(FF SHINee SHOUNEN AI ONESHOT) LOLITA LOVE jinki POV

Author: Kim Jonggey (기)

Cast: JINBOON

Support Cast:

Kim Jonghyun

Genre:

Romance Fluff

Rating:

PG 15

Annyeong~

Aku gak akan bikin sequel, coz gak ada ide (belum ada ide). Jd aku bikin versi jinki POVnya dulu aja ya~ kekeke..

RCL!!!

 

Jinki POV

Hembusan angin menerpa wajah dan rambutku. Angin yang terbilang cukup dingin dan sejuk karena ini sudah memasuki musim panas.

Aku tidak tahan makan siang di kantin bersama suster-suster yang terus tersenyum padaku, jadi kuputuskan menghabiskan waktu istirahatku ditaman belakang rumah sakit tempatku bekerja. Ternyata sulit sekali beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Tidak seperti di kampus dulu, kini aku harus menyesuaikan diri dengan dokter-dokter yang sudah senior. Tidak punya teman sebaya memaksaku terus menyendiri ditaman.

“Huks. Huks. Ummaaa~”

Seperti suara anak perempuan sedang menangis.

Aku bangun dari posisi tidur dan mengedarkan pandanganku. Seorang anak perempuan berdiri dipinggir jalan taman sendirian. Aku rasa dia tersesat.

Kuhampiri anak perempuan yang masih menangis ini. Usianya mungkin sekitar enam ataulimatahun. Walau sedang menangis dia terlihat lucu. Rambut yang diikat menjadi dua bagian, di kiri dan kanan. Matanya tajam, membuat wajahnya terlihat cantik untuk seumurannya.

“Aigoo~ jangan menangis. Aku bantu carikan ibumu bagaimana?”

Mataku menemukan sebuah boneka kelinci yang tergeletak didekat kaki kecilnya. kuambil boneka kelincinya dan menepuk-nepuk kepala boneka kelinci untuk menghilangkan debu yang menempel pada kepala si kelinci.

“Hiks. Hiks. Ummaa~ sakiitt~”

Eoh? Apa dia habis terjatuh? Tapi aku tidak menemukan luka disekujur tubuhnya.

“Bagian mana yang sakit? Aku ini dokter, aku bisa menyembuhkan orang sakit. Kau percaya?”

Kuturunkan tubuhku mensejajarkan tatapanku setinggi gadis kecil yang berusaha untuk menahan isakannya, sepertinya dia menahan agar air matanya tidak keluar lagi.

“Apa kau punya permen?”

“Permen?”

“Dokter biasanya punya banyak permen.”

Ahahahha..tentu saja dia akan tertarik pada permen. Aigoo lucunya~
”Tentu saja aku punya banyak. Jangan menangis lagi, nanti kuberikan permen yang banyak.”

Perlahan isakannya memudar, dia menerima boneka yang kuberikan padanya kembali.

“Janji?”

Ya Tuhan.. menggemaskan sekali. Gadis kecil ini menyodorkan jari kelingkingnya padaku, kuikuti cara bermainnya dengan mengaitkan jari kelingkingku di jari kelingkingnya yang kecil.

“Janji.”

***

Hari-hariku dirumah sakit sedikit direpotkan oleh pasien baru. Aku bukan dokter anak, aku hanya dokter umum. Tapi aku diberi tugas menjadi dokter yang menangani seorang anak yang terkena penyakit cacar.

Kini setiap pagi aku harus memeriksa perkembangan kesembuhan pasien ‘special’ku. Kuanggap special karena dia pasien VVIP dirumah sakit ini. Orang tuanya seorang pejabat penting Negara, banyak uang dan mampu mengabulkan semua keinginan anaknya. Itulah sebabnya Gweboon menjadi anak yang manja.

“Dokter Lee?”

Sedikit terkejut ketika kepala dengan rambut kucir kudanya mengintip dari balik pintu. Kulirik jam dinding diruanganku dan ternyata aku terlambatlimamenit untuk melakukan pemeriksaan rutin dipagi hari.

Haahhh~ hanya dapat menghela nafasku. Pantas saja Gweeboon menyusulku ke ruangan kerjaku.

“Adaapa Gweboonie? Apa kau sudah menghabiskan sarapanmu?”

“Sudah. Kenapa kau tidak datang kekamarku?”

Masih mengintip dari balik pintu. Tangan kecilnya menahan agar pintu tidak tertutup.

“Maaf aku terlambat Gweboon. Aku harus membeli permen dulu untukmu.”

“Permen? Boleh aku masuk dokter Lee?”

“Masuklah Gweboonie.”

Kaki pendeknya melangkah cepat menuju meja kerjaku. Menjinjitkan kakinya agar bisa duduk dikursi pasien, sedikit melompat memang. Setelah berhasil duduk dikursi yang cukup tinggi baginya, dia menggoyang-goyangkan kakinya seduktif. Tersenyum lebar memandangiku. Memamerkan deretan giginya yang tidak lengkap.

Kubuka laci meja kerjaku dan mengambil sebuah permen loli. Seharusnya aku memberikan permen jika sudah selesai memeriksanya, tapi ini kuberikan sebagai permintaan maafku karena terlambat mendatangi kamarnya.

“Hari ini permen rasa lemon.”

Kusodorkan permen loli berwarna kuning kepada Gweboon. Dengan cepat tangan kecil Gweboon menyambar permen dari tanganku dan memasukannya kedalam tas merah muda yang selalu menggantung ditubuhnya. Aku tidak mengerti kenapa dia tidak memakannya. Semua permen yang kuberikan dimasukan kedalam tas selempangnya. Tas itu sudah penuh dengan permen berbagai rasa.

“Ayo kita kembali kekamarmu Gweboon.”

Gweboon tidak menggubrisku. Pandangannya mengitari ruangan kerjaku sambil menggoyangkan kakinya.

Pandangannya berhenti pada satu ruangan yang terpisahkan oleh tirai putih. Tirai itu tidak tertutup sepenuhnya sehingga tampak sebagian badan tempat tidur diseberangnya.

“Adatempat tidur dikantormu dokter Lee?”

“Ne, untuk memeriksa orang yang sakit.”

Gweboon melompat turun dari kursinya. Dia berlari menuju ruangan dibalik tirai. Aku mengikutinya, Gweboon menaiki anak tangga dan dengan susah payah akhirnya sampai diatas tempat tidur.

“Aku mau tidur disini saja.”

“Mwo?”

Tubuh kecilnya diposisikan tidur terlentang diatas tempat tidur. Kakinya masih beralaskan sandal.

Oke, jangan sampai Gweboon meminta untuk dirawat ruanganku. Aku tidak mau pasienku yang lain tertular cacar darinya jika dia berada diruangan ini.

“Gweboonie, ayo kita kembali kekamarmu?”

“Sireo! Aku mau disini. supaya dokter Lee tidak terlambat memeriksaku lagi.”

“Tapi disini kau akan terganggu oleh pasien yang lain.”

“Aku mau disini!.”

Aigoo~ apa yang harus kulakukan? Pihak rumah sakit pasti akan memenuhi keinginannya. Orang tuanya akan membayar berapapun agar Gweboon nyaman berada dirumah sakit. Seperti yang terjadi padaku sebelumnya. Gweboon hanya menginginkanku sebagai dokter yang memeriksanya. Dia tidak mau dokter anak.

Tuan Kim menggunakan uang untuk membayar rasa bersalahnya karena meninggalkan Gweboon sendirian dirumah sakit. Tidak dapat menemani Gweboon karena sibuk.

“Gweboonie, kau mau pergi jalan-jalan denganku?”

“Aku mau!”

Gweboon turun dari tempat tidurnya dengan semangat. Tangannya menggandeng tanganku, menarik menuntunku keluar dari ruanganku.

“Apa kita mau pergi ketaman ria dokter Lee?”

“Ahni, kau belum boleh keluar rumah sakit. Kita bermain ditaman belakang saja bagaimana?”

Gweboon tidak lagi menarik tanganku. Tersirat gurat kecewa diwajah pucatnya. Diam mematung menundukkan kepalanya. Seperti inilah jika Gweboon akan memulai rengekannya.

“Bukankah tadi dokter Lee bilang ingin mengajakku ketaman ria?. Hiks.”

Omo! Gweboon mulai mengeluarkan jurus air matanya.

Aku menekuk lututku, berjongkok didepannya agar sejajar dengan tinggi badannya.

“Bermain ditaman belakang juga menyenangkan.”

“Dokter Lee bohong!. Hiks. Hiks.”

Aisshh! Kapan aku bilang akan mengajaknya ketaman ria? Aku jadi serba salah jika berhadapan dengannya.

“Baiklah kita akan pergi ketaman ria jika kau sudah sembuh. Otthe Gweboonie?”

“Janji?”

“Janji.”

Senyumnya kembali mengembang saat jari kelingking kami bertemu. Ternyata menjadi dokter anak harus mengumbar banyak janji. Huft~

“Kita kembali kekamarmu Gweboonie? Kau harus istirahat.”

“Oke!”

Dalam sekejap pasien spesialku ini sudah kembali ceria. Berjalan menuju kamar rawatnya sambil melompat-lompat, mendahuluiku.

***

Hari ini aku diputuskan lagi oleh yeojachinguku. Untung saja dia belum sempat kukenalkan pada ibuku. Kalau saja umma tahu aku sudah putus lagi, dia pasti akan menceramahiku habis-habisan.

Usiaku sudah memasuki kepala tiga. Dan percintaanku tidak pernah berjalan mulus. Cita-cita umma untuk menimang cucu tampaknya harus ditunda cukup lama.

Aisshhh! Aku jadi tidak mood membereskan meja kerjaku. Padahal sudah banyak pasien yang menunggu.

Kukenakan jas putih yang tergantung diruanganku. Kurapihkan mejaku, membuang beberapa kertas yang tidak penting dan menyimpan beberapa dokumen penting kedalam laci.

Oops. Kututup kembali laci paling atas, kutaruh dokumen penting dilaci kedua. Aku lupa kalau laci atas sudah penuh dengan band aid dan vitamin. Padahal beberapa tahun yang lalu laci ini masih berisi permen. Waktu cepat sekali berlalu. Pasien spesialku sudah beranjak remaja.

“Tidak perlu dijahit?”

“Tidak perlu Gweboon, lukamu akan menutup dengan sendirinya.”

Inilah alasanku menyimpan band aid dilaciku. Walau jarinya hanya teriris pisau, Gweboon akan memintaku untuk menyembuhkannya.

Bibir bawahnya digigit untuk mengalihkan rasa perih dari antiseptic yang kuoleskan dijarinya. Kubalut lukanya dengan band aid merah muda. Kemana perginya jari-jari mungil yang selalu meminta permen? Tak terasa jarinya sudah hampir sebesar jariku.

“Boleh aku meminta band aidnya lagi dokter Lee?”

“Oh, tentu saja.”

Kuberikan satu bungkus band aid berwarna merah muda. Senyumnya mengembang saat memasukan band aid kedalam saku tasnya. Ya Tuhan aku merindukan tas merah muda yang dulu selalu diselempangkan dibahu kecilnya. Bahkan sekarang Gweboon tidak perlu melompat untuk turun dari kursi pasien.

“Rajinlah mengganti band aidnya. Agar lukamu tidak kotor.”

“Ne.”

Adayang berubah dari senyumnya. Terkesan lebih hati-hati untuk menjaga imagenya. Tentu saja diusianya sekarang Gweboon sudah belajar untuk menarik lawan jenisnya. Jepit rambut hijaunya serasi dengan seragam smpnya. Pasienku sudah pintar bersolek.

***

“Kamzahamnida dokter.”

“Ya, kembali. Makan obatnya secara teratur ya Jino?”

Kuelus-elus kepala anak laki-laki yang menatapku ketus. Ibunya terus memarahinya karena penyakit Magnya diakibatkan oleh susah makannya.

“Annyeonghaseyo~”

“Ne, annyeonghaseyo.”

Knok knok! Knok knok!

“Masuk saja dokter Kim~”

“He he. Kau selalu tahu kalau aku yang mengetuk dokter Lee.”

“Karena hanya kau yang mengetuk dengan empat ketukan. Kau sedang tidak ada pasien Jjong?”

“Shiftku belum mulai.”

“Ohh.”

Kugantungkan jas putihku digantungan dan mulai merapihkan barang-barangku kedalam tas. Jonghyun terus mengawasi setiap gerak-gerikku. Dokter baru ini sudah kuanggap sebagai dongsaengku. Usia kami yang tidak terlalu jauh membuat kami cepat akrab. Jonghyun dokter penyakit dalam, dan dia sedikit nakal.

“Kau akan pulang hyung?”

“Ne, shifku sudah habis.”

“Tapi tadi aku lihat Gweboon sedang mendaftar.”

“Gweboon?”

“Ne.”

Kutaruh tasku dimeja dan mengenakan jas kebesaranku kembali. Jika Gweboon kemari itu berarti aku masih bertugas. Aku tidak keberatan untuk menunda kepulanganku. Anehnya aku justru senang karena Gweboon masih mengandalkanku sebagai dokternya.Adasedikit perasaan kehilangan jika sehari saja aku tidak mendengar keluhan penyakitnya.

“Kau sedang terburu-buru hyung?”

“Sebenarnya iya. Aku ada urusan.”

“Kencan?”

“Ahahaha. Bukan. Tapi umma ingin aku menemuinya.”

“Biar kutebak. Pasti masalah pernikahan.”

“Ne, Usiaku sudah 34 tahun. Umma terus mendesakku untuk cepat menikah.”

“Kalo begitu cepatlah menikah.”

Cklek~

Orang yang baru saja kami bicarakan sudah datang. Tampaknya hari ini keluhannya bukan karena flu atau pusing. Wajahnya kelihatan segar, dan terlihat lebih cerah dengan bando merah.

“Hai Gweboonie! Kau terlihat cantik hari ini.”

“Aku tahu.”

Jonghyun menggoda Gweboon, dan seperti biasa Gweboon akan menganggap rayuannya tidak menarik. Wajah Gweboon ditekuk, tangannya dimasukan kesaku blazernya dan tetap berdiri didekat pintu.

“Hari ini apa keluhanmu? Apa jarimu tertusuk jarum?”

“Jangan meledekku.”

Aku hanya bisa tersenyum melihat hubungan dokter dan pasien yang tidak pernah akur ini. Gweboon pernah menginjak kaki Jonghyun saat Jonghyun mengatakan kaki Gweboon yang penuh dengan band aid terlihat jelek.

“Hari ini dokter Lee harus pulang cepat. Jadi aku yang akan memeriksamu.”

“Kalau begitu aku pulang saja.”

“Ahahah. Baiklah. Aku hanya bercanda, kau memang hanya mau diperiksa oleh dokter Lee.”

Raut wajah Gweboon semakin ketus. Kakinya diketukan kelantai tanda dia mulai tidak nyaman dengan keberadaan Jonghyun.

“Sudahlah Jonghyun. Kembalilah keruanganmu. Pasienmu menunggu.”

“Ye~ arraso. Kita berbincang lagi saat istirahat. Ok?”

“Ne, cepat pergi. Kau tega membiarkan Gweboon berdiri?”

“Ah ye. Silahkan duduk Gweboon.”

Jonghyun berdiri dan menepuk-nepuk kursi pasien. Gweboon hanya diam menatap geram kepada Jonghyun. Setelah Jonghyun pergi meninggalkan ruangan, barulah Gweboon menduduki kursinya.

“Kau sakit apa?”

“Lututku sakit.”

Sudah kuduga. Pasti hanya luka ringan. Mungkin terjatuh.

Aku tidak menyuruh Gweboon untuk berbaring ditempat tidur. aku bisa memeriksanya walau Gweboon duduk dikursi. Kuhampiri Gweboon dan berjongkok untuk melihat luka dilututnya.

“Coba kulihat. kau terjatuh lagi?”

“Hanya kurang hati-hati dan terbentur meja.”

Oke tidak terjatuh. Tapi terbentur meja. Sama saja.

Degh.

Oh Tuhan. Kenapa aku gugup saat melihat paha putihnya. Bukankah ini sudah biasa? Aku sedikit ragu untuk menyentuh lututnya. Butuh konsentrasi lebih untuk melihat kondisi memarnya.

Tidak membutuhkan band aid hari ini. Cukup dengan krim penghilang memar yang kuberikan padanya beberapa hari yang lalu, saat sikutnya terkena raket.

“Hanya memar biasa. Krim memar yang kuberikan masih ada? Kau bisa menggunakannya Gweboon.”

“Sudah habis.”

“Eoh? Habis? Secepat itu?”

“Ne.”

Terpakasa aku memberikannya resep obat lagi. Kali ini kuberikan salep saja.

Aku merasa seperti sedang diawasi, Gweboon diam tapi dapat kurasakan tatapannya kearahku. aisshhh. Tulisanku semakin berantakan.

“Lain kali hati-hati ne?”

“Ah ne.”

Gweboon menerima resep yang kuberikan. Perlahan Gweboon mengangkat tubuhnya berdiri. Gerakan tubuhnya semakin anggun saja. Aku tidak lagi melihat sosok gadis kecil dalam dirinya. Gweboon sudah berubah menjadi seorang wanita.

Mataku terus memandanginya yang berjalan perlahan menuju pintu. Seragam SMAnya memperlihatkan bentuk tubuhnya lebih jelas. Bukankah baru saja empat tahun yang lalu kulihat dia menggunakan seragam smpnya? Saat itu belum ada tonjolan didadanya.

***

Hari ini tidak ada tanda-tanda Gweboon akan datang. Sudah lewat jam shiftku, tapidokterParkbelum juga tiba.

Knok knok! Knok knok!

“Masuk!”

Jonghyun datang dengan senyum jahilnya. Ditangannya sudah ada undangan yang kusebarkan tadi pagi.

“Sepertinya kau harus mengenakan jasmu kembali hyung.”

Arah mataku mengikuti arah dagunya yang menunjukan jas putihku yang sudah kugantung.

“Wae? Apa Gweboon sedang mendaftar?”

“Ahahah. Kau mengharapkan gadis itu duduk diruang tunggu? Hari ini aku pun belum melihat batang hidungnya.”

Jadi hari ini aku tidak akan bertemu dengan Gweboon? Baguslah, berarti dia baik-baik saja.

“DokterParktidak akan masuk hari ini.”

“Jadi aku yang menggantikannya?”

“Ne. kau lembur hari ini hyung.”

Jonghyun mengambilkan jasku dan menyampirkannya dibahuku kemudian menepuk-nepuk bahuku layaknya seorang istri.

Kriiinnggg~ Kriiinngggg~

“Hallo?”

Aku terkejut pada apa yang kudengar. Nyonya Kim menelefonku. Ini pertama kalinya dia menghubungiku langsung keselfonku.

“Annyeonghaseyo Nyonya Kim. Tumben sekali anda menghubungi nomor selfonku.”

Seperti tahu isyarat mataku yang secara tidak langsung mengusir  namja jahil didepanku ini. Jonghyun melambaikan tangannya seraya menutup pintu. Kubalas melambaikan tanganku sambil membetulkan jasku.

“Mwo? Gweboon kenapa?”

Perasaanku cemas saat nyonya Kim memberitahu keadaan Gweboon yang mengurung dirinya dibalik selimut. Aku menghawatirkan kondisi gadis kecilku. Bagaimana bisa ada yang tega membullynya. Aku yakin Gweboon bukan type gadis yang banyak bertingkah disekolah.

“Ne, baiklah. Akan kucoba untuk membujuknya kemari.”

Dadaku berdebar kencang ketika mendengar suara nyonya Kim menyerahkan telefon kepada Gweboon. Mungkin karena ini kali pertama aku berbicara dengan Gweboon untuk pertama kalinya.

“Dokter Lee chukkae! Aku sudah menerima undanganmu. Aku pasti akan datang ke pesta pertunangannya.”

Aku dikejutkan dengan kedatangan dokter Han yang tiba-tiba masuk keruanganku. Tangannya melambai-lambaikan kartu undangan pertunangan Sunny adikku.

“Jangan lupa dresscodemu! Sunny tidak suka pestanya terganggu sedikit masalah.”

“Ne, akan kupastikan memakai kemeja hitam.”

“Gomawo.”

Nut~ nut~ nut~ nut~~

“Hallo? Hallo?”

Eh? Telefonnya terputus? Wae?

Apa Gweboon tidak mau berbicara denganku?

***

Suster Choi memberitahu kalau Gweboon sedang duduk menunggu antrian.

Aku merapihkan jasku dan rambutku. Ide gila muncul dikepalaku, dan kuambil botol parfum didalam tasku. Jangan sampai bau keringat tercium oleh Gweboon.

Dengan panik aku menjatuhkan diriku duduk dikursiku. Memposisikan diriku setenang mungkin saat mendengar kenop pintu terbuka.

“Ah, Gweboon. Kukira kau tidak akan datang. Telefonmu tiba-tiba terputus.”

Wajahnya murung dan pucat. Tidak seperti biasanya. Kekhawatiranku semakin menjadi-jadi saat wajahnya ditekuk dan tidak bergerak sedikitpun.

“Gweboon. Kau kenapa? Kau terlihat tidak sesegar biasanya. Kau sakit? Berbaringlah dulu.”

Aku membuka tirai pembatas kamar periksa dan mempersilahkan Gweboon untuk berbaring diatas tempat tidur. Mungkin saja lukanya serius.

Gweboon melepas sepatunya dan duduk ditempat tidur. Tangannya disimpan dikedua lututnya.

“Bagian mana yang sakit?”

Kepala Gweboon ditolehkan kekanan sehingga aku dapat melihat luka sundutan rokok dipipi kirinya. Ya Tuhan. Bagi seorang gadis luka ini sangat menyakitkan.

Tidak ada ekspresi apapun dari Gweboon saat kuperiksa lukanya. Luka seperti ini bisa berbekas jika tidak segera diobati.

“Kau tersulut rokok? Siapa yang tega melakukannya padamu?”

Mataku masih belum bisa mempercayai dengan apa yang dialami Gweboon. Pantas saja jika dia merasa sedih. Aku takut jika Gweboon sampai kehilangan percaya dirinya.

“Akan kuberi obat luka bakar.”

Aku hendak menuju mejaku dan menuliskan resep obat untuknya. Namun tiba-tiba tangannya sudah menarik wajahku mendekat kewajahnya.

“Gweboon hmmpphh~”

Seharusnya aku senang Gweboon menciumku. Tapi dalam kondisi seperti ini mungkin Gweboon hanya menjadikanku kelinci percobaannya untuk mengetes rasa percaya dirinya. Kucoba untuk melepaskan ciuman Gweboon sehalus mungkin.

“Gweboon! Apa yang kau lakukan!”

Tanganku mendorong kuat bahunya karena sedikit sulit untuk menjauhkan wajahnya dari wajahku.

“Apa aku jelek?”

“Apa maksudmu Gweboon? Jangan lakukan itu lagi padaku! oke?”

Aku mulai panik saat beberapa tetes air mata keluar dari ujung matanya. Aku memang lemah pada tangisannya.

“Gweboon ada apa?”

“Kau tidak menyukaiku karena aku jelek.”

“ssshht~ kau cantik Gweboon. Arra? Hanya luka kecil seperti ini tidak menjadikanmu jelek.”

“Lalu kenapa kau menolakku? Karena aku jelek?”

Nada bicara Gweboon mulai meninggi. Kugeser tirai pembatas hingga tertutup penuh agar jika ada yang masuk tidak melihat kami dalam keadaan seperti ini. Kurengkuh wajahnya, tangisannya sedikit demi sedikit mulai melemah. Aku mengunci matanya dengan mataku agar Gweboon dapat tenang.

“Dengar Gweboon, kau hanya shock ringan karena menerima perlakuan kasar dari sunbaemu. Ibumu bercerita padaku kalau kau dibully. Kau adalah gadis yang kuat. Jangan biarkan emosi menguasaimu oke?”

“Aku tidak shock.”

“Gweboon..”

“Aku tidak peduli pada sunbaeku.”

“Gweboon dengar, kau..”

“Kau tidak suka padaku?”

“Hei, kau pasien favoritku. Bagaimana bisa aku tidak menyukaimu.”

“Kalau begitu jangan menikah.”

“Mwo? Menikah?”

Apa maksudnya?

“Menikah saja denganku. Aku sudah tujuh belas tahun.”

“Gweboon apa. Menikah siapa?”

“Aku sungguh mencintaimu, kumohon jangan menikah dengan orang lain.”

Aku ingin tersenyum selebar mungkin dan melompat setinggi-tingginya saat mendengar kata cinta dari mulut Gweboon. Tapi kutahan karena ingin kupastikan lagi.

“Siapa yang akan menikah? Kau berkata apa? Kau mencintaiku?”

“Kau membuatku jatuh cinta padamu sejak umur enam tahun. Apa kau tega membuatku membuang rasa itu begitu saja?”

“Kau mencintaiku? Tunggu! Siapa yang akan menikah?”

“Bukankah kau akan bertunangan dengan seseorang bernama Sunny?”

“Sunny?”

o.oh! aku tahu sebabnya telefon tadi terputus. Aku rasa Gweboon salah paham.

“Aku mendengar percakapanmu ditelefon.”

“Sunny, dia dongsaengku.”

“Apa?”

“Dia memang akan bertunangan minggu depan.”

“Benarkah?”

“Benar.”

“Tetap saja kau harus menikah denganku.”

“Aku tidak mau. Kau belum genap berumur tujuh belas tahun.”

“Kau tahu?”

“Tentu saja aku tahu semua tentangmu. Tanggal lahirmu, makanan kesukaanmu, alergimu, penyakitmu, warna warna ikat rambutmu. Kau terlalu sering hadir dihidupku. Apa kau yakin mau menikah dengan namja tua sepertiku?”

“Aku sangat yakin!”

Aku bisa merasakan tangan Gweboon meremas jasku. Tatapan matanya sudah cukup untuk membuatku yakin.

“Kalau begitu bertahanlah satu tahun lagi. Aku tidak mau kau berubah pikiran saat aku melamarmu saat usiamu genap delapan belas tahun.”

“Aku akan menunggu. Percaya padaku.”

“Tuhaan, kau membuatku bahagia hari ini Gweboon.”

“Kalau begitu cium aku.”

“Apa?”

“Cium aku untuk obat menunggu selama setahun.”

“Kau yakin tidak akan menyesal?”

“Aku yakin.”

Kusapu bibirnya yang memanggilku sedari tadi. Kujilati bibirnya dan merasakan lipgloss cery dari bibirnya. Kutekan bibir atasnya naik keatas membuat mulutnya terbuka dan memberikan lidahku akses untuk masuk. Rasanya hangat dan basah. Gweboon belum terlalu mahir dalam membalas ciuman. Tapi justru itu yang membuatku semakin ingin bersamanya.

Gweboon menakan tengkukku untuk memperdalam ciuman kami. Membuatku tersadar bahwa aku sedang berhadapan dengan remaja. Perlahan kulepas ciuman kami, tidak ingin membawa Gweboon merasakan hal yang lebih jauh.

Gweboon terus mendekatkan bibirnya dibibirku. Kuberi kecupan seraya melepas ciuman kami perlahan. Kulepaskan tangannya yang mengalung dileherku, hingga akhirnya kami menyudahi ciuman kami.

“Jangan terlalu lama Gweboon. Aku tidak mau kau kecanduan.”

“Terlambat. Aku sudah kecanduan.”

-bersambung-

105 responses to “(FF SHINee SHOUNEN AI ONESHOT) LOLITA LOVE jinki POV

  1. WAH AKU SUKA BANGET BIE EPEP..jinki pervet nie msk suka am ank remaja kekekekekey..tp cnt g mndg usia *apa dah* lanjutin donk eon pngn th klnjtnx nie

  2. Aku mau lanjutannya!!
    yaampun eonni- hehe
    kudu ini wajib ada sequelnya. yeah!
    jinboon emang yah mereka berdua itu,
    omo-omo!
    😳

    lanjutannya bearti yg mereka nikahkan?
    hehe

    Jjong dimusuhin bgt sepertinya ama gweboon

  3. Onnie! Kemana aja?!
    Haha Jinki pov matap dah~ suka deh ama Gweboon yg ngotot gitu *plak.
    Tp onn, kok aku merasa Jinki kaya..err pedofil wkwk *di lempar kebulan*
    eh? Bersambung?
    Haha moga next partnya ada adegan ‘ehm’ kan mereka udah nikahkan?*dongsaeng Yadong XD*
    next..next..next..ASAP! *treak pake toa*
    nice ep ep 😀

  4. lha…kok bersambung,.?
    ternyata jinki udh terbiasa bgt ma gwebonie…

    oohhh…aQ senyum2 sendiri byngin jinki n gwebon…
    Eh, qraen jjong bkal jatuh cinta ma jino…
    Apakah akan dilanjutkan sampai jibon menikah..??

  5. Aku merapihkan jasku dan rambutku. Ide gila muncul dikepalaku, dan kuambil botol parfum didalam tasku. Jangan sampai bau keringat tercium oleh Gweboon.

    EBUSET dah JinKi genit ye -____-”

    ternyata Jinki udah lama suka sama Gwiboon yah?

    Suka deh Jinki bisa ngendaliin dirinya pas lagi ciuman
    tuh anak kan masi remaja
    ahahahahah suka suka suka suka suka suka

    lanjutannya saya tunggu denga sabar ^^v

  6. Jinki disini berubah menjadi ahjussi2 genit ==” *ditampol mvp*
    ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ like this,lanjutin thor 😀

  7. akhirnya eonni muncul juga..

    klo yg wktu itu gweboon pov ya? jadinya aku udah tau ceritanya.
    tulisannya bersambung, asik ada lanjutannya
    (><)
    aku tunggu 🙂

  8. akh so sweet akh. tp om jinki berasa phedo deh om/plak… ntar klo ada versi sequel.nikahnya mereka pelan2 yah om sm ayang gweebonnya. oke lah eonni lanjoott~~

  9. omo!! so sweet 🙂

    gweboon mpek segitu cintanya ma jinki, jinki juga ternyata memendam perasaan yg sama *alah bhsnya*

    suka suka suka~ 😀

    eonnie daebak ^_^

  10. Kyaaa kyaaa kyaaaa jinki gweebon omona ahjussi lee uda tua bangka mau ngawinin anak umur 18 taun waxaxa
    tp aku suka ceritanya! Co cweet

  11. aku entah kenapa ga terlalu dapet feelnya –” mianhae author. but after all ceritanya manis(?).
    eeeh bersambung o,O kirain oneshot *babo* okee, lanjutannya jangan kelamaan ya 😀

  12. ko aq jd seneng bgt ya ama.jinboon????
    jadi pengen deh klo gweboon, jatuh cinta ama.dokter. gyahhahaha
    eonnie, aq.mau baca part ncnya dunk.( kena virus yadong). boleh kan minta pwnya….??? aq jg mau baca nc yg barby sitternya jg…. hehe

  13. hahahahahaha~ key umurnya 18 berarti jinkinya umur 35 dong? asik deh si jinki dapet daun muda (?) hahahahaha.. ^o^ nice ff~ 🙂

  14. Jinboon so sweet,bnr2 manis ksahx…
    awet banget yach prasaan gwiboon slma i2,bahkan jinki yg sdh d bilang ‘tua’ ttp d cintai….
    daebak crtaxg sdh d bilang ‘tua’ ttp d cintai….
    daebak crtax

  15. lloh, uda bersambung aja mbacanya
    kekeke
    asiik asiik ad lnjutannya ini 🙂

    yaa ampuun jinkii, ternyata dia juga ud mndem ttoh kkeke,,
    ud ketagihan lg, bngung wktu gweboon absen kkeke

    ahh ceritanya lebi daebak unn, aq mau ncnya unn kekeke :p

  16. HUWAAAAAAAA
    A
    TERNYATA DOKTER LEE UDAH SUKA SAMA GWEBOON DARI LAMA
    CINTANYA GA BRTEPUK SEBELAH TANGAN
    YEEAAAAAAAAAYY XDD

  17. hahahaa..jinki pedofil~
    boonie mau aja ama ajjuhsshi..
    *aku juga mau klo ajjuhsshinya ky Lee sonsaengnim..
    uhuk uhuk..

  18. Etdaaahh.. jinboon beda umurnya 17 thn!!! Aduuh.. ga kebayang muka jinki 35 thn ky’ gmn.. Gwiboon..gwiboon.. 6 thn dh kenal cinta ya, baguslah..^^

  19. jinki setua itu blm nikah?? #dicekek mvps. Ffx keren euy,, ak mvp,*gada yg nanya. Hmm, suka deh klo maincastx abang unyuku ini,, lanjut, lanjut..
    Oya, oya, salam kenal, new reader^^

  20. aku suka ff nya.
    aku pernah baca d fb bagian gwiboon pov..
    dan sekarang aku baca yg jinki pov. hwaaaaa~ seneng.
    ck, perbedaan umur yg lumyan jauh. tapi tetep suka. daebak.

  21. jinki pervertt!!! apa?? paha putih? tonjolan dibaliks eragam? GYAAAA *jambak rambut*
    mwuahahahahahah

    gweee jinjjayoo~ aku iri sama badanmu.-. /plakk

    lanjut baca ncnya~~ mwuehehe

  22. Ping-balik: LIBRARY | blinggey·

  23. “Seragam SMAnya memperlihatkan bentuk tubuhnya lebih jelas. Bukankah baru saja empat tahun yang lalu kulihat dia menggunakan seragam smpnya? Saat itu belum ada tonjolan didadanya.”
    kyaaaaaaaa dsar jinki pervert
    ih jinki demen na sma bocah
    gmna sama aku aja yeobo
    ditendang gweboon ke planet

  24. “Bukankah baru saja empat tahun yang lalu kulihat dia menggunakan seragam smpnya? Saat itu belum ada tonjolan didadanya.” << bwakakakak ngakakkk…. Jinki Jinki…

  25. wahh ini ada sekuelnya yah eonni?
    ditungggu. hhe
    jinki pov nya lucuu eon. ternyata secara ga sadar dia suka sama gwe sejak gwe juga masih kecil? manisnyaa >.<
    fiuuhh. kalo udah cinta, umur bener2 ga masalah yah… keren lah jinboon ❤

  26. its jinki’s pov but i feel different….
    i like how jinki pay attention to gweboon’s growth,,
    when gweboon still a child till adult jinki always watch her,,
    i love it,,jinki so sweet,,take a lot cares for gweboon,,i like jinki in this story,,,,

  27. lolita love jinki pov ni beda banget yaa.
    jadi mikir mungkin gitu kali perasaan orang yg jauh lebih tua pacaran dgn cwe yg masih muda.
    merhatiin perkembangan gweboon.
    ahhh cute banget nih.

  28. akhirnya perjuangan gwebon terbayarkan … buseet gak salah itu beda umur nya 17 taun . tapi asalkan cinta apapun akan di lakukan (?)

  29. kenapa bersambung??
    kirain tamat..
    ayoo eon cepet lanjut..
    part berikutnya mereka nikah..
    yah yah yah

  30. aww, jinki ternyata juga lebih mengharapkan gweboon duduk di ruang tunggu.
    eonni, onkey ninja apaan sih?

  31. suka part yang jinki pake lagi jasnya pas tau gwe datang buat periksa.. hoohohoo
    om jinki ternyataaaa.. genit geniiitt.. pake acara semprot semprot parfum segalaaa.. kekeke
    suka suka sukaaa.. ^^

  32. gey ,,, bikin sequelnya donggg.. Aku mau lihat jong pacaran sama siapa ..
    Gwe mang kurang aja masa jong dibilang dokter kim cabul … Mesuman juga jinki ..ckckckkc

  33. jinki 34 tahun… pasti tetep unyu… sukaaaa pas di akhir2 cerita…… kata2nya passsss banget

  34. Lalalala~ walaupun beda usia yang penting tetap bersatu!!
    Kesalah pahaman yang manis.. Wkwk
    Gara gara itu gwejin bersatu.. Yey~
    bang dirimu suka anak dibawah umur..
    Pahanya putih mulus, lekukan badannya, belum ada sesuatu yang menonjol (?) didadanya.. Haha jinki pervert!!

  35. versi jinki lebih lengkap. mulai dari pertemuan pertama dengan gweboon. gweboon saat sakit cacar. gweboon ketika SMP. gweboon saat SMAm

    jinki pasti mencintai gweboon dari awal bertemu. dia hanya merasa tidak yakin karena perbedaan umur mereka yang terlampau jauh

  36. as always, DAEBAKK.. !!
    Jinki pervert juga akhirnya,kekeke.. Gwibon maen nyosor aja tuh..
    Nice fanfic, keep writing author! Fighting! ^^

  37. sungguh sesatu ya….. ternyata dari dulu jinkii naksir gwee juga… sukaaaa
    manis manis manisss….., mau juga dong ditunggu jinki kekeke
    mau juga dinikahin sama kamu jinkiii ahhh envy.. pengen jadi gweee…..
    huss yowesss ngimpiii aku hha…
    ffmu semanis gula jawa thorr…. daebak, keep writing

  38. huaaaaa… gwebon naksir sama ahjussi ya *piss -_-v
    bagus ceritanya, tapi agak sedikit aneh aja kalo onew ceritanya udah 34 tahun hho
    baca yang lain aaaah~

  39. Biarpun udah tua,tp onew pzt ttp tampan. . .

    Waaahh onew pervert ma nak remaja,haha , it brsambung? Ap bkal ad sequel mrka mnikah,trus ad NC ny *yadong lagi

  40. kyaa ^_^
    emg dr Gwe kecil Dokter Lee trnyta uda suka n sayang ma Gwe.. mskpun Gwe manja tp dokter Jinki sukaaa..

  41. uwaaaaaa, POVnya jinki ternyata ga kalah manis dari punya gweboon >.<
    tapi lebih deg-degan baca yg ini, entah kenapa.

    jinki pedofil, ahahahahahaha.

    huahh, mau juga kayak gweboon, nikah sama dokter sebaik dan seganteng jinki^^

  42. aish,,
    mank dasar jinki…
    mw kayak gimana pun tetep pervert!!!!tapi suka!!!!!!!>///<*lho??
    hahahahaha
    ternyata juga menaruh hati y ama gweboon…
    aigooo
    malu ama umur y bang makanya g nembak2…kekekeke
    #d rebus mvps*kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

  43. ini sama menariknya dgn versi sebelumnya aigoo, ternyata jinki itu pervert pemirsahh, karna waktu dia memeriksa lutut gwe dan ngeliat paha putih gwe itu, dia sepertinya berpikiran yg macam macam wkwkwkwk #plak 😛

    tapi pada awalnya jinki kurang suka sama gwe karna sikap manjanya yg ampun ampunan kan, tapi lama kelamaan dia malah jatuh cinta sama gwe… 😉

    heyhey jinki kau jgn meracuni otak polos gwe dgn kepervert an mu ya kkk~ 🙂

  44. Uhuk!! Jinki-ya
    Astajim, baru nemu FF ini
    Kyaa~~ daebak banget..
    Annyeong, Ojin imnida. Baru pertama kali masuk blog ini.. iseng2 cari FF Jinki lewat google search, eh malah tembus ke blog ini. Dan pas, banget ketemu FF yg sweettt gini… aigooo.. daebak!!
    Thor, Ojin 94 line.. lam kenal eonni*yakin authorna lebih gede dr Ojin* Ojin ngerusuh disini ya^^.. gomawo

  45. Jinki POV yah……..
    Gwe membuat dokter lee menjadi terbiasa dg kehadirannya……..dan berakhir dg perasaan sukaaa
    Jinki-ah kau pintar sekali mengendalikan perasaanmu…….walaupun seneng bngt tp stay cool aja!!ah goodlaaah……

  46. Manisnya~ ternyata dri awal emang jinki jg suka sama gweboon xD
    Aaaahh walaupun udah baca yg versi gweboonnya tpi tetep aja suka sama versi jinki, suka suka suka 😀

  47. Waaaaaaahhh…… Masih bersambung ya?

    Ternyata Jinki grogi juga deketan ama Gweboon, kirain cuma Gweboon yg ngrasa grogi hehe…

    Jinki bahkan terlalu detail meratiin Gweboon, dari masih kecil ampe skarang udah SMA selalu dipantau perkembangannya!

    Tp ketahuan prevert-nya wkwkwk… Perkembangan bentuk tubuh Gweboon jg diperatiin! Ckck, Jinki Jinki…. *geleng2 kepala*

  48. waaaah sweet bgt ini ff suka suka suka jarang2 ada ff kyk gini,slm kenal chingu aku komen di jinki pov aja y,pas baca yg pertama aku udh jatuh cinta sama ini cerita *pengennya sih jatuh cinta jg sm si Dokter Lee #plaakkk lupakan.
    Gk nyangka aja Dokter Lee jg suka sm gwe hahaaha bnr kata pepatah setiap hari ketemu lama-lama bisa jatuh cinta.
    Over all bagus chingu jdi gk sabar baca lanjutannya. Di tunggu next story jinboon y gomapta

  49. Uwaaa… Aku juga dah kecanduan dokter lee!! Kecanduan baca lolitta love sampe 4x!>< kalo kata dokter lee; gweboon pasien favorite. Kalo kata gw; lolitta love my favorite!! Sumpah, gw suka pengakuan cinta gwe! Seandainya itu berlaku di dunia nyata….hah! Ngarep bgt gw yah? Dan…dan…kissunya jinki itu lho bikin iri!! Kyaaaa!! Ini bersambungnya kemana???? Tp ini cuma 2 pov, thor.. Emang ada sambungannya lagi tapi yg mana?? :O

  50. doh itu bersambung… aw aw.. bersambung berarti ada lanjutannya.. xD

    doh jinki.. pasti seneng yah liat gwe kecil hahaha xD

    jinkijinki aku juga rela kok nunggu 1 tahun doang mah buat kamu hahaha xD

    eh eh pasti seru yah ada dokter kayak jonghyun xD

  51. aaa, suka suka suka. Duh ya, aku senyum2 sndiri bacanya 🙂
    ih, jinki mah suka kagak bilang2. Kasian si gwe nunggu terus, wkwkwk
    bagus kak, suka bnget 😀

  52. yohoho jinkiii inget umur woy hha jinki phedofil bat ya , anak umur 6tahun aja udah di lobi , masya Allah jinki . mending lobi aku aja deh wkwk *plak lucu ceritanya :3

  53. OMG!! jinki galau tuh, hatinya berkecambuk antara dia phedophi ato cinta sama gwe,,
    cinta itu emg nga nalar kok, kii~
    meski km nga nyadar tapi otakmu lngsung conncet kayak pake parfum gitu,,apa yg kamu harepin?? sedepan mana paha gwe ato paha ayam? ohoho~ *wink
    makin cinta sama suamiku satu ini deeeh~
    thanks to gey *muah

  54. lanjut thor dan gw harap itu part nc,, haha nanggung soal.a,, wkwkwk
    #yadongBangkit

    Daebak,,
    Lanjut lanjut lanjut #nenteng barner jinboon

  55. anyyung…
    saia br d sni…

    pas iseng2 nyari d mbah gogel,, eh ktemu ni ff..

    sumpah eooniii…!! ni ff DAEBAAKK bgt!!!!!!
    wooooah…suka bngt am ceritanyyy
    ≧﹏≦

    aku jg ud baca yg LOLLITA LOVE ver.Keyppa n sm2 DAEBAAAKKK!!

    bikin after storiii ny doonk unn..hheehehhhehhe….

    0ia, blh mnta pswd lnjutan critAa g unn??

  56. omonaaaaaaaa…………
    mau mimisan ni baca FF *plakk abaikan
    sumpah keren…
    ayo lanjutin thor…ditunggu nih lanjutannya,,,,,
    FFnya keren…..

  57. Eonnn aku sukaa bgt! Cara minra pw part nc nya gimana eonn? Geregetan niihhh. Sweet bgt soalnya °•(>̯┌┐<)•°
    Keep writting ya eonni \(^▿^)/

  58. Baru nyadar kalau ternyata Gwe masih umur enam tahun waktu ketemu Jinki -,-

    Gwee, gwee, umur enam tahun udah mulai cinta2an.. Haha XD

    Kapan mereka nikaaaah??

  59. khkhkh waaa Jinki pedopil nih khkhkhkh

    tapi manis ceritanya gimana dong nih?
    cocok cocok
    Jinki dapet daon muda dan Gwe dapet MAJINKI

    gwe dewasanya cepet ya 6 taon udah cinta cintaab khkhkhkh

  60. whoaaaaa… trrnyta jinki udah sebegitu sukanya sm gwe toooh.. wkwkkw lucu pas do bagian jinki siap2 pake parfum segala pas gwe mau datang. ewkwkwkwkk
    thooor. boleh minta password lolita love?

  61. wuaaaaaaaaa aku seneng kakak buat jinki pov nyaaaaaaa ^^
    btw ini lanjutannya yang part NC itu ya? atau ada lagi?

  62. Kak, ini lanjutannya yang part nc itu ya?

    Pengen baca kak, heheheh. Bagus banget ff ini, ninggalin kesan tersendiri. Jinkinya so sweet. Mature. Dan gweboonnya manja, childish tpi jujur.

    I do love both of them in here. Let me know what’s going on next :))).

    Thnks for making such a beautiful story.

  63. omg maniiiss sekali ff nya
    Jinki hahahaha ternyata dia menyukai gweboon juga
    ahahaha tentu saja tidak ada yg berani menolak pesona kim gweboon

  64. aww jinki pov!
    cute ternyata jinki juga memendam rasa yg sama sailaaaaaah
    jinki nya dewasa gimana gitu :”) menjaga gwe banget aaaaaaak
    aku mau diibatin sama dokter jinki jugaaaa

Tinggalkan Balasan ke Bangjin Batalkan balasan