BSFC – FOUR SEASON

Four season

Judul: Four Seasons

Cast: Lee Taemin, Kim Gweboon, Lee Jinki, Choi Minho, Kim Jonghyun

Lee Sungmin & Lee Sunkyu, Kim Jaejong & Jessica Jung, Choi Sunghyun dan Han Gain

Genre: Comedy, Romance

Rating: General

Leght: One Shot (5617 words)

Late Autumn

Taemin’s POV

“Ahjumma, kau sedang memasak apa? Taemin mana? Harum sekali, boleh aku memakannya?” Gweboon eonni, entah kenapa dia senang sekali datang setiap jam 8 pagi ke rumah kami, merecoki umma yang sedang memasak lalu measuk ke kamarku, meloncat-loncat di kasur sampai aku mau bangun dan mandi.

“Gweboon-ah! Kenapa kau suka sekali memborong pertanyaan?” Umma ku bertanya sambil tetap fokus pada masakannya.

“Ummaku juga begitu” katanya cuek.

“Ahahaha, tidakkah kau ingin membangunkan Taemin?”

Sambil menyipitkan matanya, dia tersenyum licik sambil mengangguk pada ummaku. Sepertinya konspirasilah yang membuat Gweboon eonni selalu melakukan ini setiap pagi.

“Annyeong min-ah, ayo bangun”  Pembukaan yang selalu bagus.

“Kau tau kan? Bel sekolah berbunyi jam 10 tepat, tapi petugas bel selalu mebunyikannya 12 menit 17 detik lebih awal?” Wejangan rutin umum.

“Yeoja cantik memerlukan waktu kurang lebih 40 menit untuk mandi” Sepertinya aku tak mandi selama itu, aku tetap cantik.

“Dan satu jam penuh untuk berdandan” Aku juga tak mungkin berdandan selama itu, bedak macam apa yang menghabiskan waktu begitu lama untuk memakainya?

“Dan sekarang sudah pukul setengah sembilan, min-ah” Eonni, jam mu lebih cepat 10 menit -___-

“Dan min-ah, sepertinya…” Eonni mulai naik ke atas kasurku.

“Annyeong Eonni, aku sudah bangun” Aku cepat-cepat duduk sebelum dia memulai ritual anehnya.

Dia tertawa lebar “Good kid”

Membiarkan seseorang melompat-lompat di atas kasurmu saat kau sedang tertidur untuk membangunkanmu sungguh tidak mengenakkan, percayalah!

Sebenarnya aku selalu bangun lebih pagi dari kedatangan Gweboon Eonnie ke rumahku, Cuma aku sudah terbiasa direcokinya lebih dulu baru aku bangun s’sesungguhnya’. Gweboon eonnie juga sudah tau tentang kebiasaanku itu, tapi dia selalu berpura-pura tidak peduli dan tetap datang untuk menbangunkanku, hampir di setiap pagi.

***

“hai Ahjumma, kau makin cantik saja”

“kau diusir Gwe dari rumah?”

Namja itu tertawa “sepertinya dia PMS, jadi tugasnya dipindahalihkan kepadaku”

“kalian berdua bisa saja” aku mendengar Ummaku tertawa

“Dimana Taemin?”

“Dia tak pernah bangun sepagi ini” Umma berucap datar, tapi ku yakin Jonghyun Oppa masih tetap tersenyum lebar pada umma sebelum dia masuk ke kamarku untuk memulai misinya : Membangunkanku.

Kim Sibling itu selalu jadi petugas bangun pagiku, Sejak jadi tetangga mereka aku jadi terbiasa dibangunkan. Bedanya kalau Gwe Eonni membangunkanku dengan violence, Jong Oppa membangunkanku dengan sangat lembut.

“Tae, ayo bangun, kau tak mungkin membiarkan Gwe menyeretmu ke sekolah kan? Dia sedang PMS, dia bahkan memakan rotiku dan roti Appa-ku, karena umma meminjam lipstiknya”

Aku tertawa sambil duduk, bagaimana mungkin tidak, cerita lucu padamu dipagi hari, lebih dari itu yang membaca ceritanya tampan sekali, bisa apa aku?

“Belajarlah tertawa dengan bersuara” Jong Oppa mengacak rambutku

“Gwe ayo berangkat!” Jonghyun Oppa berteriak memanggil Eonni

“tunggu sebentar!” Gwe Eonni masih sabar

“Gweeeeeeee” Jong Oppa mengulangi lagi : sengaja

“TUNGGU!” Gwe Eonni : Mulai ganas

“Gweboon gweboon gweboon boon boon boon” jonghyun oppa masih mencoba : sangat sengaja

“JONGHYUUUUUUN, 5 MENIT LAGI KAU MATIIIIIIIIIIIIII!” Gweboon Eonni :Extremly buas

Aku dan Jong oppa tertawa dari atas mobil.

Kami sampai di sekolah, Gwe Eonni turun dari mobi lalu membukakan pintu untukku. Jonghyun oppa tersenyum mengacak rambutku lagi, sebelum Gwe Eonni langsung protes sambil mencubit tangannya. Jonghyun oppa baru saja merusak karyanya, itu kata Gwe Eonni.

“Aku berangkat dulu” Jong Oppa melambai

Aku mengangguk dan Gwe Eonni melengos, ngambek. Jong Oppa mengangkat bahu lalu menginjak pedal gas mobilnya.

“baiklah Min-ah, kau masuk lah lebih dulu, ini bekalmu kalau ada apa-apa jangan segan-segan menelponku” Aku mengangguk sedikit, Eonni sudah mengulangi kalimat itu ribuan kali sejak pertama kali aku dan dia pergi sekolah bersama. Gwe Eonni lalu berjalan menjauhi kelasku menuju kelasnya.

Ah, pelajaran pertama hari ini adalah matematika, kesukaanku. Waktu aku kecil, Oppaku selalu mengajariku bagaimana matematika, Oppa selalu membuat gambar-gambar aneh, atau memberi nama-nama aneh untuk setiap pelajaran yang sulit. Aku selalu ingat kalau menurut Oppa angka 2 adalah Ayam yang Sexy.

Aku merindukan Oppa tiap kali belajar Matematika, bukan! aku merindukannya di pelajaran apapun. Oppa selalu mengajariku, Oppaku adalah siswa yang cerdas. Hanya saja, sejak hari itu aku sudah tidak pernah bertemu Oppaku lagi. Ini adalah tahun ke 9 tanpa Oppa dan Appa disisiku.

Dulu, waktu masih kecil aku sering bertanya pada Umma tentang kapan aku bisa bertemu mereka lagi, Umma hanya tersenyum sambil bilang “nanti”. Umma selalu menjawab hal yang sama, semakin besar aku tidak pernah bertanya lagi. Aku tau Umma juga sangat merindukan Appa dan Oppa, Cuma Umma juga tak tau apa yang harus dia lakukan untuk membuat mereka berdua pulang. Umma dan Appa tidak bercerai, tidak pernah. Mereka berdua saling mencintai dan kami harusnya hidup dengan sangat bahagia, kakekkulah yang menghancurkan semuanya. Sejak saat itu, Umma bekerja lagi, karena aku tau dia lelah, aku mulai terbiasa tak merecoki Ummaku dengan apapun. Aku lebih suka diam, aku lebih suka menyendiri. Hanya Gwe Eonni dan Jong Oppa temanku.

Astaga, apa aku menangis?

Aku cepat-cepat mengahpus air mataku. Aku tak mau ditertawai oleh orang-orang itu ditambah, Gwe Eonni akan memarahiku karena merusak make up ku.

“Hey idiot!” aku merasakan seseorang menarik bajuku, aku diam saja.

“Seharusnya kau tak bersekolah disini, kau sekolah disekolah orang dengan keadaan jiwa tak beres saja!” Kali ini, dia menarik rambutku.

“kau itu menjijikkan” dia mulai menuang air kopi di kepalaku, aku masih tetap diam.

“YA! APA YANG KAU LAKUKAN?”

Suara itu, suara yang sangat ku hafal : Gwe Eonni.

“Hey Gweboon, mengapa kau berteman dengan orang dengan keterbelakangan mental seperti itu”

Gadis itu tertawa merendahkan aku. Gwe Eonni juga tertawa lalu mengeluarkan kotak pensil pink polkadot miliknya. Semua orang tak mengerti apa yang Eonni lakukan hingga akhirnya dia menemukan gunting lalu mengeluarkannya.

Eonni mendekat pada gadis tadi lalu menarik rambutnya, dan mengguntingnya. Strike : Gwe Eonni menang telak.

“untuk rambut adikku yang sudah kau acak-acak!” dia berjalan lalu menarikku keluar kelas, pulang.

***

Gweboon’s POV

Taemin selalu begitu, wajahnya selalu datar, luka sesakit apapun dia Cuma akan diam tak menunjukkan sakit apa-apa. Kalau dia merasa senang, dia hanya akan tersenyum seadanya, tak pernah lebih. Meskipun dia cantik, meskipun wajahnya lembut, tapi hatinya menyimpan banyak luka dan dendam.

“Aku fikir, kehilangan Oppa dan Appa adalah hal terburuk yang dapat terjadi dihidupku” dia menatap kaca dengan tatapan kosong, aku masih terus menyisirkan rambutnya yang baru saja kering setelah kucuci karena perbuatan yeoja bodoh di sekolah tadi.

“aku tak mengganggu siapa-siapa kan Eonni? Aku Cuma diam, aku bahkan tak bicara dengan siapapun di sekolah” dia masih menatap bayangannya sendiri di cermin, tanpa ekspresi apapun. Baru ku sadari, kesedihan yang berlebihan dalam waktu yang lama akhirnya akan membuat mu mati rasa.

“Aku melihat kakekku menembaki lengan ibuku, aku ingat dia mengikat Oppa dan memukul Appa hingga pingsan lalu menyeret mereka berdua ke mobil, aku ingat dia berjalan menginjak teddy bear ku tanpa menoleh pada aku yang menangis, Eonni. Aku memanggilnya, menangis memohon agar dia tak mencuri Appa dan Oppaku tapi dia membiarkan aku yang waktu itu masih sangat kecil dan dia Cuma berlalu” Taemin mulai tersenyum sinis, senyum yang menunjukkan lukanya yang menganga.

“Umma ku berdarah-darah, aku yang berlarian memanggil taxi tapi mereka tak mau berhenti, Eonni. Waktu itu hanya ada satu orang anak laki-laki, dia memanggil appanya dan appanya lah yang membawa ummaku ke rumah sakit”

“aku fikir, semua itu sudah cukup Eonni. Tapi, ternyata hingga hari ini mereka tetap mem-bully ku. Aku lelah, Eonni” kembali pada ekspresi awal wajahnya, datar, lelah.

“sudah, rambutmu sudah rapi, ayo tidur!” aku membimbingnya ke tempat tidurnya.

Tenang Min-ah, ku tak akan pernah meninggalkanmu.

“Eonni, Aku berherap waktu itu kakek juga menembakku, agar aku mati, jadi hidup tak akan semengerikan ini”

Kata-katanya membuatku menangis, tapi Taemin tersenyum, tersenyum dengan matanya yang basah, Taemin menangis dalam senyumnya.

Sembilan tahun yang lalu mereka pindah kesini, sebelah rumahku. Ummaku bilang, aku harus baik pada Taemin. Aku menurut saja, karena Oppaku juga setuju untuk berteman dengannya, lagipula Taemin juga buka orang yang jahat. Umma tak bercerita apa-apa tentang Taemin dan Sunny ahjumma, ibunya. Cuma sesekali saat Sunny Ahjumma lelah dia sering bercerita tentang Taemin dan keluarganya padaku dan Oppa. Sejak tau, aku dan oppa berjanji untuk melindungi Teamin selamanya.

“Oppa, hari ini Taemin dikerjai lagi oleh teman sekelasnya” aku merebahkan diriku di atas tempat tidur oppaku, wangi~

“Hmmm?” Oppa yang tadinya sedang fokus membaca  mulai mengalihkan pandangannya padaku

“iya, dia merusak rambut Taemin”

“apa Taemin menangis?”

“Dia tak menangis waktu temannya merusak rambutnya, dia menangis karena mengingat Oppa dan Appanya”

Jonghyun Oppa menatapku, dia kelihatan sedih. Dia selalu memasang tampang seperti itu tiap kali mendengar hal yang sedih tentang Taemin, apa dia menyukai Taemin?

“boon~ seharusnnya kau bersyukur!”

“bersyukur apa?”

“setidak kau tak kehilangan Oppamu yang tampan ini!”

Aku mencibir “aku bersyukur!”

“kenapa kau membully ku kalau kau bersyukur?”

“kau yang selalu menggodaku!”

Dia mengangguk, mengangkaat bahu lalu kembali pada bukunya lagi.

“kau membaca apa, Oppa?” aku mengintip tapi dia segera menyembunyikan bukunya.

“privasi!”

“kau membaca yadong? Akan ku kadukan pada Appa!”

“aku tidak membaca yadong!”

“kalau tidak kenapa kau sembunyikan?”

“aku lebih suka menonton dari pada membaca yadong!” Pervert Jonghyn!

“OPPAAAAAA!!~” dia teratawa terbahak-bahak menatap mukaku yang memerah

“Kau yadong!”

Aku bergegas keluar kamarnya.

“Gweboon tunggu!” Oppa memanggilku lagi

“apa?”

“kau kenal Minho? Adik kelasku”

Tentu saja aku mengenalnya, aku sudah lama menyukainya. Dia tampan sekali!

“ya, aku kenal”

“dia menanyakan nomer handphone Taemin padaku!”

APA???

***

Hi Taemin, ini Minho. Besok pagi aku akan menjmputmu J lagipula cuaca sudah mulai dingin, jadi kau tidak boleh terkena angin.

Jadi Jonghyun Oppa memberikan nomer Taemin pada Minho-ku? Tidakkah Oppa tahu kalau aku menyukaai Minho sejak lama?

“Eonni, apa yang harus aku lakukan?”

Taemin menanyakan pendapatku soal pesan yang baru saja diterimanya. Aku senang seseorang berusaha mendekatinya, tapi kenapa harus Minho-ku?

“Eonni?”

Aku tak tau Taemin, aku tak bisa. “aku pusing, aku pulang dulu” aku dapat merasakan tatapan Oppa menghujamku, tapi aku memilih untuk tidak peduli.

“aku mengenalnya, dia adik kelasku, dia baik kau iyakan saja tawarannya” Jonghyun oppa menatap Taemin, kenapa Oppa lebih memilih mendukung Taemin?

Author’s POV

Taemin tidak mengerti tapi dia tertarik dengan namja Minho itu, dia terus bertanya pada Jonghyun. Ada yang tak dia sadari, dia melewatkan sesuatu di mata Jonghyun. Jonghyun pun terlalu hebat menyembunyikan perasaannya.

“dia sangat tinggi! Kau tau, dia harus menunduk melewati gerbang sekolah” jonghyun memeregakan tinggi Minho dengan tangannya

Taemin tertawa, masih dalam diam “kau bohong! Dia bukan pohon kelapa kan?”

Jonghyun tersenyum “ya begitulah, dia juga lumayan tampan, satu level di bawahku, ani~ bukan, tiga level”

“sepertinya kau 10 level lebih tampan” Taemin menatap Jonghyun dalam-dalam

Jonghyun tertegun “ah, yasudah, kau istirahatlah! Aku mau pulang dulu” Jonghyun meletakkan tangannya di kepala Taemin, Taemin mengangguk.

“Oppa, apa aku melakukan kesalahan?”

Jonghyun menatap Taemin tidak mengerti

“apa Gwe Eonni marah padaku?”

Jonghyun menggeleng “tidak, dia kan memang sedang PMS, dia tak mungkin marah padamu”

Taemin bergegas menyemprotkan sedikit Perfume ke tubuhnya, Ummanya baru saja memanggil. Hari ini Gweboon tak membangunkannya, Jonghyun yang menggantikan.

“Anyyeong Taemin-ssi, aku Minho” seorang namja membungkuk memberi salam pada Taemin, namja itu tinggi, tampan. Jonghyun kalah tinggi dari Minho “Ayo berangkatlah! Jangan lupa bawa payung!” Umma Taemin menyerahkan sebuah payung pada Taemin.

Taemin mengambil payung yang diberikan ummanya lalu memeluknya, dia juga meminta izin pada Jonghyun sebelum mengisyaratkan pada Minho untuk segera berangkat.

“Jong, padahal aku berfikir kau menyukai Taemin” Umma Taemin menatap Jonghyun, Jonghyun tersenyum hambar.

“Apa maumu?” Gweboon menyemprot Jonghyun saat dia baru saja akan melangkahkan kakinya ke ruang tamu

“Mauku?”

“Jong ayolah, kau tau apa maksudku! Kau tau kalau aku menyukai Minho, kau bahkan tau perjuanganku untuk mendapatkan Nomor Telepon Minho! Kenapa kau mendukung Minho dengan Taemin, siapa yang sebenarnya adikmu?”

“Biarkan saja” Jonghyun tersenyum menatap Gweboon

“sudahlah, kau tidak mengerti!” Gweboon melangkah jengkel, marah besar pada Jonghyun.

Jonghyun hanya menatap nanar punggung gweboon yang berjalan menjauhinya, tersenyum pahit. Ia bergegas menuju kamarnya mengambil backpack nya yang sengaja ia tinggalkan di kamar.

“ah, Jong kau masih disini?” Ummanya menyentuh pundak Jonghyun

“Annyeong Umma, iya aku sengaaja datang terlambat” Jonghyun tersenyum

“Gweboon marah padamu?”

“tidak, dia Cuma PMS” Jonghyun tersenyum lebih lebar, menunjukkan barisan giginya yang rapih

“kau tidak makan dulu, nak?” Jessica menawarkan Jonghyun untuk makan

“tidak usah Umma, aku sudah terlambat, bye~” Jonghyun mencium pipi Ummanya lalu bergegas berlari menuju mobilnya.

“ah” Taemin memegangi kakinya, lutunya memar dan kakinya berdarah. Bagaimana tidak, seseorang baru saja mendorongnya ke dalam got.

Jungah, yeoja menor itu sengaja menyenggol Taemin dengan keras sehingga Taemin terjatuh ke dalam got, kakinya menjadi korban.

Taemin tersenyum melihat Gweboon mmelangkah kearahnya, tapi gweboon Cuma lewat tanpa menoleh padanya. Bukan Cuma Taemin yang heran, Jungah pun melongo menatap Gweboon, padahal tujuannya adalah Gweboon melalui Taemin.

“Ya, Kim Gweboon! Kau sudah berhenti menjadi baby sitter yeoja idiot ini?”

Gweboon terus berjalan tanpa menoleh.

“YA GWEBOON!”

Gweboon menghentikan langkahnya “apa maumu?’ Gweboon bertanya, datar.

Jungah menor takjub melihat Gweboon, dia tak pernah membiarkan siapapun selamat jika berani menyentuh Taemin, tapi hari ini dia berbeda.

“sudahlah, jangan menggangguku!” gweboon berlalu

Jungah menoleh pada Taemin, lalu mengulurkan tangannya “Sini ku bantu! Kasihan sekali kau”

Taemin tanpa ragu-ragu  menjabat tangan Jungah, tiba-tiba Jungah melepaskan tangannya.

“Ups, aku berubah fikiran” Jungah menor membuat Taemin kembali terjatuh kesakitan

Taemin mengginggit bibirnya, kakinya nyeri sekali.

“Taemin~” Minho sudah berdiri tepat di depannya saat ia baru saja akan melangkah keluar dari gerbang sekolahnya, dia sudah berdiri disana cukup lama untuk menunggu Gweboon, tapi Gweboon tak kunjung datang. Minho hanya iseng lewat disana karena dia tau biasanya Taemin sudah pulang pada jam itu. Tapi tidak, dia melihat seorang Yeoja berjalan terseok-seok, dan dia yakin itu Taemin.

“Minho-ssi” Taemin menatap Minho gugup.

“Kakimu kenapa?”

“apa? Kakiku? Kenapa dengan kakiku?” Taemin menjawab dengan gugup

“kakimu memar Taemin” Minho mencubit hidung Taemin

Pipi Teamin memerah, dia tak suka dekat dengan siapapun. Cuma, Minho-ssi ini berbeda. Taemin juga tidak tahu dan tidak mengerti, tapi berada di dekat Minho-ssi itu menyenangkan hatinya. Taemin menikmatinya saja.

“biar aku yang mengantarmu pulang!” Minho membantu Taemin berjalan

Mereka melewati gerbang sekolah dan tanpa sadar Taemin tersenyum “kenapa kau tersenyum?” Minho menatapnya heran

“ternyata Jong oppa berbohong!”

“berbohong apa?” Minho semakin bingung

“ternyata kau tak setinggi itu” Taemin menunjuk gerbang sekolahnya

“apa?”

“kata oppa kau harus menunduk melewati gerbang sekolah” Taemin tersenyum

-______________-

Minho sibuk bernyanyi kecil sambil tersenyum sendiri.

“Ya! Kau kenapa? Otakmu rusak” seseorang menatap Minho aneh

“Hyuuuuuuuuung” Minho menghambur memeluk orang itu, dan orang itu terbelalak risih

“Apa yang kau lakukan pabo?” dia memukul kepala Minho dengan tangannya

“Dia cantik sekali, hyung!” Minho bercerita dengan penuh antusias

“siapa? Kau bertemu tante-tante?”

“bukan hyung! Adikmu!” Minho menatap Jinki kesal

Gweboon’s POV

Jonghyun baru pulang dari rumah tetangga sebelah, kau tau maksudku~ Taemin. Jonghyun memang perhatian sekali dengannya, aku tidak mempermasalahkan itu, toh bagi kami berdua Taemin sudah kami anggap sebagai adik kami sendiri. Dia sudah jadi bagian dari hidup kami berdua sejak pertama kali kami bertemu, dari saat dia seperti orang yang Phobia dengan segala jenis hal, sampa akhirnya dia sudah terbiasa dengan keramaian, dari saat Taemin acak-acakan, hingga dia sudah tau bagaimana berdandan. Aku suka dan menyayanginya, aku tau betapa sedihnya hidupnya. Ummanya yang sibuk, serta Appa dan Oppa nya yang menghilang. Mereka bisa saja bertemu, tapi Sunny Ahjumma bilang, mereka tidak ingin kejadian mengerikan seperti waktu Taemin kecil itu terulang kembali. Sunny Ahjumma bilang, dia tidak ingin Taemin nya yang sekarang berubah murung seperti dudlu lagi. Meski sampai hari ini Taemin belum bisa tertawa lepas, tapi itu sudah jauh lebih baik.

Tapi, kali ini keterlaluan, aku sudah menyukai Minho dari tahun pertamaku di SMA, waktu itu Oppa menyuruh Minho membelikannya Ice Cream~ Senioritas, Minho yang notabene siswa baru tentu menurut saja. Dan waktu itu, akulah yang menerima Ice Cream untuk Jonghyun. Tuhan` Dia tampan sekali. Taemin itu tidak tahu menahu soal dia, bagaimana mungkin Minho tertarik pada Taemin? Dia tahu Taemin dari mana? Kenapa Pervert Jonghyun itu lebih mendukung Taemin? Apa dia tidak menganggapku adiknya?

Marah? Tentu saja aku marah! Taemin tak tahu betapa sering aku kena marah oleh Umma karena selalu pulang telat demi mendapatkan nomor telepon Minho! Bukannya aku kejam, aku hanya merasa tak adil, bukankah aku sudah memberikan banyak pada Taemin?

Author’s POV

Jonghyun datang saat Umma Taemin sedang mengompres kaki Taemin yang memar. Jonghyun menatap Taemin sedih, dia bingung, apa salah Taemin sebanyak itu hingga ia harus membayar mahal sekali?

“Tae, bagaimana keadaanmu?” Jonghyun duduk di sisi tepi kasur Taemin.

Umma Taemin menatapa Jonghyun dengan senyum lemah, kontras sekali dengan Taemin yang tersenyum cerah, dia memang selalu tersenyum cerah pada Jonghyun.

“aku baik-baik saja, oppa. Tenang saja!” Taemin mengacungkan jempolnya pada Jonghyun, berusaha meyakinkan Jonghyun kalau dia memang baik-baik saja, padahal kakinya memar sekali.

“Jangan bohong!” Jonghyun menyentuh hidung Taemin dengan telunjuknya

“aku tidak bohong, Oppa yang bohong!”

“bohong apa?”

“Minho-ssi tidak perlu menunduk untuk melewati gerbang sekolah!”

Jonghyun kaget dan seketika tertawa, Umma Taemin juga ikut tertawa. Taemin juga tertawa, tawa yang untuk pertama kali memperlihatkan gigi-ginya yang rapih. Tak satupun disana yang mengerti, kecuali Jonghyun bahkan diri Taemin sendiri. Itu adalah pertama kalinya Taemin tertawa sambil mmemperlihatkan giginya, berarti hari ini adalah hari paling bahagia bagi Taemin sejak mereka pindah ke rumah ini. Dan itu semua karena, Minho. Hati Jonghyun mendadak nyeri.

“tidurlah!” Jonghyun tersenyum pada Taemin, Umma Taemin membantu Taemin membantunya memasangkan selimut.

“selamat tidur nona manis” Jonghyun tersenyum teduh pada Taemin

“baiklah Jonghyun manis” Taemin memeletkan lidahnya lalu cepat-cepat menutup matanya

“Jong, Gwe marah pada Taemin?” Sunny bertanya pada Jonghyun

“tidak ahjumma, dia hanya sedang tidak enak badan!”

“aku fikir Gwe marah, sudah 3 hari Gwe tidak kesini, apa karena Minho? Gwe menyukai Minho?”

Jonghyun gugup tak tau harus menjawab apa

“Padahal aku dan Taemin fikir, Jinki akan cocok dengan Gweboon” Sunny tersenyum menatap Jonghyun

Jonghyun terbelalak kaget, dia fikir Sunny akan marah, ternyata itu semua tentang perjodohan. Jonghyun tertawa garing.

“Jong, kau yakin kau tidak menyukai putriku?”

Strike, kali ini Jonghyun benar-benar tidak tahu harus menjawab apa.

First day of winter

Hari ini Taemin tidak masuk sekolah. Dokter bilang, Taemin lebih baik beristirahat di rumah. Jonghyun sudah datang tadi pagi, hanya untuk memastikan keadaan Taemin lagi. Tapi dia tak membangunkan Taemin, dia tak tega membangunkan Taemin yang sedang tertidur pulas. Taemin selalu bangun lebih awal, Jonghyun tau itu. Hanya saja pagi ini, Taemin memang tertidur pulas, tidak pura-pura tidur. Sunny sengaja libur kerja hari ini.

Taemin duduk di depan jendela kaca kamarnya, melihat keluar rumah hamparan salju putih yang mulai menutupi jalan, dan taman bunga Ummanya.

“Hai, Taemin!” suara namja yang Taemin kenal

“Minho-ssi!” Taemin tersenyum lebar

“bagaimana kau tau? Padahal aku ingin memberimu kejutan!” Minho pura-pura cemberut sambil menyembunyikan Teddy Bear putih besar yang dia bawa, rencananya tadi Minho ingin seperti yang di Film romance, nanti boneka besar akan mucul di belakang Taemin, lalu boneka itu bicara~ tentu saja Minho yang jadi pengisi suaranya, lalu Minho akan mengucapkan kata-kata manis dan Taemin akan tersipu. Namun Minho sendirilah yang merusak rencananya, karena dia tak kuat untuk tak menyapa Taemin, tentu saja Taemin mengenali suaranya.

“Boneka itu untukku, Minho-ssi?” Taemin menunjuk boneka yang dibawa Minho

“Tentu saja!” Minho malu-malu menyerahkan boneka itu

Taemin bermain dengan boneka yang baru saja diserahkan Minho padanya, Taemin cantik sekali.

“Taemin, maukah pergi denganku tanggal 14 nanti?”

Tanggal 14? Hati Taemin berdetak kencang

“baiklah”

“Minho-ssi, Kenapa kau ada disini? Kau membolos?”

“ahahaha, aku fikir kau tak akan menanyakan itu” Minho menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

“Kau nakal sekali untuk membolos” Taemin pura-pura marah pada Minho

“aku merindukanmu, dan aku langsung saja kesini”

Pipi Taemin memerah, mereka berdua tertawa-tawa lagi. Jonghyun menatap mereka nanar dari pintu kamar Taemin, Jonghyun menyesali keputusannya untuk bolos. Dia melangkah keluar dari rumah Taemin. Tunggu~ Taemin tertawa dan bersuara?

Jonghyun menyadari satu hal, dia patah hati. Jonghyun melangkah menjauh.

“Taemin-ah, ayo makan dulu! Ajak Minho juga, Makanannya sudah siap!” Sunny mengajak Taemin dan Minho

Taemin dan Minho muncul lalu duduk di kuris meja makan mereka.

“Tae, apa kau melihat Jonghyun?” Sunny mencari-cari Jonghyun di ruang tamu

“Jonghyun Oppa? Apa Oppa kesini?”

“Iya, tadi katanya mau menemuimu” Sunny terlihat bingung

Taemin segera berlari mengitari rumahnya mencari Joghyun, rambutnya yang panjang bergoyang-goyang mengikuti langkah kakinya. Minho menyadari kalau Taemin cantik sekali, Cuma mengetahui kalau dia begitu excited mencari Jonghyun, Minho patah hati.

Ah, Taemin hari ini baru saja mematahkan hati dua namja tampan.

“Umma, tidak ada Oppa di sekitar rumah kita” Taemin sesak nafas sehabis berlari

“yasudah, mungkin dia pulang ke rumahnya, kalian makanlah!” Sunny mempersilahkan mereka untuk makan, entahlah tapi Minho kehilangan selera makannya

“hyung” Jonghyun duduk di depan meja kerja Jinki

“Jong, kau bolos?” Jinki menatap Jonghyun heran

“aku mau mengaku!”

“mengaku apa?”

“aku menyukai adikmu!”

“APA??” Jinki terbelalak kaget

“aku menyukai Taemin dari pertama aku bertemu dengannya” Jonghyun menjawab datar sambil memutar henphone di tangannya

“kau menyukainya kenapa kau membiarkan Minho mendekatinya?”

“aku baru menyadari semuanya setelah Taemin menyukai Minho” Jonghyun menatap jari-jarinya

“Taemin menyukai Minho?” Jinki menatap Jonghyun serius

“iya, aku jamin!” Jonghyun mengangguk sambil memasang tampang cuek

Jinki larut dalam kata-kata Jonghyun, adiknya sudah mulai menyukai seorang Namja, dia pasti sudah besar sekarang. Sudah tahun kesembilan baginya tanpa Umma dan adiknya, dia merindukannya. Jinki belum pernah bertemu Taemin lagi setelah kejadian ‘mengerikan’ waktu itu. Pasti Taemin tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, tak mungkin namja tampan seperti Jonghyun dan Minho menyukainya.

Jinki sedikit menyesal menyuruh Minho mendekati adiknya, dia sama sekali tak tahu tentang perasaan Jonghyun pada Taemin. Yang Jinki tahu hanyalah Taemin bertetangga dengan Jonghyun, hanya itu yang Jinki tahu. Jinki melakukan semua rencananya hanya untuk bertemu dengan Umma dan Adiknya. Tapi Jinki menyurh Minho karena dia tak yakin apa yang dilakukannya benar, Kakeknya baru saja meninggal, meninngalnya Kakeknya berarti kebebasan. Appanya sedang sakit, Dia tak bisa kemana-mana. Sampai sekarang Jinki tak pernah tau apa yang membuat kakeknya begitu membenci Ummanya.

“Hyung, apa Minho juga menyukai Taemin?” Jonghyun menatap Jinki, kini tatapan Jonghyun bererti serius

“aku rasa iya, dia tak henti-hentinya tersenyum menceritakan tentang adikku”

Jonghyun mengulum bibirnya lalu tersenyum, datar.

Jonghyun baru saja sampai di rumahnya, entahlah hari ini melelahkan sekali. Dia cepat-cepat bergegas menuju kamarnya, ingin segera mandi.

“Oppa” Gweboon sudah duduk di atas tempat tidurnya

“Boon” Jonghyun tersenyum lebar, seolah-olah Gweboon tak pernah marah padanya

“Kau menyukai Taemin?” Gweboon mengangkat sebuah buku, lebih tepatnya diary Jonghyun, benda yang selama ini telah salah dinilai sebagai benda yadong oleh Gweboon

“kau membaca diaryku?” Jonghyun menatap Gweboon marah, Gweboon ketakutan

“aku hanya penasaran, aku.. aku minta maaf” Gweboon tertunduk

“baiklah, aku memang menyukai Taemin” Dia menatap Gweboon, lagi-lagi dengan senyum lebar

“Kau bodoh sekali! Padahal kau sudah menyukainya sejak lama, tapi kau malah membiarkan Minho mendekatinya, kau tau Oppa, kau punya kesempatan besar untuk mendapatkan Taemin, kau satu-satunya teman pria yang dia punya, aku tak mengerti jalan fikiranmu”

“well, baiklah boon! Aku menyukainya, Cuma aku tau baginya aku hanya sebatas Oppa, Oppa yang melindunginya, bukan Oppa yang akan dia jadikan pendamping hidupnya. Boon~ bandingkan kehidupan kita dengannya, dia bukan orang yang bahagia Boon. Dia melalui hidupnya sebagai orang yang terluka. Dia harus menunggu hingga kakeknya meninggal untuk bahagia, dan menunggu itu selama sembilan tahun, bisa kau bayangkan?”

Gweboon berusaha keras mencerna kata-kata Jonghyun barusan

“Aku hanya ingin memberinya kesempatan untuk bisa merasakan kebahagian lebih, aku tak tau tapi aku fikir mungkin Minho bisa. Dan semua ini bukan karena aku lebih menyayangi Taemin, Boon! Ada seseorang yang lebih pantas bersamamu!”

Gweboon terpesona menatap Jonghyun, dia tak menyangka Oppanya bisa sebijak itu.

Tapi tunggu… “Kakek? Sembilan Tahun? Seseorang yang lebih pantas?” Gweboon menjajah Jonghyun dengan pertanyaan dan mata kucingnya

“Ahahaha sudahlah aku mandi dulu! Silahkan keluar!” Jonghyun menarik tangan Gweboon keluar kamarnya, Gweboon cemberut.

Gweboon’s POV

Aku merindukan Jonghyun dan Taemin. Acara marah ini benar-benar menyiksaku. Jonghyun adalah Oppaku satu-satunya. Taemin adalah adik yang sangat ku sayangi, Cuma, ego kalau aku yang pertama menyukai Minho tak bisa ku handle.

Entahlah, diam-diam aku menyusup ke kamar Jonghyun, beruntunglah dia tak ada disana. Ah, Here we go, buku yang biasa dipegang Jonghyun ada di meja belajrnya, aku ingin tahu sekali buku apa itu, kalau buku yadong setiaknya aku bisa mengadukannya pada Appa supaya dia dimarahi.

Aku membuka buku itu, ternyata itu sebuah diary. Foto Taemin? Kenapa ada foto Taemin di dalam diary Oppaku? Ah, benar saja, lembar demi lembar berikutnya dari diary Jonghyun menjawab semuanya.

Pabo! Aku tak tau kalau Oppa benar-benar Pabo. Tapi, sebenarnya aku juga tak berhak marah, karena seharusnya Jonghyun juga berhak marah tapi dia tak melakukannya. Dia mengikhlaskan Taemin untuk Minho, aku benar-benar egois.

Aku akhirnya memutuskan untuk mengakhiri semua ini, mengakhiri marah kekanak-kanakkanku, mengingat kembali janji-janjiku untuk menjaga Taemin. Aku sudah berdosa padanya, dia tak salah apa-apa. Jonghyun bilang Taemin sudah berhari-hari bolos sekolah karena kakinya yang sakit oleh Jungah Badut itu. Aku sudah berhari-hari juga membiarkan pesannya. No mercy, egoisme membuat kita jadi tak punya hati.

Disaat aku akan keluar rumah menuju rumah Taemin. Whoops, ada seseorang diam-diam sedang mengintip dari taman Sunny Ahjumma, dia menggunakan kaca mata hitam. Dia perampok? Aku kembali ke dalam rumah, mencari sesuatu untuk memukulnya.

Dia perampok yang bodoh sekali, buktinya dia tak menyadari keberadaanku di belakangnya. Aku sudah siap dengan tongkat baseball Appaku.

“YAAAA!”

Dia terperanjat kaget dan terjatuh, -____- diteriaki sedikit saja sudah terjatuh.

“KAU SIAPAAAA?”  aku bersiap-siap akan memukulnya

Kasihan sekali, sepertinya pantatnya sakit, dia tak henti-hentinya memijat bagia itu dengan tangan kanannya. Dia menatapku,  Aku yakin sekali meskipun dia menggunakan kaca mata hitam. Tuhan, dia tampan sekali~

No, walaupun tampan dia tetap perampok! “KAU SIAPAAAAAAAAAAAA?”

Dia tidak bergeming, eh? Terpesona dengan kecantikanku, huh? Tentu saja!

“YAAAAAA!”

“oh, ah?”

“KAU SIAPA?” aku mengarahkan tongkat baseball padanya

“Maafkan aku, aku bukan perampok, jangan pukul aku, aku namja baik-baik, aku masih muda, aku masih cukup mampu jadi aku tidak perlu merampok untuk mendapatkan uang, namamu siapa?” Dia terus-terusan merecokiku dengan pertanyaan sambil tersenyum lebar, meskipun dia tak melepas kacamatanya, dia tetap manis sekali.

“mengapa kau menanyakan namaku?”

“aku hanya ingin tahu!” dia masih tersenyum lebar, perampok ini tak capek? –“

“tidak mau!”

“Ayolah, mau saja! I’m so curios yeah~” dia bernyanyi di hadapanku

Cih, pabo sekali! “NO, NEVER!”

“Please, tolonglah beritahu aku namamu!”

“kenapa kau ingin sekali?”

“aku tidak ingin sekali, aku ingin selalu” dia tersenyum lebar, lagi –“

Weirdo! Tapi dia tampan ~

“Aku Gweboon~ Kim-Gwe-Boon!”

Dia terlihat mengerjap-ngerjapkan matanya, kenapa lagi namja pabo ini?

“namamu siapa? Kenapa kau datang kesini?” kali ini aku balik menanyainya, dia terlihat bingung

“Aku? Emmm~ aku~aku~ aku Lee Jin. Tamannya bagus sekali, jadi aku ingin melihatnya lebih dekat” dia tersenyum lebar, lagi.

“Namamu aneh sekali” aku berkomentar tentang namanya, sepertinya aku pernah mendengar kata-kata Lee Jin, tapi kapan?

“Ya, Boonie! Ini tamanamu?” Boonie? Dia memanggilku Bonnie, sok akrab sekali.

“bukan, ini taman tetanggaku. Sunny Ahjumma!”

“OH?” dia membulatkan bibirnya

“kau kenapa?”

“apa ahjumma itu tinggal sendirian?”

“Tidak, dia tinggal bersama anak perempuannya. HEY, MENGAPA KAU BERTANYA?” aku mulai curiga

“tidak, aku hanya penasaran dengan taman, taman ini cantik sekali. Dia pasti rajin merawatnya bersama anaknya itu”

“kau tidak tahu kenyataanya~”

“Apa yang terjadi?” dia bertanya padaku

“sudahlah, kau tidak perlu tahu. Yasudah Lee Jin, aku harus pergi, berhentilah mengintip!”

Aku tersenyum padanya~

“haaaaah” dia kembali mematung menatapku

“YAAAA!” aku mulai menginjak kakinya

“argh! Baiklah” dia tersenyum lebar untuk kesekian kalinya

Aku membungkukkan badanku sedikit sebelum berlalu “Boonie~ Kau cantik sekali. Sepertinya aku jatuh cinta padamu?” dia berbisik di telingaku saat aku melewatinya. MWORAGO?

Author’s POV

“Min-ah” Gweboon berdiri di depan pintu kamar Taemin dengan wajah takut

“EONNI” Taemin bahagia sekali melihat Gweboon mengunjunginya, sambil terpincang-pincang Taemin lari menuju Gweboon dan langsung memeluknya , Gweboon tak tega melihatnya

“Mianhae” Gweboon balas memeluk Taemin yang sudah sedari tadi memeluknya, dia menyesal sekali sudah begitu jahat pada Taemin, Taemin begitu menyayanginya

“Maaf untuk apa Eonni? Sudahlah, aku tau kau PMS jadi kau jarang keluar rumah, kau memang selalu moody saat PMS” Taemin tersenyum lebar, senyum Taemin mengingatkan Gweboon pada senyum seseorang, LEE JIN NAMJA PABO~

Tanpa sadar Gweboon tersenyum karena mengingat orang itu

“Maafkan aku Min-ah, aku tak akan meninggalkanmu sendirian lagi”

Taemin mengangguk

Handphone Gweboon berdering

“Hallo?” Gweboon menjawab teleponnya skeptis

“APA?”

“KAU SIAPA?”

“LEE JIN?”

“TIDAK MAU!”

“KAU IDIOT!”

“SUDAHLAH, JANGAN MENELPONKU SEKARANG!”

“MENJIJIKKAN!!!!!”

“Ne.. Annyeong J YAAAAAA!!! KAU DAPAT NOMORKU DARI MANA?”

Taemin mengerutkan keningnya bingung “Kau ditelpon siapa, Eonni?”

“entahlah, dia orang gila yang kutemui metadi pagi, dia mengintip dari tamanmu, namanya Lee Jin”

“Lee Jin?” Taemin bertanya heran

“Kau kenal?” Gweboon bingung

“Seperinya aku mengenal namanya tapi aku lupa”

Gweboon mengangguk

“tapi dia dapat nomor Eonni dari mana?”

“entahlah, dia mematikan telponnya saat kutanya. Dia juga bilang dia mencintaiku O.O”

Jaejong masuk ke kamar Jonghyun

“Jong-ah, kau benar-benar keren!” Jaejong tiba-tiba memeluk pundak Jonghyun

“Appa, kau sudah pulang?”

“Tentu saja, aku sudah berjanji pada Ummamu untuk pulang cepat hari ini.”

Jonghyun mengangguk

“Aku mendengar percakapanmu dengan Gweboon barusan, Kau benar-benar keren!”

Jonghyun tertawa lebar “pasti warisan darimu, appa?”

Jaejong tertawa keras sekali

“appa, jangan terlalu excited, aku tau kau juga keren!”

“Bukan, Jong. Aku tak pernah melakukan itu. Aku justru memukul temanku kalau mereka menyukai gadis yang kusuka”

“APA?” Jonghyun terbelalak kaget

“Minho-ssi?” Taemin tersenyum dan sedikit kaget melihat Minho beriri di depan pintu kamarnya

Gweboon yang saat itu sedang mengepang rambut Taemin mau tak mau harus melihat ke arah Minho

“Hai Taemin, Gweboon” Minho tersenyum canggung

Gweboon menganggukan kepalanya sekali lalu tersenyum tipis

“Taemin, ayo pergi denganku. Aku ingin membeli kado untuk ulang tahun hyungku. Tadi aku sudah meminta izin ummamu, untsuk mengajakmu pergi”

Taemin tersenyum lalu beralih menatap Gweboon “Eonni bolehkah aku pergi?”

Entah dibuat-buat atau tidak, tapi rasanya hati Gweboon sedikit sakit.

“Emm?”

“Ayolah Gweboon, izinkan aku membawa Taemin” Minho tersenyum

Ayo Gweboon, kau tak boleh kekanakkan-kanakan lagi!

Gweboon mengangguk. “tentu saja kalian boleh pergi”

Taemin segera memeluk Gweboon

“Minho-ssi, Ayo kita pergi!”

Minho segera membantu Taemin berdiri. Tba-tiba….

“tunggu!” Gweboon menghentikan tangan Minho

Minho dan Taemin serentak kaget menatap Gweboon

“Pakailah syal-ku ini, Min-ah! Diluar dingin sekali” Gweboon menyerahkan syalnya sambil tersenyum hangat

2nd week of winter, a party..

“Taemin, kau sudah siap? Minho sudah datang” Sunny mengetuk pintu kamar Taemin

“sebentar Umma, sebentar lagi!”

“Tak biasanya kau berdandan lama sekali!”

15 menit kemudian Taemin keluar dari kamarnya, dengan dress berwarna biru lembut yang anggun Taemin cantik sekali. Kali ini Taemin berdandan sendri, tanpa Gweboon tanpa Umma. Sepertinya semua orang sedang punya urusan.

“Minho-ssi, ayo berangkat!” Taemin tersenyum manis pada Minho

Minho balas tersenyum, Taemin-nya hari ini cantik sekali.

Taemin dan Minho sampai di tempat yang mereka tuju “Jadi ini rumahmu Minho-ssi?” Taemin terpesona melihat rumah yang begitu besar dan mewah

Minho menggeleng “bukan, sebenarnya ini rumah tetanggaku, tapi aku sudah menganggapnya sebagai hyung-ku sendiri, itu rumahku” Minho menunjuk rumah yang tak kalah bbesar di samping rumah tadi

Mereke berdua masuk ke dalam, sudah ramai sekali. Taemin melihat sekelilingnya, dan dia menemukan Gweboon?

“Minho-ssi, kenapa Gweboon Eonni ada disini juga?”

Minho mengangkat bahu pura-pura tidak tahu

Taemin berjalan menuju Gweboon “Eonni! Kau juga datang?”

Gweboon mengangguk “Iya, Jong Oppa yang mengajak kami sekeluarga datang”

“Jong Oppa?”

“Iya, Ummamu juga datang” Gweboon menunjuk Sunny

“Umma juga datang?”

Taemin menatap Minho meminta penjelasan, Minho menggelengkan kepalanya, Taemin ngambek.

“Permisi semuanya, terima kasih atas kedatangnnya”

Seorang namja tampan bermata Sipit berdiri di depan kerumunan dengan Microphone di tangannya. Di sebelahnya ada seseorang sebaya Umma Taemin duduk di kursi roda.

“Aku, Lee Jinki, Putra dari Lee Sungmin senang sekali bisa mengundang semuanya untuk hadir disini”

Sunny sedari tadi sudah terperangah kaget tak tau akan berbuat apa lagi, itu mereka, anak dan suaminya. Sementara Taemin masih mengira-ngira.

“Aku senang sekali akhirnya aku dan Appa bisa bertemu lagi dengan Umma dan Adikku satu-satunya”

Jinki berjalan ke arah Taemin dan Sunny

“Oppa?” Taemin menatap Jinki hampir menangis “Kau Oppa ku? Oppa yang selalu mengahbiskan ayam goreng?”

Jinki tersenyum kecil lalu memeluk Taemin “Aku merindukanmu, Tae~ kau sudah tumbuh cantik sekali” Taemin menangis sejadi-jadinya

Sementara Sunny memeluk Sungmin, dia tak tahu kalau sekarang Sungmin sudah tak bisa berjalan, tapi dia bahagia, baginya yang terpenting adalah bertemu Sungmin

“Aku merindukanmu!” Mereka berpelukan

Semua yang datang menangis, termasuk Gweboon yang cerewet.

Taemin duduk di samping Appanya, dia makan dengan lahap sementara Jinki di depannya tak henti-hentinya tersenyum melihat mereka. Tiba-tiba Seunghyun dan Gain datang.

“Taemin-ah, kau masih mengingat kami?”

Taemin menatap mereka dengan saksama mencoba mengingat mereka “Ahjumma dan ahbeoji yang menolong Ummaku waktu itu?”

Mereka mengangguk senang “Ternyata kau mengingat kami”

“Aku tidak mungkin melupakan orang sebaik kalian” Taemin tersenyum haru

“Kau masih mengingat dia?” Seunghyun menunjuk Minho yang sedang berdiri di sampingnya

“Minho-ssi?”

“Iya dia anak kami”

“Jadi dia anak laki-laki yang menolongku waktu itu?” Taemin tersenyum baru karena baru menyadari itu semua

“Takdir memang sudah menjodohkan kalian berdua”

Taemin dan Minho bersemu merah

“emm, dimanakah toilet?” Gweboon memecah keramaian

“Oh, kau ingin ke Toilet? Biar aku temani!” Jinki menatap Gweboon berbinar-binar,

Gweboon memandang Jinki aneh

“Ya, kau lupa padaku?” Jinki berjalan mengahadap Gweboon

“Kau pervert!”

“Bukan, perhatikan aku baik-baik!”

“TIDAK MAU!” Gweboon menginjak kaki  Jinki

“Kenapa kau suka kali menginjak kakiku?” Jinkki meringis

“kau sudahh pernah ku injak sebelumnya?” Taemin menatap Jinki bingung

“Iya, di taman Ummaku”

“APA? KAU LEE JIN NAMJA PABO?” Gweboon berteriak keras sehingga semua orang melihat ke arah mereka

“Kecilkan suaramu!” Jinki meletakkan telunjuknya di depan bibirnya

“Jadi kau Jinki, Lee Jin Ki?” Gweboon menatap Jinki minta penejelasan

Jinki mengangguk

“tapi, kau tetap saja pabo!”

Jinki mulai kewalahan mengahadapi Gweboon yang sudah berjalan jauh meninggalkannya. Dia menemukan ide gila, here we go

“YA KIM GWEBOON SARANGHAE, MENIKAHLAH DENGANKU!!” Jinki berteriak sekeras-kerasnya sehingga membuat Gweboon sangat malu, tapi tanpa sadar Gweboon tersenyum

Jonghyun POV

Yasudahlah, kalau katanya Taemin dan Minho adalah jodoh karena takdir. Jinki dan Gweboon dipertemukan takdir karena perjodohan. Aku bisa apa?

Aku memang menginginkan Taemin, kalau Taemin tak menginginkanku aku bisa apa?

Lucu sekali, Minho dan Taemin adalah Winter dan Summer. Berlawanan, tapi akhirnya mereka bersatu. Gweboon dan Jinki adalah Autumn dan Winter. Selalu sendu, tapi mereka juga bersatu. Aku? Aku adalah musim semi.

Cuma sekarang aku tahu, musim semi tidak selalu seindah itu.

43 responses to “BSFC – FOUR SEASON

  1. hmmm yaah .. lumayan lah .. kkkk mnurut aku
    feelny kurang dapet TT , trus jga alurnya muter muter .. heuheu mian author~ssi ..
    keep writing ya moga bsa nerbitin ff yng lbih bgus lagi ..
    hwaiting XD

  2. awalnya lucu, tapi makin ke bawah alurnya membingungkan dan terkesan setiap kejadian dipaksakan dan terburu-buru…HWITING author!!!^^

  3. jujur aja aku tertarik d awal..tapi gregetnya kurang waktu ke bawah..
    tapi ni udah bagus kok..
    karakternya lumayan kuat..
    aku suka..
    smgat trus y author!!

  4. “Angka 2 adalah ayam yang sexy”
    gkgkgk apa maksud tuh si mang ayam *dijitak

    jinki sempet”nya nanyain nama ke gweboon,yang jelas” dia mau nyerang(?) elu pake bambu runcing *tongkat basbol woy*

    alurnya agak kecepetan thor, feelnya juga kurang dpt sdikit yg bgian sad(?)nya,tp untuk komedinya dapet. mianhe thor ini hnya pendapatku..
    FIGHTING!! Teruslah berkarya nee

  5. huweee, jong bener2 baik TT TT. Huks~
    Smoga jjong bisa nemuin pasangan yg bnr2 pantas buat dia (kayak kak ghea mgkin? lol)
    omooo, jinki lucu bgt xD uda gede tpi kayak anak kecil, hihi, pdhl uda kerja.
    Semogaa smua bahagiaaa hihi

  6. Biar rada jelibet tp mnurutky feelny dapet kq..
    Tp dr segi jonghyun..
    Sedihhhny terasa..

    Bgs kq thor..smoga bsa bkin krya yg lbh baik n g jelibettt..heheheeee…
    Smngat!!

  7. Cuma sekarang aku tahu, musim
    semi tidak selalu seindah itu. << Nyesek sendiri sama kata ini 😥

    as usual,karya eonnie emang selalu kece =D

  8. nasibmu Jjong malang bgt, blum dapet pasangan..tapi biarlah daripada Jjong suka ujug2(?) d pairing ma Jino,..biarlah Jjong nanti menemukan Gegey…
    ini campur2 yah genre’y, bagian komedi saya suka, tp bagian sad-nya saya kurang sedih, mungkin karna dbayangi adegan(?) komedi d awal. 2Min-nya kurang so sweet, malah lebih sweet JjongTae, bikin saya lebih berharap yg jadi itu JjongTae. tapi ide cerita saya suka.
    good luck…teruslah menulis…hwaitting… \\¤_¤//

  9. ah jinboon couple dan 2 min couple n.n Ceritanya menarik,komedinya juga dapet tapi kebanyakan pemain diakhir bikin riwet. Tapi ini bagussss , fighting author^^

  10. Awal bca aku iktan sdih dan esmoni ngeliat gwe. Iktan ngakak pas bca jinboon moment. Tp pas akhirnya agak kcepetan yah. Tp bgus kok. Gwe ama jjong patah hati… Tp bruntungnya gwe msh ada Jinki. Tp knp nsib Jjong slalu tragis. Kgak dpet cwek?

  11. cerita.a kece sumpah, walaupun alur.a kecepetan tapi cerita.a kece,,, andai di tulis lebih detail tiap kejadian pasti bakal lebih cetar

    Ganbatte thor 🙂

  12. waaaahh sumfeh ini crita.a kece ,,, hm tapi ad beberapa yg dikit ganggu sih soal.a alur cerita.a rada2 membingungkan,, suasana.a tiba2 berubah ky terkesan buru2 gitu,,
    Seandaikan tiap adegan lebih di tulis detail.a pasti bakal lebih bagus,,

    Tapi aq suka kok
    Ganbatte thor!!

  13. aaaaaaah ini feelnya ngena nya sesuatuuuuh~
    apalagi part jjongtae huhu 😦
    jonghyun selalu dan selalu merana gitu u,u
    YAAAAA jinboon kalian sweet banget :3 :3
    aku suka bahasa dan gaya nulisnya \o/
    cuma sedikit bingung sih soalnya tau tau ganti scene aja kurang dikasihh tanda –a jadi aku harus baca diulag biar paham
    terus banyak nama pemain gitu dan sedikit kecepetan sih part ahirnya tapi saya suka saya suka :3

  14. Gak ada adegan ++, tp tetep menarik dibaca. Endingnya juga wajar dan gak maksa.
    Johaeyo.

    To Gey eonni, FF ini feelnya dapet. Tissu mana tissuuuu… Suami Gey eonni keren!
    T.T

  15. jjong,,, ga ush galau. . . Kau kan punya istri tua, pemilik sah WP membahana badai ini,,,

    😉

    harus’a d’ tmbh angka 8 th paha ayam yg sexy..
    ULALALA-LALA-LALA

    😀

  16. Boleh kritik ya? Heheh
    Ini kecepetan alurnya, terus aga bingung juga tiba2 jinboon dijodohin, yg mslah keluarga lee ny aga bingung ..Trus yg minjong kenal sma jinki itu, ahahaha
    Pas awal2 aku tertarik banget, tpi makin bawah greget nya ilang, feel nya juga ..
    Pas pergantian latar nya juga bingung thor, harus nya dikasih tanda gitu ..
    Ehehe mianhae ya thor, ga maksud bash ko ..
    Smoga bisa bkin ff yg lbh bgus ya authorr
    Fighting!!

  17. Aku jadi bingung mau comment apa.

    mau nangis tidak bisa
    #emang kenapa kok nangis?

    mengharukan intinya 🙂

    OH! BARU INGAT!
    kukira jinki mati lho pas pertama-pertama :3

  18. aku juga gak bisa bikin ff jadi menurtuq ffnya bagus hanya saja aku pusing bacanya..pas awalnya aku suka ceritanya dan karakter pemainya tapi pas ditengah2 aku mulai pusing..tapi karena aku gak bisa bikin cerita kayak gini jadi aku bilang daebak
    keep writing semoga menang

  19. ehm, ceritanya bagus. Tapi agak bingung ma judulnya, hehe
    itu endingnya jg kurang dapet feelnya menurut aku. Tp udah lumayan kok, semangat ya thor bwt karya2 yg laen 😀

  20. mian ne author ssi…
    ane gk dpt feeling nya. n alurnya juga sedikit kecepatan..

    kekekeke^^suka sma scene waktu jinki kepergok ngintip tae dn ummanya sna gweboon…

    n aigoo… kta2nya jjong menperhatinkan ne…

    semangt n terus berkarya ne…
    FIGHTING!!!

  21. jalan ceritanya sebenernya bagus, cm ada sedikit kurangnya d pemenggalan cerita.
    pemisahan waktunya kurang jelas, jd bikin sedikit bingung waktu baca d awal n pertengahan.
    endingnya bagus lah.hee
    fighting! (9′-‘)9

  22. ide ceritanya bagus.. Tp feelny ko ga dpt ya? Apa krna aga kurang dalam merangkai kata2nya, jd brasa datar aja,,

  23. /sobs/ kasian banget kamu Jjong. Padahal aku suka musim semi. Hangat. Tapi aku lebih suka Taemin(?) #eh
    member SHINee sih 5 orang. Harusnya ditambah satu biar berpasang-pasangan #ngomongseenakjidat #dipikirgampang
    soal tata cara penulisan. Author-nim kan nulis kayak gini:
    -“Ummaku juga begitu” katanya cuek.
    Nah harusnya di akhir dialog sebelum ditutup dengan tanda kutip harus ditutup dengan tanda baca dulu~.
    Dan lagi:
    -“hai Ahjumma, kau makin cantik saja”
    nah harusnya setiap awal dialog kecuali kalau ada tanda koma di di depannya harus pakai huruf kapital.
    Dan Author sering nulis kata ‘tau’ padahal yang tepat itu ‘tahu’
    juga kata ‘fikir’ yang seharusnya itu ‘pikir’
    dan soal typo:
    -ku kadukan(harusnya kuadukan)
    -Pervert Jonghyn!(harusnya Jonghyun)
    -menyukaai Minho sejak lama?(harusnya menyukai)
    -sengaaja datang(harusnya sengaja)
    -mmelangkah(harusnya melangkah)
    -Pipi Teamin(harusnya Taemin)
    -seperti dudlu(harusnya dulu)
    -henphone(harusnya handphone)
    -menyurh(harusnya menyuruh)
    -meninngalnya(harusnya meninggalnya)
    -memijat bagia(harusnya bagian)
    -mengahbiskan(harusnya menghabiskan)
    hanya itu typo yang aku liat. Nggak terlalu ganggu. Hanya saja berharap dapat memacu Author-nim buat lebih teliti lagi^^~
    dan aku dapat quote favorit dari Author-nim:
    -No mercy, egoisme membuat kita jadi tak punya hati.
    /jleb/ /jleb/ /jleb/
    soalnya aku tipe yang egois gitu. Kehilangan pacar juga karena sikap aku #curcol
    plot udah terkonsep, alur tertata rapi. Diksi dan EyD meskipun belum sempurna tapi sudah tergolong baik. Karakterisasi dan penyajian cerita keren, terus konflik dan penyelesaian mampu bikin aku gigit bibir.
    Cuma, yah, pas mau ke akhir kesannya buru-buru banget. Tapi tetap keren kok.
    Lope-lope for ya Author-nim. See ya.

  24. wahhhh sweet…bagus ceritanyaa….
    Minho dan Taemin adalah Winter dan Summer , Gweboon dan Jinki adalah Autumn dan Winter.
    ngena banget…tp kasian jjong ya ga sm siapa2 TT
    aku suka sm kshnya jinboon.. lucu tp sweet XD ngirii~~~
    hwaiting author!!^^

  25. aku tau nih,jjong pasti buat ghea eonni kan?hahahahahha 😀
    ceritanya unik,aku suka 😀
    ngakak bgt yang pas jjong bohong soal tingginya minho,ahahahahahaha. yg pas jinki ngaku jd lee jin juga ngakak bgt!!!
    ada bbrp typo sih,tp untung masih bisa dimengerti.
    eum,coba dijelasin kenapa jinki bisa kenal sama jjong,soalnya agak ga jelas kan itu..

    hwaiting author-nim^^

  26. Kasian Jjong..
    aku suka ceritanya, ala-ala putri yg tertukar.
    tapi sayang eksekusinya kurang greget. berasa terlalu mengada-ada.

    Tp bagus loh ini.. karakter tiap castnya jelas. apalagi JINBONnya manissss~
    bikin sequel tentang JINBOnnya!! ahahahha

  27. ihh…suka..suka..suka..
    author,,ni keren bgt..
    ak suka ma karakter jjong d sni,,dy baik,lapang dada n luar biasa.. xD
    ak ngakak pas bc yg jaejoong ngmg klo dy malah bakal mukul kwn2ny klo kwn2ny ska cwe yg sm ky dy..

    ak udah dpt ma feelny..mski pn awl crt ak g ngeh..tp mkin lm author mkin bs mncrtknny smp ak dpt feelny..n ampe trharu ma jjong..
    author..aku mndukungmu!! FIGHTING!!

  28. seruuuuu… mengharukan bgt baca kisahnya taemin… T^T
    tisuuu.. i need tisuu… satu kotak, please T^T

    suka bgt sama jjong di sini.. bener2 perhatian… lembut..
    kekar.. romantis… haaahhh~~~~~
    ngiri.. pengen bgt punya oppa kaya jjong… 😉 😉 😉
    padahal aku berharap taemin punya perasaan khusus ke jjong..
    but… pada akhirnya Taemin jatuh hatinya sama minoo? huaaaaaaaaa….. T^T
    apa krna Minoo lebih tinggi? #plaaaaak #ditendang jjong

    jjong oppa~~~ uljima ne… jgn sedih.. kan ada akyuuu #sodorin diri
    beneran deh si Jinki, pertemuan pertama sama gwe, bener2 weird.. hahhahaahha..
    dikira maling.. kekekekekke.. ne.. mungkin… maling ayam goreng?
    kekkeekekekke… XD

    abisnya celingak celinguk begitu..

    nah kalo saran buat authornya..
    cuma satu aja kog…
    tata paragrafnya aja.. ada satu adegan yg tdk diberi paragraf atau jeda saat nyeritain adegan baru di tempat setting yg berbeda.. (re: di setting jjong ngobrol sama jaejng appa, trus tiba2 udah ganti setiting di rumah taemin)

    sisanya.. aku suka idenya..
    keep writing ^^ semangat!!!! 😉 *hug author

  29. ide critanya menarik…tapi penyampaiannya kaya kurang..em…feelnya kurang dapet
    trutama pas bagian taem ktemu jinki sam ayahnya,,berasa ga ad sedih”nya..kurang greget..dikitt lg.selanjutnya jgn buru” ya penyampaiannya.perlahan tapi ngena

  30. pertama aku masih bingung sama alurnya, terus ada typo, tapi feel sedih’a dapet kog, ampe gag tega taemin di bully.. -_-‘
    2min emang udah jodoh, jinboon juga \(´▽`)/,
    kasian jong oppa, dia oppa yg perhatian banget, sini dh sama aku aja.. Atau sama jino/jiyon *loh?*

  31. Nado saranghae.. Lee jin ki..!!

    I dooooooo…!!

    *duakk..!ditendanggwe

    bagus.. Pokoknya q selalu suka ff berbau jinboon.. Kekeke

    tapi kasian jong.. Selalu aja sendiri..

    Sini jong sama q aja.. Dari pada ga ada pasangan sama sekali..

    Daebaklah ff nya.. 😀

  32. Wah, pas baca tertarik. Ketengah-tengah banyak yang di skip .-. , maaf ya author, walau suka di endingnya, tapi aku rasa feel nya kurang. Apalagi jinboon-nya u.u , terus berkarya yaa ‘-‘)/ semangat 🙂

  33. Agak bingung,,awalnya mungkin konfliknya udah dibangun dengan baik, tapi pertengahan agak ngebosenin dan muter,,agak keluar,,feelnya juga mulai ga dapet.

    Trus, endingnya kurang berisi,,,kekeke,,,emang bikin ending tuh paling susah,,,but overall bagus kok thor,,,moga bisa buat yg lebih baik lagi,,,ditunggu karya selanjutnya

  34. aku suka ini,tapi alurnya kecepetaaann, dan suka berubah-ubah tempat tanpa penggambaran yg jelas…
    2min dan onkey, nah jjong?? wkwkwk emang nasibmu menjadi pria kesepian jong ahhahaaha

  35. ini cerita kayanya lebih condong ke kisahnya si jonghyun ya?
    tapi tetep keren 🙂
    aku kira pertamanya si taemin itu bisu soalnya dia nggak ngomong ngomong.
    eh nggak taunya di trauma ama kejadian 9 thn lalu yg bikin keluarga mereka pisah.
    sedih jd jonghyun harus ngerelain orang yg di cinta ke pelukan orang lain :’)

Tinggalkan Balasan ke ilalee Batalkan balasan