalakan lilin pada sebuah kue ulang tahun.

Aku terus memperhatikan stu persatu lilin yang mulai menyala. Mulai menerangi ruangan dan membuat wajah Onew semakin jelas bersinar. Setelah selesai menyalakan semua lilin, Onew menoleh kearahku. senyumnya, seperti biasa, terlalu mesum. Matanya hilang, gigi kelincinya menawan (?).

“Noona! Jangan berisik.”

Huh? Jangan berisik kenapa?

Tiba-tiba

TREEEEETTTT!!!!!! *suara terompet ceritanya*

“SAENGIL CHUKKAE!!!”

Ulang tahun? Siapa yang ulang tahun?

Gadis yang memborong coklat tadi sudah tersenyum lebar memandangi kue ulang tahunnya.

“Gey EONNI!!”

Sebuah tangan dengan jari lentik menarik tanganku, membawaku mendekat kesebuah antrian.

Wajah jutek yang sudah sangat aku kenali tidak melepaskan genggamannya dari tanganku. Jarinya yang lebih lentik dariku membuatku putus asa. Rambut pirangnya sudah diikat keatas. Mata kucingnya menatap kesal ujung antrian yang lumayan panjang.

“Gwebon. Kita lagi ngantri apa?”

“Taeminie mau membagikan coklat.”

“Coklat???”

“Ne?”

Entah darimana coklat ditangan Gwebon berasal. Gwebon menggigit coklat mengemutnya seolah-olah coklat itu tak kunjung meleleh dimulutnya.

“COKLATNYA HABIS!! ANTRIAN DILANJUTKAN BESOK!!”

MWO?? Aku belum mendapatkan coklat!!!

Gwebon pergi dengan tamu undangan lainnya sambil membawa coklat ditangannya. Aku hanya bisa meratapi mimpi yang aneh ini.

“Eonni, ini bingkisan buat eonni.”

Sosok Taeminie membuatku membeku. Dia memberikan seluruh kue ulang tahunnya padaku.

“Gey Noona! Aku belum makan selama dua minggu.”

Tanganku bergetar hebat. Tiba-tiba aku ingin sekali pipis. Jonghyun berdiri didepanku, tetap tampan walaupun sudah melempariku dengan batu.

“Noona! Boleh minta kuenya?”

“Ne.”

Tanpa ragu aku memberikan kue ulang tahun Taeminie ketangan Jonghyun. Lebih baik aku kelaparan daripada dilempar batu lagi oleh suami mudaku.

-tamat-

Ahahahahahha..geje??

Bakar saja FFnya.

Kalo mau mutah, muntahin aja..kekekekekek